Tips Mengawali Tulisan
Oleh : Abu Aisyah
Oleh : Abu Aisyah
Salah satu dari kesulitan utama dalam dunia penulisan yang sering dihadapi adalah sulitnya memulai, terutama bagaimana kalimat awal yang menjadi pembuka dari sebuah tulisan. Kita mungkin akan berfikir bahwa awal sebuah tulisan haruslah menarik dan mampu mencuri perhatian pembaca. Secara teori betul, namun justru hal ini yang membuat para penulis pemula menjadi kesulitan dalam menghasilkan sebuah tulisan. Padahal permasalahan seperti ini tidak mesti terjadi, kalau kita bisa menyiasati dengan memahami bahwa ketika akan menulis jangan terjebak kepada kalimat awal ini, tuliskan saja apa yang menjadi pikiran kita di awal, tidak peduli apakah itu menarik atau tidak, toh ketika tulisan itu terus bertambah kita bisa memperbaikinya terutama ketika tulisan kita mulai mengalir. Sikap idealis agar awal tulisan itu menarik mengakibatkan kita justru tefokus pada awal kalimat.
Awal kalimat yang menarik hanya cocok untuk tulisan-tulisan yang menjadi konsumsi media masa dan artikel surat kabar, sedangkan untuk tulisan-tulisan yang sifatnya ilmu pengetahuan tidak begitu penting. Maka tidak ada lagi alasan untuk sulit dalam memulai sebuah tulisan.
Sebenarnya kesulitan dalam memulai tulisan juga terkait dengan tema apa sebenarnya yang akan kita angkat. Demikian pula segmen mana yang akan kita tuju untuk tulisan kita. Jika kedua poin ini sudah ditentukan maka dengan dengan mudah kita akan membuat sebuah awal tulisan yang menarik. Permasalahannya adalah lagi-lagi kita sering merasa tidak puas dengan awal tulisan yang terkesan datar. Rasa tidak puas adalah pemicu agar kita terus memperbaiki tulisan kita, karena itu tulislah apa saja yang menjadi awal dari tulisan kita tersebut. Jika masih bingung juga berikut saya sebutkan beberapa tips untuk memulai sebuah tulisan :
1.Sebelum memulai tulisan tentukan terlebih dulu tema yang akan kita tulis, kepada siapa tulisan ini ditujuakan dan dengan “bahasa” seperti apa, misalnya ilmiah, populer, gaul atau bahasa anak-anak.
2.Tulisankan apa saja yang ada di kepala, bahkan misalnya kita tidak tahu apa yang harus dituliskan, tulis saja “Saya tidak tahu harus memulai dengan kalimat apa yang pasti saya akan menulis dengan tema …….” Atau kalimat “Susah juga ya… mengawali sebuah tulisan tapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang……”
3.Awal tulisan yang menggunakan kata pepatah, pantun, kata-kata bijak atau ayat dari kitab suci dan hadits juga bias menjadi pertimbangan. Misalnya kita akan menulis tentang tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak maka kita bias memulainya dengan pepatah popular “Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, inilah yang terjadi pada anak-anak yang terjerat dalam tindakan criminal……”. Dalam tulisan keagamaan kita bisa gunakan ayat atau hadits yang memiliki korelasi dengan tulisan kita, misalnya “Allah ta’ala berfirman……..” atau “Rasulullah bersabda…..”
4.Jangan berfikir bahwa awal tulisan harus ideal, karena tulisan kita akan direvisi setelah semua yang akan kita tulis selesai. Jadi jangan khawatir jika di awalnya tampak tidak bagus nanti juga akan kita koreksi lagi.
5.Buatlah kata-kata pancingan yang akan terus mengail ide-ide kita mengalir dengan mudah, bias berupa pengalaman pribadi, ucapan para cendekiawan atau hal-hal menarik yang terjadi di sekitar kita.
Ketika kita mampu melewati masa-masa kritis di awal tulisan maka insya Allah ta’ala selanjutnya kita akan mudah untuk melanjutkan ide-ide dan menuangkannya dalam tulisan kita, yang perlu diingat adalah tulisan kita haruslah dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca kita. Jangan karena ingin agar tulisan menarik tapi tidak bias dipahami oleh pembaca, ini tentu tidak kita harapkan. Kesimpulannya adalah ketika akan memulai tulisan tulislah apa saja yang bias kita tulis yang penting adalah ada barisan kata yang menjadi awal tulisan. Nanti setelah selesai kita dapat merevisinya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...