Jumat, 14 Maret 2025

BUKAN HANYA MEMBACA, TETAPI TADABUR AL-QUR’AN

Oleh: Misno bin Mohamad Djahri


 

Alhamdulillah, Syukur kepada Allah ta’ala yang telah memberikan kepada kita kenikmatan iman, Islam dan ikhsan. Syukur secara khusus pada hari ini kita masih dapat melaksanakan shalat jumat secara berjamaah dan shaum (puasa) di bulan penuh berkah ini.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam, habibana wa nabiyyana Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, kepada seluruh ahli baitnya, shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman.

Pertama, Khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi serta kepada seluruh jamaah jumat sekalian, wasiat taqwa yang bermakna Mengoptimalkan seluruh potensi jiwa dan raga kita untuk mendapatkan Ridha dari Allah Azza wa Jalla.

 

Hadirin Jama’ah Jumat rahimakumullah

Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan Al-Qur’an, karena di bulan inilah al-Qur’an diturunkan, Allah Ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ

Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan). QS. Al-Baqarah: 185.

Maka, kembali memahami al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam adalah sebuah keniscayaan. Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat manusia, ia menjadi acuan dalam menghadapi berbagai hal dalam kehidupan. Hal ini sebagaimana firmanNya:

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًۭى لِّلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, QS. Al-Baqarah: 2.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). QS. Al-Baqarah: 185.

 

 

هَـٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” QS. al-Jatsiyah: 20.

Sebagai pedoman, maka Al-Qur’an haruslah dibaca dan dipelajari secara intensif oleh umat Islam, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:

الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. HR. Muslim.

Sebagian salafuna shalih menyatakan:

نزل القرآن ليعمل به فاتخذوا تلاوته عملا

“Al Qur’an itu diturunkan untuk diamalkan. Oleh karenanya, bacalah Al Qur’an untuk diamalkan.”

Tentu saja bukan hanya membaca dalam makna rangkai huruf dan kata, tetapi mentadaburinya dengan sungguh-sungguh, sebagaimana kalamNya:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. QS. Shâd: 29.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an? sekiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allâh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. An-Nisâ’: 82.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci? QS. Muhammad: 24.

Ibnul Qayyim “Memahami Al-Qur’an dan merenungkannya akan membuahkan iman. Adapun jika Al-Qur’an cuma sekadar dibaca tanpa ada pemahaman dan perenungan (tadabbur), itu bisa pula dilakukan oleh orang fajir (ahli maksiat) dan munafik, di samping dilakukan oleh pelaku kebaikan dan orang beriman.” (Zaad Al-Ma’ad, 1:327).

 

 

Khutbah Ke-II

Hadirin Jama’ah Jumat rahimakumullah

Bagaimana cara (metode) dalam tabdaur al-Qur’an? Jawabannya adalah dengan membacanya dengan benar, mencermati dengan hati dan pikiran apa yang dibacanya, perhatikan waktu dan tempat membacanya serta hilangkan semua hal yang menganggu dalam konsentrasi ketika memaknainya.

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “Apabila engkau ingin memetik manfaat dari Al-Qur’an, maka fokuskan hatimu saat membaca dan mendengarkannya. Pasang baik-baik telingamu dan posisikanlah diri seperti posisi orang yang diajak bicara langsung oleh Dzat yang memfirmankannya. Al-Qur’an ini makin sempurna pengaruhnya bergantung pada faktor pemberi pengaruh yang efektif, tempat yang kondusif, terpenuhinya syarat, terwujudnya pengaruh, dan ketiadaan faktor yang menghalanginya.

Merujuk pada pendapat Ibnul Qayyim tersebut maka tadabur al-Qur’an adalah membacanya dengan kaidah bacaan yang benar meliputi maharijul huruf dan hukum-hukum tajwidnya, kemudian membaca terjemahnya, membandingkan penfasiran dari para ahli tafsir, pendapat para ulama serta mengoptimalkan seluruh kemampuan kita untuk memahami al-Qur’an dengan sebaik-baiknya.

Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayan serta inayahNya sehingga kita akan terus mampu untuk membaca al-Qur’an dan mentadaburinya. Bogor, Jumat 14032025.

Minggu, 02 Maret 2025

Ramadhan dan Islamic Wealth Management

Oleh: Dr. Misno, MEI., MH., M.Pd

 


Alhamdulillah, Ramadhan sudah kita lalui beberapa hari. Maknanya bulan yang penuh dengan keberkahan ini telah kita isi dengan amal-amal kebajikan, berpuasa (shaum), shalat tarawih, membaca Al-Qur’an dan amal sholeh lainnya baik yang wajib, sunnah ataupun yang mubah. Semangat beribadah di bulan Ramadhan semakin terasa karena Sebagian Masyarakat juga antusias dalam mengisinya dengan amal-amal jama’i sehingga nuansa Ramadhan semakin terasa di berbagai tempat di penjuru dunia.

Namun, ada yang sedikit terlupa atau menjadi sebuah budaya, di mana Ketika Ramadhan tiba maka tingkat konsumsi masyarakat meningkat hal ini terlihat dengan jumlah belanja bertambah pada setiap keluarga. Jika pada bulan-bulan biasa makan cukup dengan nasi dan lauk saja, maka di saat berbuka puasa ada yang Istimewa dari menunya, ditambah dengan ada kolak, es, bubur dan makanan kecil lainnya. Menjelang Hari Raya Idhul Fitri pasar semakin ramai, baik pasar tradisional, pasar modern dan pasar di dunia maya (marketplace). Membeli barang-barang untuk hari raya semisal baju, celana, sarung, mukena dan berbagai aksesoris untuk merayakan hari raya.

Tidak salah untuk memberikan nuansa Istimewa di bulan Ramadhan dengan hidangan yang special, demikian pula tidak salah membeli beraneka kebutuhan untuk hari raya. Tapi, jika hal tersebut menjadikan kondisi keuangan kita mengalami defisit (berkurang atau bahkan nombok) maka ini perlu diantisipasi. Salah satunya adalah dengan mengelola keuangan keluarga secara Islami, atau yang disebut dengan istilah Islamic Wealth Management.

Pengelolaan Harta Secara Islami (Islamic Wealth Management) sejatinya adalah mengelola harta yang dititipkan oleh Allah Ta’ala kepada kita sebagai manusia. Maka ada tiga tahapan utama yang harus dipahami, yaitu; Pertama, wealth creation yaitu mengelola sumber pendapatan (keuangan) harus dari sumber yang halal dan thayiib. Kedua, Wealth Purification and Protection yaitu mengeluarkan hak harta dalam bentuk zakat, infaq, sedekah atau wakaf. Kemudian berupaya menjagga harta tersebut agar bisa dimanfaatkan untuk masa yang akan datang dan keturunan. Ketiga, Wealth Ditribustion and Accumulation yaitu mendistribusikan harta (uang) untuk hal-hal utama yaitu; menabung, konsumsi, Listrik dan kebutuhan pokok lainnya. Setelah itu baru kebutuhan yang tidak mendesak tapi masih diperlukan, hingga menimbang-nimbang kebutuhan yang tidak mendesak dan tidak diperlukan. Selain itu memerhatikan pula tabungan, investasi atau usaha yang dapat menambah pendapatan keluarga.

Implementasi Islamic Wealth Management di bulan Ramadhan ini adalah dengan memerhatikan kembali distribusi dari uang dalam keluarga; apakah kita sudah menunaikan zakat, baik itu zakat fitrah di akhir Ramadhan atau zakat maal yang menjadi kewajiban apabila sudah mencapai nishab (ukuran standar seharga 84 Gram emas) dan haul (satu tahun). Setelah itu memeriksa kembali apakah pola konsumsi kita masih wajar sehingga masih dalam ambang batas ukuran konsumsi bulanan. Jangan lupa untuk tetap menabung dan menambah pendapatan melalu cara-cara yang sesuai dengan syariah Islam. Semoga Ramadhan ini kita dapat meraih keberkahannya sehingga dapat mengakhirinya dengan suka cita dengan keadaan keuangan juga tetap terjaga. 02032025

Kamis, 30 Januari 2025

Pembukaan dan Pelepasan KKM STAI Sirojul Falah Bogor



Dr. Misno, MEI, selaku Ketua Panitia Pelaksana KKM STAI Sirojul Falah, memberikan sambutannya dengan penuh semangat dan rasa syukur. Ia membuka pidatonya dengan ucapan terima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir, termasuk tokoh-tokoh penting seperti ketua DPRD dan ketua yayasan, yang menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi institusi dan masyarakat.

Dr. Misno kemudian menginformasikan bahwa KKM untuk tahun akademik 2024-2025 akan melibatkan 185 mahasiswa, yang akan ditempatkan di dua kecamatan di Kabupaten Bogor: Sukaraja dan Babakan Madang. Ia menjelaskan bahwa masing-masing kecamatan akan mencakup tujuh desa, yang menjadi lokasi nyata bagi para mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari.

Sambutannya dipenuhi dengan refleksi mendalam mengenai tema KKM kali ini, yaitu "Penguatan Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan dalam Mengurangi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di Kabupaten Bogor." Dr. Misno menekankan betapa pentingnya tema ini, terutama dalam menghadapi tantangan sosial yang kian kompleks, seperti kemiskinan dan kesehatan masyarakat.

Ia berharap bahwa program KKM ini tidak hanya menjadi ajang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Dr. Misno mengingatkan bahwa sebagai generasi penerus, sudah seharusnya mahasiswa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki.

Menutup sambutannya, Dr. Misno mengungkapkan rasa syukur dan harapan agar seluruh rangkaian kegiatan KKM berjalan lancar. Dengan penuh harapan dan ketulusan, ia mengajak semua yang hadir untuk berdoa agar diberikan hidayah dan petunjuk dari Allah dalam menjalankan tugas mulia ini. Dengan mengakhiri pidatonya, Dr. Misno menyampaikan kembali salam penuh hormat kepada semua yang hadir, menciptakan suasana yang penuh kekompakan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Rabu, 01 Januari 2025

Pelatihan Menulis Buku Ajar untuk Dosen

 


Dosen bukan hanya mengajar, namun juga harus melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Hasil dari penelitian dan pengabdian tersebut dipublikasikan dalam bentuk artikel jurnal ilmiah, buku referensi, buku ajar dan monograf. Maka, seorang dosen harus mampu untuk menulis karya tulis yang dipublikasikan agar memberikan manfaat kepada mahasiswa, akademisi, praktisi dan Masyarakat pada umumnya.

Melihat pentingnya keterampilan menulis khususnya menulis buku ajar, maka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Paduka Anambas mengadakan Pelatihan Menulis Buku Ajar untuk Dosen dan Civitas Akademika lainnya. Pembicara pelatihan ini adalah Dr. Abd Misno, SHI., SE., S.Pd., MEI., MH., M.Pd yang telah berpengalaman dalam menulis buku dan menerbitkan lebih dari 100 buku ilmiah. Selain sebagai dosen beliau adalah Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Sirojul Falah Islamic University di Bogor. Beliau juga Direktur Utama Penerbit Pustaka Amma Alamia yang telah menerbitkan banyak buku-buku Perguruan Tinggi khususnya bidang Pendidikan Agama Islam, Hukum Keluarga Islam dan Ekonomi Syariah.

Harapan dari penelitian ini adalah agar dosen mampu untuk menulis buku ajar dan nantinya akan dipublikasikan sehingga dapat membantu proses pembelajaran sekaligus menjadi sumber belajar bagi mahasiswa. Adanya buku ajar yang ditulis oleh dosen juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa di mana dia bisa membaca hasil karya dosennya sekaligus memudahkan pemahaman yang tidak tersampaikan secara lisan di kelas. Semoga pelatihan ini bermanfaat dan berlanjut dengan penelitian menulis artikel jurnal ilmiah bereputasi.