Kerangka Karangan dalam Tulisan
Oleh : Abdurrahman M
Oleh : Abdurrahman M
Sebuah ide atau gagasan dalam sebuah penulisan adalah cikal bakal sebuah tulisan. Walaupun awalnya hanya sebuah gagasan, namun sejatinya ia merupakan bagian-bagian dari sebuah kerangka tulisan. Maka sekalipun seorang penulis merasa tidak membuat sebuah kerangka karangan, sebenarnya secara tidak langsung dia juga telah membuatnya, yaitu ketika ide atau gagasan itu telah muncul dalam pikirannya.
Bagi para penulis pemula sepertinya kerangka karangan adalah sebuah keharusan. Kerangka karangan adalah sebuah pedoman akan ke mana tulisan itu diarahkan. Ia mencakup beberapa hal berikut ini :
1.Pemilihan tema
2.Apa tujuan tulisan
3.Ruang lingkup tulisan
4.Kronologi tulisan
5.Kelogisan tulisan
Dalam sebuah tulisan non fiksi kerangka tulisan juga menjadi sebuah keharusan, apalagi tulisan yang bersifat ilmiah. Ia harus didasarkan pada logika dan nalar yang sistematis. Sebeneranya sistematisnya sebuah tulisan tidak hanya pada sebuah karangan ilmiah, setiap tulisan non fiksi seharusnya dibuat secara runtut dan sistematis.
Lalu bagaimana cara membuat sebuah karangan tulisan? Jawabannya mudah saja, setelah kita menemukan ide dan tema tulisan selanjutnya kita akan tetapkan apa kira-kira yang menjadi tujuan dari tulisan tersebut. Sebagai contoh buku saya yang berjudul “Sangkan Paraning Dumadi : Menyibak Makna Kehidupan Manusia” ide utama dari buku ini adalah bagaimana perjalanan manusia di dunia ini. Maka dengan tema utama ini saya tentukan tujuannya yaitu agar manusia mengetahui atau kembali mengingat hakikat kehidupannya. Dimulai dari ia dilahrikan, hidup di dunia dan akan kembali ke akhirat sana. Dengan tujuan ini maka saya tentukan ruang lingkup tulisan yang merupakan tulisan ilmiah popular dengan pendekatan tazkiyatun nufus.
Berpedoman dengan tema, tujuan dan ruang lingkup tersebut maka saya menggunakan kronologi penulisan, yaitu dari mulai seorang manusia lahir ke dunia bagaimana proses kelahirannya, kemudian bagaimana tugasnya di dunia ini dan akan ke mana manusia setelah kehidupan dunia ini berakhir. Secara runut kerangka tulisannya adalah sebagai berikut :
1.Pendahuluan
2.Awal sebuah kehidupan
3.Asal-usul manusia
4.Kita sebelumnya tidak ada
5.Alam arwah penuh berkah
6.Alam rahim penuh Rahim
7.Alam dunia penuh bala
8.Alam kubur tanpa kabur
9.Akhirat : Awal nikmat atau laknat?
10.Neraka : Negeri duka pendurhaka
11.Surga : Itulah dambaan kita
12.Melihat Allah : Masya Allah
13.Penutup
Sistematika kerangka karangan yang saya gunakan menggunakan kronologi sesuai dengan urutan kejadian. Hal ini untuk memudahkan pembaca memahami dari awal sampai akhir tentang hakikat kehidupan ini. Sistematika yang runut seperti ini juga akan memudahkan pembaca untuk melakukan pembacaan cepat.
Maka selain keharusan adanya kerangka tulisan, seorang penulis hendaknya juga memperhatikan logika pembaca, apalagi jika tulisan tersebut adalah tulisan non fiksi. Sebenarnya pada penulisan fiksi juga diperlukan logika yang runut, hanya pada beberapa jenis tulisan yang logika kronologi sering diputarbalikkan.
Selain penggunakan kronologi waktu, kerangka tulisan juga dapat disusun sesuai dengan sistematika penulisan ilmu-ilmu tertentu. Misalnya jika ruang lingkup tulisan kita adalah tentang tafsir, maka kerangka penulisannya juga didasarkan pada rumpun ilmu tersebut.
Apakah bisa menulis tanpa adanya kerangka? Pada beberapa tulisan bisa saja, semisal dalam penulisan cerpen tidak diperlukan adanya kerangka. Namun lagi-lagi tidak adanya kerangka bukan tidak ada sama sekali, biasanya kerangka tulisannya akan menjadi satu dengan ide dan gagasan tersebut. Jika tulisan hanya berupa artikel atau feature makakerangka tulisan tidak perlu dituliskan. Namun pada buku-buku dan tulisan panjang kerangka tulisan adalah sebuah keharusan. Walaupun dalam prakteknya terkadang penulis tidak menuliskannya. Karena sekali lagi kerangka tulisan adalah sebagai pedoman saja, sehingga jika kita sedang menulis kemudian keluar dari kerangka tulisan maka tidaklah masalah, selama tujuan dari tulisan tersebut dapat dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...