Kebiasaan yang menjadi kebudayaan, kebudayaan yang mejadi agama, agama yang menjadi terlupakan, sudah melekat dan menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang suka mengekor kepada kebiasaan orang-orang non muslim.
Kita lihat dan kita sadar bahwa diri kita sudah masuk ke dalam perangkat Iblis, setan, jin dan sejenisnya. Iblis yang tidak pernah senang dan tenang jika anak keturunan adam mengikuti agama yang diridhoi oleh Alloh swt, berusaha memalingkan umat manusia dari agama yang diridhoi oleh Alloh swt, kepada agama yang dirancang dan dibuat dalam cetak biru, sebagai agama tandingan terhadap agama yang diridhoi Alloh swt.
li-be-ral-is-me n aliran atau paham yang memperjuangkan kebebasan dalam berbagai hal. Paham atau ajaran liberalisme ini menjadi salah satu senjata andalan bagi si Iblis dalam menyesatkan manusia. Iblis yang sadar bahwa kebiasaan manusia yang jarang bahkan tidak pernah sadar, selalu menjadikan kebiasaan sebagai budaya dan agama. Si Iblis memanfaatkan kenyataan ini sebagai seribu satu cara dalam menunaikan satu tujuan yang telah dideklarasikannya.
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau Aku akan menyesatkan mereka semuanya,”(QS. Shod:82)
Sasaran empuk bagi terlaksananya program jangka panjang Iblis terhadap manusia adalah para pemuda muslim. Karena banyak para pemuda muslim belum mengenal agama mereka dan belum mengetahui bahaya dari segala macam perbuatannya di dunia dan di akherat. Sehingga Iblis berusaha merangkul mereka dengan berbagai daya dan upaya, dengan memanfaatkan semangat dan cita-cita yang tinggi dari para pemuda. Dunia ditampakan indah dihadapannya, pengakuaan terhadap keberadaannya sangat dikejar. Agar tetap exist, dia usahakan berbagai cara yang dia dapat gapai. Halal dan haram sudah tidak dihiraukan, yang penting exist walaupun exit dari syariat Islam. Itulah kenyataan yang telah terjadi dari kebanyakan pemuda muslim, khusunya di Indonesia. Keadaan seperti ini akan terus dipertahankan oleh si Iblis sampai mereka meninggal.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takasur: 1-2)
Satu dari sekian banyak cara dalam menyesatkan para pemuda muslim adalah dengan memperlihatkan kehidupan indah kaum barat, tanpa melihat hakekat dari keindahan tersebut. Para pemuda muslim yang tergiur berusaha membawa patung liberty ke negerinya. Dengan cara mengikuti kebiasaan kaum barat yang serba glamour dan exist.
Orang tua kaum muslimin banyak juga yang menyekolahkan anak-anak mereka ke negeri kaum barat. Anak mereka dibiarkan belajar agama dan etika dengan kiblat barat (Amerika dan rekan-rekannya). Setelah anak-anak mereka lulus dan kembali ke negerinya, maka mereka membawa buku aturan hidup orang-orang kafir dan obor permusuhan kepada kaum muslimin. Setelah itu mereka berusahan menegakan buku dan obor liberty di negeri kaum muslimin.
“Liberty Enlightening the World” atau kebebasan yang menyinari dunia adalah nama asli patung liberty. Patung liberty adalah sebuah karya seni pahat yang melambangkan kebebasan bagi seluruh dunia. Patung ini digambarkan sebagai seorang wanita yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang sebuah obor dengan api yang menyala, ini melambangkan kebebasan. Sementara tangan kirinya memegang sebuah buku dengan tulisan “July 4, 1776” (dengan angka Romawi), hari kemerdekaan Amerika. Dia mengenakan jubah yang menjuntai dan 7 bayangan dari paku besar pada mahkotanya melambangkan 7 samudra dan 7 benua.
Patung yang berasal dari Perancis ini adalah perwujudan dari Revolusi Perancis yang menggemparkan masyarakat perancis pada tahun 1789. Perancis yang mulai berkembang dari sisi ekonomi dan rusak dari sisi moral, menghadiahkan patung liberty kepada Amerika. Kemajuan ekonomi dan rusaknya moral pun terjadi di Amerika, dan sekarang sebagian umat Islam berusaha membawa patung liberty yang berupa ajaran tentang kebebasan ke negeri ini. Ini sangat berbahaya, jika dogma (ajaran) kebebasan sudah masuk ke dalam hati umat Islam, maka akan banyak syariat Islam yang dilanggar dengan alasan kebebasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...