Anda Adalah Apa Yang Anda Baca
Oleh : Ananda Muhammad
Oleh : Ananda Muhammad
Jiwa manusia ternyata sangat lemah, ia dengan mudah dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada di sekitarnya. Manusia akan cenderung bersikap sesuai dengan apa yang ada di sekitarnya, ketika seseorang tumbuh pada lingkungan pemabuk, ketika ia besar akan cenderung menjadi pemabuk atau minimal menganggap mabuk itu adalah sesuatu yang biasa. Demikian pula ketika seseorang tumbuh dan tinggal pada lingkungan pesantren, ia akan cenderung mengikuti ritme dan budaya yang ada di pesantren tersebut. Penyimpangan-penyimpang yang terjadi dari teori awal ini hanyalah pengecualian yang jumlahnya sedikit.
Kelemahan jiwa manusia juga terlihat jelas pada sikap dan tingkah lakunya sehari-hari yang cenderung dibentuk oleh apa yang dia baca. Membaca di sini tentu bisa dimaknai secara luas dan secara sempit. Membaca dengan makna yang luas tentunya seseorang yang memperhatikan apa yang ada di sektarnya akan cenderung menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya tersebut. Contoh paling mudah adalah seseorang pada usia anak dan remaja akan memiliki keinginan yang kuat agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya dan mencoba melakukan imitasi dengan orang-orang di sekitarnya. Ternyata pada usia dewasa hal ini menjadi sebuah pola pikir yang sulit untuk diubah. Semua itu adalah hasil dari pembacaan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya.
Membaca dalam arti sempit yaitu memaknai barisan-barisan kata dan paragraph pada sebuah tulisan baik dalam bentuk buku, Koran, majalah, bulletin, pada halaman web dan lain sebagainya. Dari kegiatan membaca ini seseorang tidak hanya memaknai saja karya tulis tersebut, melainkan juga secara perlahan ia telah menyerap nilai dan gagasan yang ada di dalamnya. Dari sinilah bagaimana jiwa manusia ternyata sangat lemah, sehingga apa yang dia baca akan cenderung membekas dan menjadi pedoman dalam kehidupannya.
“Anda Adalah Apa Yang Anda Baca”, inilah pepatah yang sering kita dengar, ia mencerminkan bagaimana seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ia baca, baik secara langsung ataupun tidak. Seseorang yang terbiasa dengan membaca bacaan-bacaan porno akan cenderung memposisikan dirinya pada pelaku dalam bacaannya tersebut. Seorang anak kecil yang terbiasa membaca kisah-kisah fantasy akan cenderung memiliki imaginasi tinggi yang seringkali sesuai dengan kisah fantasy yang ia baca, sebagai contoh seorang anak yang terbiasa membaca komik Doraemon akan cenderung memposisikan dirinya pada tokoh utama kisah ini yaitu Nobita yang selalu memiliki jalan keluar ketika terjadi masalah hanya dengan saku ajaibnya Doraemon.
Pada orang dewasa ternyata pengaruh dari bacaan juga sangat berkesan, mereka yang terbiasa dengan membaca koran politik, koran bola atau koran dan majalah gaya hidup lainnya akan cenderung menyesuaikan diri dengan bacaan mereka terebut. Seorang wanita yang selalu membaca majalah kecantikan dan gaya hidup wanita akan cenderung mengikuti trend busana dan dandanan yang ada pada bacaannya tersebut. Pada pria, ketika ia hobby dengan membaca berita bola maka kecintaannya kepada bola akan semakin tinggi dan akan terus mengikuti berita up date terbaru tentang bola, sehingga tanpa terasa ia telah masuk ke dalam hal-hal yang cenderung pada perbuatan sia-sia tanpa terasa.
Sebaliknya, seseorang yang terbiasa dengan membaca Kalamullah (Al-Qur’an) maka pola pikirnya akan sangat dipengaruhi olehnya. Apalagi jika yang ia lakukan bukan sekadar membaca, ia memaknai, menelaah dan melakukan studi terhadapnya, maka Al-Qur’an akan menjadi dasar pola pikirnya. Lihatlah mereka yang terbiasa dengan membaca Al-Qur’an akan memiliki pola pikir yang lurus dan tidak terperangkan ke dalam bacaan-bacaan yang sia-sia. Sedangkan mereka yang terbiasa dengan bacaan-bacaan yang kurang atau tidak bermanfaat akan terus mengikuti kebiasaannya sehingga menjadi sesuatu ciri khas dari dirinya.
Pengaruh dari bacaan yang sangat kentara dengan ide-ide yang dimiliki oleh seseorang. Ketika seseorang membiasakan diri dengan buku-buku filsafat, ia akan terpesona dan keranjingan dengan filsafat itu. Demikian pula mereka yang suka dengan membaca bku-buku kebatinan akan memperkuat keyakinannnya terhadap aliran kebatinan.
Karena itu hendaklah kita kita memperhatikan apa yang kita baca sehari-hari, jika bacaan yang kit abaca adalah Al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi, Atsar (pendapat) para shahabat dan ulama-ulama maka ia akan menjadi seperti baik dari segi pola pikir ataupun tingkah lakunya.
Bagaimana jika ada orang yang tidak masuk dalam pembahasannya ini? Misalnya seseorang yang suka membaca tentang madzhab-madzhab atau golongan-golongan Islam yang menyimpang misalnya. Maka dapat dikatakan kasus seperti ini juga tidak terlepas dari kondisi yang saya sebutkan. Jika ia suka dengan bacaan-bacaan tersebut sebenarnya sadar atau tidak dia tengah memposisikan dirinya di antara umat Islam lainnya. Keyakinannya dengan Islamnya akan semakin kuat ketika ia membaca buku-buku yang membahas tentang aliran-aliran dalam Islam.
Walaupun demikian, dalam beberapa kejadian bisa jadi terdapat pengecualian misalnya dengan kebutuhan khusus, misalnya seorang ustadz yang membaca buku-buku tentang UFO, bukan berarti ia terobsesi dengan UFO itu, itu dilakukan sebagai referensi pengetahuan. Demikian pula ada seorang anak Punk yang sedang membaca tentang filsafat misalnya, maka hal tersebut bisa jadi karena ia sedang kuliah mengambil mata kuliah filsafat. Ini artinya bacaan yang mempengaruhi pola pikir adalah yang dilakukan dengan frekuensi lama dan terus-menerus. Jika dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu dan terbatas maka pengaruhnya tidak terlalu membekas
Saya sendiri suka dengan hampir seluruh bacaan, dari mulai Komik Doraemon sampai pemikiran Filsafat. Ada pengaruhnya tidak? Ya…. ada, itu saya rasakan sendiri, sehingga saya juga menerapkan model pembacaan yang memang menjadi referensi hati atau sekadar studi dan memperluas wawasan.
Membahas tentang bacaan, semakin seseorang membaca banyak jenis bacaan dan tidak terpaku pada satu tema saja juga akan mempengaruhi pola pikirnya. Demikian juga pada kasus kebalikannya, ketika seseorang hanya membaca satu jenis bacaan dengan jumlah yang terbatas maka akan sangat mempengaruhi pola pikir orang tersebut.
Pada kasus pertama, orang tersebut akan cenderung memiliki pemahaman dan pemikiran yang lebih luas dan bijak, ini karena referensi dari buku-buku yang didapatkan beraneka ragam. Sedangkan pada contoh kedua orang tersebut cenderung memiliki pemikiran yang terbatas dan terkungkung dengan bacaan-bacaannya yang terbatas juga. Oleh sebab itu perluaslah bacaaqn anda, tentunya dalam ruang lingkup bacaan yang positif dan memiliki pengaruh positif pada jiwa. Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...