Rabu, 25 Mei 2022

Ketika Hawa Membelenggu Raga

Oleh: Misno Mohammad Djahri

 


Salah satu dari tema utama yang terkait dengan manusia adalah hawa yang ada di dalam dirinya, sebagai sebuah keistimewaan yang juga bisa menjadi kekurangan maka hawa nafsu manusia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupannya. Hawa yang dimaknai secara umum dengan keinginan dan jiwa adalah diri manusia itu sendiri menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia diciptakan bersama dengan lahirnya manusia ke dunia, banyak ayat AL-Qur’an yang mencela hawa ini karena memang selalu membawa kepada keburukan. Hawa Nafsu sendiri dipahami sebagai kaingin jiwa manusia yang cenderung kepada hal-hal yang tidak selaras dengan nilai-nilai Islam. Syahwat adalah salah satu dari hawa nafsu manusia yang telah banyak menyesatkan umat mulia ini.

Hawa nafsu dalam bentuk syahwat memang tidak bisa terpisahkan dari diri manusia, keinginan untuk menikmatinya begitu kuat dalam jiwa manusia. Hanya mereka yang mendapat rahmat dari Allah Ta’ala yang dapat mengendalikannya. Syahwa manusia seperti anak kecil yang bila dia menginginkan sesuatu dan dituruti maka akan terus menjadi kebiasaan. Syahwat yang terus duturuti memang membawa kepada kenikmatan, yang walaupun semu namun banyak manusia yang mati-matian untuk mendapatkannya. Syahwat dalam makna yang negatif selalu membawa kepada hal-hal yang memesona raga, memberi kenikmatan dan kenyamanan sementara yang kebanyakan manusia lalai dengannya.

Syahwat yang terkait dengan kenikmatan badani yang biasanya terkait dengan hubungan badan menjadi inti dan puncak dari syahwat manusia. Berjuta manusia terjebak dalam syahwat ini hingga mereka terbelenggu di dalamnya, ketika pernikahan menjadi solusi bahwa syahwat ini, ternyata banyak manusia yang mencari jalan lainnya. Jalan-jalan yang mereka tempuh hanya untuk memuaskan syahwatnya, memenuhi hawa liarnya hingga mengeluarkan setetes air yang semestinya ditempatkan sesuai dengan fitrah manusia. Namun banyak manusia yang yang membuangnya sia-sia atau bukan pada tempat yang telah diciptakan oleh Allah Ta’ala.

Ya, syahwat ini memang begitu kuat membelenggu sebagian manusia, hingga ia akan mengorbankan “segalanya” hanya sekadar menyalurkannya di tempat yang tidak semestinya. Sebagian bahkan menjadi candu dan pemuja hawa, hingga menjadi profesi dan kesenangannya, na’udzubillah. Tapi memang demikianlah adanya, berapa banyak lokalisasi prostitusi, juga prostitusi online yang merebak dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Berapa banyak penjaja hawa yang secara sembunyi ataupun terang-terangan menjual jasa untuk memuaskan syahwat manusia. Belum puas dengan hal yang telah menjadi fitrah manusia, sebagian mereka terjebak ke dalam hubungan sesama bahkan banyak yang lebih hina berhubungan dengan binatang dan yang selainnya.

Sebagai manusia biasa, kita dapat merasakannya bagaimana hawa manusia memang begitu kuat membelenggu jiwa, bahkan memberi fantasi yang kadang kita tersesat di dalamnya. Ia begitu kuat dengan dorongan dari iblis dan bala tentaranya. Bahkan ketika ia telah membelenggu begitu kuat, maka ketika tidak dituruti maka manusia akan tersiksa dan hidup bagaikan di lama penuh siksa. Sangat berat terasa ketika hawa harus diarahkan di jalan fitrahNya. Berapa banyak manusia yang jiwa dan raganya menjadi lara karena hawa yang ditahannya. Mereka tersiksa hingga harus menahan rasa yang bergelora di dada, bahkan sebagiannya akan menjadi linglung dan akalnya hilang karena hawa yang tidak disalurkan.

Maka, wahai manusia… kuatkanlah pertahananmu untuk terus menjaga hawa dalam bentuk syahwat agar disalurkan di jalan fitrah manusia. Kuatkan terus pertahanan itu, karena jika jebol maka engkau akan terjatuh dalam kehinaan di dunia dan di akhirat sana. Berat memang terasa, tapi akan manis nanti buah dan hasilnya. Sesak memang di jiwa tapi akan menjadi kelapangan di akhirat sana. Semoga Allah Ta’ala sentiasa memberikan rahmatNya, sehingga kita akan mampu menjaga hawa dalam jiwa dan menyalurkan syahwat di tempat yang telah menjadi fitrah manusia. Beratnya menahan hawa, 25052022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...