Oleh: Abd Misno Mohd Djahri
“Berdamai” dengan Corona sejatinya
bukan dalam makna yang sebenarnya. Ia adalah ungkapan yang menggambarkan bahwa
kita sebagai umat manusia yang saat ini tengah berada dalam wabah Corona harus
berani untuk menerimanya sebagai sebuah fakta. Berusaha terus untuk mencari
obat penawarnya, serta hidup dengan protocol (aturan) yang dapat menghindar
dari terpapar oleh virus Corona.
Apakah bisa “berdamai” dengan Virus
Corona? Jawabannya tentu saja bisa. Menerapkan The New Normal (kebiasaan
baru) dalam kehidupan berupa menjaga kesehatan, cuci tangan, menjaga jarak,
menghindari kerumunan adalah beberapa contoh kebiasaan baru yang harus
dijalankan. Mengurangi segala bentuk interaksi secara langsung dengan manusia,
utamanya mereka yang berasal dari “Zona Merah”, yaitu kawasan yang
masyarakatnya banyak terinfeksi virus ini.
Pengembangan tekhnologi informasi
dan komunikasi sangat membantu dalam upaya menjaga jarak dan mengurangi
interaksi ini. Work from Home (bekerja dari rumah), belajar dari rumah,
dan melakukan aktifitas dari rumah menjadi solusi yang memerlukan kecanggihan
tekhnologi ini. Walaupun di Indonesia masaih terlalu banyak hambatan, tetapi
ini adalah salah satu jalan keluar. Maka, “berdamai” dengan Corona dapat
dilakukan dengan cara ini.
Kebiasaan baru ini memang belum
biasa saat ini, tapi pada satu masa nanti masyarakat akan mau menerimanya dan
terbiasa dengannya. Demikian pula aktifitas lainnya seperti belajar secara
daring, di mana banyak lembaga pendidikan yang sudah menerapkannya saat ini.
Kalaupun ada pertemuan, hanya dilakukan dengan terbatas dan sesuai protocol yang
ketat. Sehingga kegiatan dapat dilaksanakan, serta dampak negatif dari
aktifitas ini dapat dihindarkan.
Belanja secara online saat ini
sudah mulai dibiasakan, berbagai kendala ke depan akan segera dihilangkan. Membeli
makanan atau pakaian yang tidak dapat dicoba tentu saja bisa dicari solusinya,
garansi atas makanan yang dibeli bisa dilakukan dalam pembelian online. Lebih dari
itu adalah etika berjualan berupa kejujuran dalam menjual menjadi hal yang
harus diperhatikan oleh para pedagang. Sehingga kenyamanan dalam berbelanja
secara daring ke depan akan menjadi kenyamanan bagi masyarakat.
“Berdamai” dengan Corona memang
sudah selayaknya dilakukan. Sekali lagi bukan dalam makna bahasa, tetapi makna kiasan
berupa kehidupan yang harus siap berhadapan dengan makhluk kecil ini ciptaan
Ar-Rahmaan. berusaha menghindari dengan gaya hidup Islami adalah solusi sejati
bagi kehidupan umat manusia di bumi ini dan akhirat nanti.
Keren ustadz
BalasHapus