Selasa, 18 Oktober 2022

Wahai Insan… Jangan Takut Kematian

Oleh: Misno bin Mohd Djahri


Kematian insan adalah akhir dari kehidupan, jika masih ada kehidupan maka kematian itu belum datang padanya. Sebaliknya jika kematian datang maka berakhirlah kehidupan insan, begitulah keduanya menjadi dua takdir serta kuasa Ar-Rahman.

Kematian adalah satu kejadian di mana seorang insan meninggalkan kehidupan di alam dunia, ruh yang ada dalam jasadnya akan diambil untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama di dunia. Sementara jasadnya akan menjadi mayat (bangkai) yang perlahan akan dimakan oleh binatang-binatang melata dan akhirnya menjadi satu dengan tanah. Perpisahan ruh dari jasad menjadi satu kejadian yang sangat dahsyat, begitu dahsyatnya sampai banyak manusia takut dengannya. Bahkan ketakutan itu terus berlanjut setiap melihat orang yang meninggal atau lewat di pemakaman (kuburan).

Kematian memang begitu menakutkan hingga banyak orang yang mencoba lari dan menghindari darinya, bahkan mereka berupaya agar tidak dihampiri oleh kematian hingga melakukan berbagai hal yang dianggap akan menjauhkan dari yang namanya kematian. Padahal Allah Ta’ala berfirman:

قُل لَّن يَنفَعَكُمُ ٱلْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ ٱلْمَوْتِ أَوِ ٱلْقَتْلِ وَإِذًۭا لَّا تُمَتَّعُونَ إِلَّا قَلِيلًۭا

Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja". QS. Al-Ahzab: 16.

Pada ayat lainnya dijelaskan :

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍۢ مُّشَيَّدَةٍۢ ۗ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, QS. An-Nisaa: 78.

Dua ayat ini cukup bagi kita untuk meyakini bahwa setiap insan tidak bisa lari dari kematian, ia akan datang tanpa diundang dan menemui setiap insani yang sudah saatnya untuk kembali ke negeri keabadian. Maka sebagai insan kita menyiapkan diri, salah satu dari persiapan tersebut adalah dengan menanamkan keyakinan dalam diri, “Jangan Takut dengan Kematian”.

Ketakutan akan kematian sejatinya adalah insan yang kurang memiliki pemahaman keagamaan, selalu mengikuti hawa nafsunya hingga hatinya terpenjara oleh pesona dunia dengan cinta yang berlebihan dengannya. Bagaimana cara mengatasinya?

Pertama, seorang insan yang takut dengan kematian adalah karena mereka tidak paham tentang hakikat dari kehidupan dalam Islam. Sebagai kuasa dari Allah Ta’ala maka kematian itu pasti akan tiba, sehingga tidak ada satu makhluk pun yang bisa lari darinya. Kurangnya pemahaman terhadap hakikat kematian juga membawa pada rasa takut dan khawatir dengan kedatangannya. Padahal sebagai orang beriman kita harus yakin dan percaya, bahwa kematian akan tiba, kapan saja, di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Siap atau tidak siap maka kematian akan datang tanpa pemberitahuan, karena telah menjadi ketetapan ar-Rahman.

Kedua, selalu mengikuti hawa nafsu. Mereka yang takut dengan kematian adalah yang hawa nafsunya selalu dituruti sehingga khawatir dan ketakutan akan muncul pada mereka. Apa yang dia inginkan diikuti tanpa melihat sesuatu itu adalah haram, hingga muncul dalam pemahaman bahwa kematian akan mengakhiri dari kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam mengikuti hawa nafsunya. Mereka sangat takut dengan kematian karena menurut mereka menjadi akhir dari sebuah kesenangan dalam memperturutkan hawa nafsunya.

Ketiga, cinta berlebihan dengan dunia. Insan yang takut dengan kematian adalah mereka yang hatinya terpenjara oleh pesona dunia, begitu cintanya kepada dunia hingga seolah-olah kehidupan ini hanyalah di dunia saja. Kecintaan yang berlebihan terhadap dunia telah menggelapkan mata hatinya hingga tidak ada lagi tempat bagi kehidupan setelah di dunia. Cinta dunia yang berlebihan hingga mempertuhankan dunia dan bersenang-senang tanpa batas dengan dunia hingga melupakan negeri setelahnya.

Maka sebagai orang beriman, kita tidak boleh takut dengan kematian, karena ia adalah takdir dan kuasa dari Allah Ta’ala. Lebih dari itu bahwa kematian adalah awal dari sebuah kehidupan abadi bagi manusia di alam akhirat sana. Kematian adalah pintu gerbang untuk mempertanggungjawabkan semua amalan kita, dan bagi orang beriman maka kematian adalah awal bagi sebuah kebahagiaan karena akan mendapatkan ganjaran (pahala) dari Allah ta’ala yang tiada pernah habisnya. Kematian menjadi pintu gerbang awal menuju alam penuh kebahagiaan karena amal baik yang telah kita lakukan di dunia.

Bagi orang beriman, kematian adalah tahapan awal menuju negeri penuh kebahagiaan karena keimanan yang dimilikinya akan memberikan kebahagiaan yang tidak berkesudahan. Jika di dunia penuh dengan hawa dunia, kedzaliman di mana-mana, susahnya hidup di dunia hingga berbagai persoalan yang dihadapi insan selama di dunia. Maka, di akhirat sudah tidak ada lagi dusta nestapa, tidak ada lagi hawa manusia, yang ada adalah masa untuk mendapatkan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah Ta’ala. Perbuatan baik yang telah kita lakukan di dunia, sekecil apapun akan mendapatkan balasan, dan kematian adalah awal dari alam akhirat.

Sebagian orang merasa takut dengan kematian karena belum siap dengan perbekalan yang dimilikinya, ia takut akan dosa-dosa yang telah dilakukannya selama di dunia hingga masih memerlukan waktu untuk bertaubat kepadaNya. Apakah alasan ini diterima? Jawabannya tentu saja tidak, karena kematian adalah rahasiaNya, ianya telah ditulis sebelum adanya dunia kira-kira 50 ribu tahun sebelumnya. Hingga kematian semua insan sudah ditetapkan, tinggal kita sebagai insan untuk menyiapkan diri menghadapinya.

Jangan pernah takut dengan kematian, selama kita terus berusaha mendekatkan diri kepadaNya, melaksanakan syariahNya, menjauhi laranganNya dan terus berupaya sekuat jiwa dan raga kita untuk beribadah hanya kepadaNya. Karena Dia Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-hambaNya… Wallahu ‘alam. Malam menjelang, 18102022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...