Cinta oh Cinta
By : Yulia Susanti
Cinta sebuah kata yang mengandung sejuta makna, satu kata yang merubah dunia, rangkaian huruf yang menjalin cerita, seseuatu yang diagungkan kaum Adam dan Hawa. Emang ngebahas cinta gak akan ada habis and bosennya. Tapi apakah sebenarnya cinta itu apakah cinta sama dengan nafsu????????? Yuk kita kaji lebih dalam.
Cinta pada dasarnya dibagi dua yaitu cinta pada sang Kholiq dan cinta pada sesama manusia. Cinta pada sang Kholiklah yang disebut cinta hakiki or cinta sejati or the true love, sedang cinta pada sesama lebih bersifat semu; tapi bukan berarti kita gak boleh jatuh cinta pada sesama karena cinta pada sesamapun bisa jadi cinta sejati kalau dilandasi dengan kecintaan kita pada sang Kholiq. Kita hanya perlu menempatkan cinta pada tempat yang tepat agar tidak terjerumus pada cinta yang berlandaskan nafsu belaka.
Mungkin di telinga kita udah gak asing lagi dengan kalimat ini “musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri” ehmm…. sebuah kalimat yang sarat makna dan memang begitu adanya. Di dalam diri kita terdapat yang namanya “hawa nafsu”, nah si “nafsu ” inilah yang bikin kita susah sekali ngebedain antara cinta hakiki dan cinta semu, sebab si “nafsu” ini yang bikin semuanya kabur and gak jelas dan si “nafsu” ini juga yang bikin kita susah buat ngelawan diri sendiri karna musuh kita yang satu ini apal banget siapa diri kita.
Melawan diri sendiri memang sulit bahkan seorang teman yang sudah bercadar sekalipun mengaku menjadi sulit menjaga ikhtilaf dengan lawan jenis lantaran setelah bercadar malah punya banyak teman ikhwan. Apalagi kalau udah berhadapan sama yang namanya virus cinta, siapa sih yang belum pernah terjangkit virus ini? Orang yang bilang belum pernah pasti dia adalah orang yang paling munafik yang pernah ada. Virus ini menyerang siapa aja dari mulai reman ampe lekong, tua-muda, kaya-miskin pokonya semua jenis manusia yang ada dimuka bumi ini; orang yang udah bertitel ustadz and orang-orang yang udah apal banget tentang syariat Islampun gak luput dari serangan virus yang satu ini.
Virus ini bisa menyebabkan beberapa gejala, dari mulai rasa gelisah dan salting ampe timbul gejala sakit perut, panas dingin, gemeter, insomia, makan gak bisa tidur, tidur gak bisa makan (hmm, kalau yang ini sih gak harus jatuh cinta dulu kali ye…), pokoknya masih banyak deh gejala-gejala yang timbul lantaran keserang virus nih.
Virus cinta memang menimbulkan efek yang sangat dahsyat. Orang yang terkena virus ini biasanya seperti “kerasukan” seorang laki-laki bakal rela ngelakuin apa aja asal bisa ketemu or Cuma sekedar bikin seneng pujaan hatinya walau secara logika yang dilakukannya itu melebihi batas wajar and yang perempuan juga gak segan lagi memberikan apa saja kepada pujaan hatinya sebagai bukti kesetiaan cintanya gak peduli hal itu salah and bertentangan dengan syariat Islam. Dengan alih-alih “cinta” mereka yang sedang kasmaran itu seolah menghiraukannya. Malah orang-orang yang lebih paham agama dengan seenaknya berdalil dengan salah satu sabda Rosullulah saw yaitu “belum sempurna iman salah seorang dari kalian hinga dia mencintai saudaranya sebagai mana dia mencintai dirinya sendiri.(HR. Bukhari dan Muslim)” Dalil inilah yang sering dipakai orang-orang untuk melegalkan yang namanya pacaran.
Memang semua hal yang menyangkut masalah hati pasti sulit and rumit. Seorang yang sudah paham agama sekalipun amat sangat kesulitan mengatasinya. Mungkin pepatah ini ada benarnya juga “Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa yang tau” makannya di zaman sekarang ini banyak banget tokoh masyarakat yang terlibat skandal percintaan. Pada diri seorang muslim yang taat akan terjadi perhelatan batin yang luar biasa manakala dia terserang virus ini. Dalam dirinya akan bertarung perasaan untuk mengikuti hawa nafsu atau tetap istiqomah untuk menundukan pandangannya. Sebenarnya ada beberapa cara bagi kita agar bisa terhindar dari serangan virus cinta and agar kita tidak keliru dalam menempatkan cinta, diantarnya adalah:
1. Menikah
Cara ini merupakan cara yang paling efektif, evisien dan cara yang paling indah untuk menangkal serangan virus cinta. Karna sebenernya yang terlarang itu virusnya sedang cintanya sendiri merupakan anugrah yang teramat indah. Menikah juga dapat menundukan pandangan kita.
2. Berpuasa
Tentunya antum semua sudah sangat familiar dengan hadits yang satu ini “wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah.karna dengan menikah itu lebih dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaknya dia berpuasa, karna sesungguhnya puasa itu dapat menjadi prisai baginya (HR. Bukhari) ”
3. Merenungkan dalam-dalam tentang maknanya cinta yang sebenarnya
Emm, buat yang ini gak ada dalilnya kawan. Tapi cara ini cukup efektif juga loh untuk menangkal serangan virus cinta. Sebab kalu kita sudah benar dalam memaknai cinta kecil kemungkinannya bagi kita untuk menerapkan cinta yang salah. Ketika kita jatuh cinta terhadap seseorang lantas orang itu meminta pembuktian or menghendaki kita untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam, maka patut dipertanyakan apakah orang itu layak untuk kita cintai, karna sesungguhnya cinta sejati membimbing kita pada jalan ketaatan bukan sebaliknya. Dan sesungguhnya cinta itu tidak pernah memberi dan tidak juga menerima karna cinta sudah cukup dengan cinta itu sendiri.
4. Carilah sahabat yang tepat
Memang gak ada korelasi khusus antara sahabat dan virus cinta. Tapi seorang sahabat yang baik tidak akan menjerumuskan kita pada kesesatan dan akan senantiasa memotivasi kita agar tetap istiqomah dijalanNya. Dan yang paling penting sahabat itu bisa menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati kita dan bisa sebagai pelabuhan untuk hati kita yang sedang risau.
5. Hindari melamun dan berkhayal
Kita harus menghindari yang namanya ngelamun and ngehayal karna sebenarnya segala sesuatunya dimulai dari sini. Bermula dengan mengkhayalkan bertemu si doi kemudian terus berlanjut ke khayalan yang lebih ekstrim lagi. Hingga tanpa sadar kita sudah mulai resah dengan khayalan yang diciptakan diri sendiri.
6. Perbanyak kegiatan yang bermanfaat
Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk menikmati hidup. Ada yang suka hiking, singing, and banyak ing-ing lainya. So kita bisa memanfaatkan kegemaran kita itu untuk menekan sekecil mungkin serangan virus cinta. Tapi tentu saja melakukan kegiatan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
7. Menyembunyikan kekaguman kita pada seseorang
Nah kalau udah terlanjur mengagumi and mencintai seseorang, ushakan jangan memperlihatkannya apalagi sama si doinya langsung karna itu bisa menyelamatkan kita agar tidak terjangkit virus cinta yang lebih parah lagi dan menghindarkan pergolakan batin yang hebat dalam diri kita. Kalau ga ada yang tau kan kita lebih bisa mengontol sikap kita sama si doi kecuali emang antum sudah mampu, ya tnggal khitbah aja, he…
Sebenernya masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan agar terhindar dari serangan virus cinta yang semu and agar kita bisa lebih mudah menaklukan diri sendiri. Hal yang paling mudah kita lakukan adalah dengan mulai mencintai diri sendiri. Cinta itu sangat indah dengan rambu-rambu syariat yang ada bahkan Islam sudah sangat mengatur secara rinci bagaimana kita seharusnya memperlakukan cinta. Tapi cinta juga bisa jadi musibah apabila tidak di iringi dengan kecintaan kita pada sang maha cinta yaitu Allah ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...