Tulisan yang Mencerahkan
Oleh Abu Aisyah
Oleh Abu Aisyah
Apa yang mendorong anda untuk membuat sebuah tulisan? Sekadar hoby? Menyalurkan bakat? Ideologi? Atau mencari keuntungan? Apapun tujuan anda secara pribadi sah-sah saja. Namun tujuan yang akan kita capai biasanya akan mempengaruhi kualitas tulisan kita. Sebagai contoh para penulis yang hanya mengejar keuntungan materi cenderung tidak alagi memperhatikan apa yang ia tuliskan. Selama tulisan itu menghasilkan uang maka akan ia lakukan. Demikian pula jika menulis karena hobi atau kesukaan, bisa jadi ia akan menuliskan semua hal yang ia saksikan. Baik itu masalah-masalah keseharian atau hal-ha yang bisa jadi mengarah kepada kemesuman, ghibah, membuka aib orang lain dan lain sebagainya. Jika menulis hanya dengan menyalurkan bakat maka bisa jadi ia akan menuliskan hal-hal yang menjadi kesukaannya. Bisa jadi hanya karena hobi kualitas tulisnnya tidak beranjak kepada hal-hal yang dapat mencerahkan. Sedangkan jika menulis karena alasan ideologi, seringkali tidak melihat kualitas dari yang dilihat oleh pembacanya. Sebuah tulisan menurut ideologinya adalah berkualitas padahal secara keilmuan adalah sampah.
Lantas bagaimana cara menghasilkan tulisan yang mencerahkan? Sebuah tulisan akan memiliki sebuah kualitas yang dapat bermanfaat bagi umat manusia ketika tulisan tersebut memberikan sebuah jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Ketika banyak terjadi pengangguran maka tulisan yang mencerahkan adalah yang berkaitan dengan bagaimana cara memperoleh pekerjaan, atau bagaimana cara berwira usaha. Tulisan-tulisan tersebut menjadi solusi bagi masyarakat sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Selain memberikan solusi, tulisan yang mencerahkan juga memiliki karakter meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Entah itu yang sifatnya fisik maupun spiritual. Ia meningkatkan pengetahuan manusia tentang suatu pengetahuan secara lebih mendalam. Sebagai contoh ketika orang-orang memasuki bulan ramadhan mereka akan cenderung mencari buku-buku panduan untuk mengisi hari-hari mereka di bulan Ramadhan, kreasi menuliskan buku panduan selama Ramadhan adalah sebuah usaha yang dapat mencerahkan.
Tulisan yang mencerahkan adalah tulisan yang tidak mengandung hal-hal yang dapat menjerumuskan manusia ke jurang kesia-sian, kemaksiatan dan kemusyrikan. Ia bahkan menentang segala bentuk pembangkangan kepada Ar-Rahman. Di era kebebasan seperti ini orang-orang yang hanya menginginkan keuntungan duniawi akan cenderung menuliskan semua hal tanpa melihat apakah tulisan tersebut dapat mencerahkan atau tidak. Maka kita saksiakan tulisan-tulisan yang penuh dengan kesia-sian, kemaksiatan bahkan tulisan-tulisan yang mengarahkan manusia kepada kekufuran.
Jika anda ingin menjadi seorang penulis, maka jadilah penulis yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dengan menghasilkan tulisan-tulisan yang mencerahkan. Wallohua'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...