Poligami…..
Ah… Isu Basi,
Tak Menarik Lagi,
Bikin Keki,
Tanpa Sensasi.
Ih…. Kok Pilgami Sih…
Emang bener kalo kita ngomongin poligami kaya’nya udah bosen banget. Orang juga udah tahu kalo poligami itu cuma kerjaannya orang-orang yang gak puas dengan satu istri or mereka yang ngerti agama ini. Poligami itu bikin susah istri, merusak tatanan harmoni, menelantarkan anak dan menambah peramasalahan di tengah penderitaan.
Ups…. Boleh aja ngomongin miring ama pelaku poligami, tapi kaya’nya kalo kita ngomong kudu balance deh. “Ya iyyalah yang nulis juga orang laki, pasti jadi pendukung sejati” eit…. Tunggu dulu kita gak ngomongin masalah poligami lagi, tapi kita lagi ngomongin tentang berbagi suami . “Sami mawon” atuh, sama kali ya…. yah ga apa-apa deh, cuman kita mau ngomongin tentang berbagi suami.
“Yang nulis makalah ini sebagai suami apa istri?” suamilah …. Lihat aja namanya. Tapi sebagai suami yang sangat memahami perasaan istri (cie….) hingga saat ini belum melakukan poligam ( Niat? So pasti….) Kok jadi begini sih……
Tenang pembaca sekalian, ya… sebagai suami saya juga memahami bagaimana perasaan istri kalau sang suami nikah lagi. Cuman kira-kira bener gak sih sebagai suami akan sangat berbahagia dan berbunga-bunga bila mendapatkan istri muda? Kalo yang kaya’ gini kudu nanya ama pelaku poligami nih…. Oke deh…. Saya sempatkan bertanya ama seorang teman pelaku sejati poligami.
“Antum berpoligami enak gak sih…” waduh masa’ pertanyaannya kaya’ gini, enggak lah… “Sebenarnya apa sih yang membuat antum menikah lagi, udah nikah ama janda, anaknya ada lima lagi”, “itulah Akhi… manfaat dari mengaji, kita jadi tahu sunnah Nabi…. Dan kita bisa menolong para janda yang ditinggal mati (bukan Jomblo Ditinggal Mati lho…). Wuih…. Kayaknya mulya sekali neh…..
“Sunnah Nabi?.... Manfaat Mengaji? Aaaaarrrgggghhhh…… jangan-jangan ngajinya setiap hari cuman masalah poligami. Emang bener poligami sunnah Nabi? Enggak kali….. perasaan udah banyak banget tulisan yang ngomongin hukum poligami, jadi search aja di Ami Google yang baik hati dijamin bakalan nemuin data bejibun tentang hukum poligami. Intinya….. ? ya sudah Nabi (Kesel gak sih….?) sebenarnya sih… kalo dibilang sunnah gak juga, soalnya itu khan khusus nabi, beliau beristri lebih dari empat. Kaya’nya cuman kalau yang mau aja deh…. Ssstt… kayaknya saya termasuk yang mau deh….. Bukan-bukan.. sabar dulu dong. Maksunya mau melaksanakannya. Kalau yang nggak mau seperti saya ya nggak dosa khan? Cuman ya nggak dapet pahala. Berarti kembali ke tadi lagi poligami itu sunnah, kalau tidak dikerjakan tidak apa-apa kalau dilaksanakan akan dapat pahala. Coba siapa yang mau pahala? Loh… yang bapak-bapak kok.. ngacung semua…. Astaghfirullahhal ‘adzim.
Terus manfaat mengaji? Wah… kayaknya udah salah pasang niat nih orang, masa’ buahnya mengaji adalah poligami, apa nggak ada yang lain. “Poligami adalah Ciri Lelaki Sejati” wah….. wah…wah… maskulin sekali nih… laki. Semakin suami rajin mengaji semakin terbukan peluang untuk berpoligami, jadi bagi para istri siapkan diri menghadap Ilahi…. Ups… mati dong. Ya nggak kaya’ gitu. Maksudnya kalau suami rajin mengaji yang kita juga ikut rajin mengaji, kalau suami pengin poligami ya istri harus siapin diri dipoligami. Gampang to’?
Ya…. emang gampang buat yang pengin dikemplang. Perasaan dong dijaga, masak waktu kita masih sengsara makan sepiring berdua di dekat rel kereta, numpang sama mertua pagi makan sore tiada, malam makan paginya buka (woi… batal puasanya) pokoknya menderita lah yaa… tidak ada pikiran mendua (poligami maksudnya), sekarang hidup sudah berkecukupan, mobil ada delapan, kontrakan sembilan dikurangi delapan ditambah enam petakan (berapa coba?), anak tinggal nunggu satu kali lahiran buat bikin kesebelasan masa’ masih harus poligami juga. Di mana perasaan Kanda?
Kalau udah begini susah deh, mendingan bawa guling sama bantal jangan lupa selimutan tidur di comberan. Maksudnya kurangin tensi kita, kayaknya ada yang nggak beres, istri kita, perilaku kita (kurang memusakan misalnya) atau ilmu istri kita yang belum sampai ke sana? Mending kit sambung dulu kabelnya biar nyampai ke sana. Terus kalau udah nyambung tinggal pencet sekringnya nggak usah dibuka sampai badan gosong semua, ah…. Tak berdaya.
Eh… tadi udah sampe mana ya? kok jadi lupa, ya okelah silahkan buat pembaca mengulang bacanya dari paragraph pertama. Saya tunggu di sini saja…… sudah belum? Kalau sudah berarti udah nyambung. Bener sekali, seratus buat antum… seribu buat ana, jadi antum utang sembilan ratus ya….masalah nyambung. Secara umum kalo ada orang yang menolak poligami berarti ilmunya belum nyambung, atau jangan-jangan dia masuk golpar (Golongan Pria Anti Rasulullah) tapi satu kemungkinan terkuat, jika dia dari kalangan laki-laki sepertinya dia sudah mendaftar di
Ikatan Laki-laki Takut Poligami (ILTAPI).
Pembaca sekalian sebenarnya ILTAPI ini adalah organisasi yang sudah lama dilarang, tapi semakin lama pengikutnya semakin banyak, jangan-jangan anda termasuk mereka. Mata-mata ya…..? cuman ya nggak apa-apa, saya juga bagian dari mereka (untuk sementara) tapi belum mendaftar, baru simpatisan.
Moga-moga aja nanti kalau pas saya daftar langsung terpilih sebagai ketua umum, terus bisa mempopulerkan ILTAPI ini. Walaupun dalam hati nih…. Jangan bilang siaa-siapa ya…. sebagai lelaki sejati… (ngaku nih…) saya juga…….. ehm…ehm….. ingin berpoligami. Kayaknya enak kali…. (bahaya nih….) cuman ya… istri masih kurang dorongannya. Kemarin sebenarnya dorongannya sudah sangat kuat, tapi pas saya lihat ternyata ndorongnya dari depan ke belakang jadi ya… saya mundur lagi. Bagaimana dengan akhi?
Dari pengalaman sih… (masih dalam mimpi) poligami itu bener-bener mulya, apalagi kalau kita menikahi wanita yang sudah janda, punya anak lima, lagi hamil tua terus anaknya sudah punya pacar semua. Dijamin anda akan dipuja depan emak mereka…. Sang Arjuna telah tiba…. Selanjutnya anda dikerubutin oleh mereka dirogoh kantongnya, dibuka dompetnya ternyata ada uang gope saja, itupun berwarna kehitaman karena seringnya buat kerokan. Ya ….. Salam.
Jadi kesimpulannya Poligami adalah Sunnah Nabi, suka atau tidak suka. Sekali sunnah tetap sunnah….. merdeka. Bagi yang siap silahkan mencoba….. yang belum siap nikmati aja apa yang ada. Jangan terlalu “Ngoyo”mkata orang Jawa, legawa kata presiden kita. Terus….. rajin-rajinlah mengaji agar niat berpoligami senantiasa bersemi (awas jaga hati…)
Bagi para istri tingkatkan service diri, agar suami tak pindah ke ranjang “Surti” trus…. Siap-siap jika suami mau berpoligami itu artinya surga sayang sama anti, Cuma antinya aja yang nggak mau ngerti, maunya dimengerti padahal gak ngerti-ngerti apa artinya ini.
Terakhir buat para ketua ILTAPI (masih ingat khan singkatannya) beserta jajarannya kami menghimbau agar membubarkan organisasi anda karena telah melanggar hak asasi manusia, terutama berkaitan dengan hak ber…….. (sensor). Hak berkeluarga adalah hak setiap bangsa dan oleh sebab itu maka poligami di atas dunia harus digalakan, karena sangat sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan kemerdekaan berpoligami di Indonesia telah sampailah ke depan pintu gerbang kemerdekaan berpoligami. …….. (silahkan diteruskan….., jangan lupa tangan mengepal dan diangkat ke atas setinggi-tingginya, awas jangan sampai kena plafon)
Terakhir dari yang terakhir, doakanlah saya agar bisa menjadi suami yang bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa dengan melaksanakan semua perintahNya (Poligami juga…ya) dan menjauhi laranganNya (Berzina… lah ya…) serta dapat mendakwahkannya (Poligami juga…ya) kepada semua manusia di dunia dan di alam sana (sana mana….?) saya juga mendokan semoga pembaca tulisan ini akan selalu dalam lindunganNya, terutama yang telah menjalankan syariatNya (Poligami tentunya…) dan memberikan rizqiNya yang banyak sehingga dapat berpoligami segera.
Bagi pembaca yang belum menikah, segeralah menikah sebelum gerakan poligami menjadi gerakan nasional dan anda tidak akan mendapatkan kecuali sisa-sisa remahan orang. Anda gak mau khan? Kalau gak mau cepetan dong, jangan tunda sampai besok selagi hayat masih dikandung badan, kalau hayat sudah dilahirkan sudah tidak bisa diharapkan.
So…. Buat para pelaku poligami, selamat anda telah melakukan hal yang sangat terpuja dan terpuji (biar gak diskriminasi) jangan lupa anda punya kewajiban, jangan cuma nafsu diturutkan keturunan dilengahkan, “Setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertangungjawabannya” bagaimana kalau istrinya Sembilan dikurang lima, anaknya delapan belas hidup semua (berat juga ya? apalagi kalau digendong semua, ditambah semen lima jalan dari Jakarta ke Himalaya). Ah…. Pokoknya gak ada habisnya…. Karena itu saya cukupkan di sini saja. Silahkan kasih komentar kalau gak suka. Kalau suka……? kasih komentar juga…. Ya nggak? Harus ya… kalau nggak….. saya bilangin emak saya yang di Jawa. Tepatnya di bagian tenggara, sebelah timur desa, dekat pohon kelapa, ada sungainya silahkan nyemplung aja di sana jangan lupa gosok dakinya….. wuah ha…ha…aha. (Awas jangan ngakak… Hei… saya bilang jangan ngakak..) Kok maksa juga sih… ya udah. Silahkan tulis komentarnya….. saya tunggu, kalau nggak mau ya tetap saya tunggu, sampai tulisan ini terhapus di Blogmu. Setuju…..? Harus itu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...