Oleh: Dr. Misno, MEI., MH., M.Pd
Alhamdulillah, Ramadhan sudah kita lalui beberapa hari. Maknanya bulan yang penuh dengan keberkahan ini telah kita isi dengan amal-amal kebajikan, berpuasa (shaum), shalat tarawih, membaca Al-Qur’an dan amal sholeh lainnya baik yang wajib, sunnah ataupun yang mubah. Semangat beribadah di bulan Ramadhan semakin terasa karena Sebagian Masyarakat juga antusias dalam mengisinya dengan amal-amal jama’i sehingga nuansa Ramadhan semakin terasa di berbagai tempat di penjuru dunia.
Namun,
ada yang sedikit terlupa atau menjadi sebuah budaya, di mana Ketika Ramadhan
tiba maka tingkat konsumsi masyarakat meningkat hal ini terlihat dengan jumlah
belanja bertambah pada setiap keluarga. Jika pada bulan-bulan biasa makan cukup
dengan nasi dan lauk saja, maka di saat berbuka puasa ada yang Istimewa dari
menunya, ditambah dengan ada kolak, es, bubur dan makanan kecil lainnya.
Menjelang Hari Raya Idhul Fitri pasar semakin ramai, baik pasar tradisional,
pasar modern dan pasar di dunia maya (marketplace). Membeli barang-barang untuk
hari raya semisal baju, celana, sarung, mukena dan berbagai aksesoris untuk
merayakan hari raya.
Tidak
salah untuk memberikan nuansa Istimewa di bulan Ramadhan dengan hidangan yang
special, demikian pula tidak salah membeli beraneka kebutuhan untuk hari raya.
Tapi, jika hal tersebut menjadikan kondisi keuangan kita mengalami defisit
(berkurang atau bahkan nombok) maka ini perlu diantisipasi. Salah satunya
adalah dengan mengelola keuangan keluarga secara Islami, atau yang disebut
dengan istilah Islamic Wealth Management.
Pengelolaan
Harta Secara Islami (Islamic Wealth Management) sejatinya adalah
mengelola harta yang dititipkan oleh Allah Ta’ala kepada kita sebagai manusia.
Maka ada tiga tahapan utama yang harus dipahami, yaitu; Pertama, wealth
creation yaitu mengelola sumber pendapatan (keuangan) harus dari sumber
yang halal dan thayiib. Kedua, Wealth Purification and Protection yaitu
mengeluarkan hak harta dalam bentuk zakat, infaq, sedekah atau wakaf. Kemudian
berupaya menjagga harta tersebut agar bisa dimanfaatkan untuk masa yang akan
datang dan keturunan. Ketiga, Wealth Ditribustion and Accumulation yaitu
mendistribusikan harta (uang) untuk hal-hal utama yaitu; menabung, konsumsi,
Listrik dan kebutuhan pokok lainnya. Setelah itu baru kebutuhan yang tidak
mendesak tapi masih diperlukan, hingga menimbang-nimbang kebutuhan yang tidak
mendesak dan tidak diperlukan. Selain itu memerhatikan pula tabungan, investasi
atau usaha yang dapat menambah pendapatan keluarga.
Implementasi Islamic Wealth Management di bulan Ramadhan ini adalah dengan memerhatikan kembali distribusi dari uang dalam keluarga; apakah kita sudah menunaikan zakat, baik itu zakat fitrah di akhir Ramadhan atau zakat maal yang menjadi kewajiban apabila sudah mencapai nishab (ukuran standar seharga 84 Gram emas) dan haul (satu tahun). Setelah itu memeriksa kembali apakah pola konsumsi kita masih wajar sehingga masih dalam ambang batas ukuran konsumsi bulanan. Jangan lupa untuk tetap menabung dan menambah pendapatan melalu cara-cara yang sesuai dengan syariah Islam. Semoga Ramadhan ini kita dapat meraih keberkahannya sehingga dapat mengakhirinya dengan suka cita dengan keadaan keuangan juga tetap terjaga. 02032025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...