Senin, 04 Mei 2020

Life Begin at (Fourty) Today

LIFE BEGIN AT FOURTY TODAY
Oleh: Abd Misno BP

Detik berlalu menggantikan menit, lalu berubah menjadi jam, berlanjut ke hari kemudian ke pekan. Tak terasa bulan berlalu hingga sampai ke tahun-tahun yang terus bertambah. Hari ini, 05 Mei 2020 adalah hari istimewa karena dirimu telah memasuki usia empat puluh tahun. Jasadmu nampak perkasa penuh pesona, senyum di bibirmu memberi makna tentang arti dewasa. Bening dua bola matamu memancarkan cahaya penuh dengan asa jiwa. Ya, empat puluh tahun adalah masa di mana manusia berada di puncak kematangan. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi Nabi dan Rasul di usia 40 tahun, ini maknanya bahwa di usia ini seseorang sudah betul-betul memahami hakikat dari kehidupan. 
Life Begin At Fourty Today, hidup dimulai di usia empat puluh tahun. Hari ini kehidupan itu dimulai, sebuah kehidupan yang penuh dengan tantangan. Ibarat sebuah pendakian, maka usia empat puluh tahun telah berada di puncak perjalanan. Sebuah prestasi puncak ketika berada di tengah ketinggian, tangan mengepal ke atas dan berteriak lantang, “Inilah Kehidupanku”. Namun, tidak lama lagi perjalanan ini akan menurun, perlahan namun pasti terus menurun dan semakin menurun hingga sampai di tempat tujuan kehidupan. 
Saudaraku, puncak kehidupan itu memang begitu memesona hingga banyak orang terlupa dengannya. Kuatnya jasad dan sempurnanya jiwa seringkali membuat manusia bangga dengan keadaannya, hingga seolah-olah ia akan hidup selamanya. Kekar cengekeraman tanganmu memang menunjukan dirimu berada di puncak kekuatan, dua bahumu yang bertenaga mampu menanggung beban dunia. Kedua kakimu kokoh menghentak bumi menopang jasad yang berada di puncak kesempurnaan. Wajahmu begitu bercahaya, hingga seolah-olah purnama itu dua adanya. Bahkan sekarang masanya hawa berada di puncak rasa, hingga jika tidak mampu menjaganya akan membawa kepada nestapa. 
Memasuki usia ini, izinkan aku menemanimu. Sekadar memberi makna agar kehidupan tidak sepi adanya. Menjadi teman perjalanan ketika kerikil tajam menghadang garang. Menjadi tempat berbagi ketika diri seringkali tak bisa memahami kehidupan yang hakiki. Bila sudi, ingin rasanya bersama selalu dalam menghadapi suka duka dunia ini. Walau jasad tak berdampingan, namun jiwa ini selalu dalam kebersamaan. Bukan perkataan tanpa makna, tapi jiwa yang akan membuktikannya. 
Saudaraku, nasehati aku bila khilaf menghampiriku. Seperti itu yang kumau dari dirimu, saling memberi makna agar hidup lebih menemukan hakikatnya. Aku akan tersenyum bahagia, bila melihatmu dalam rasa suka. Akan kuhapus tetesan air mata bila ia mengalir di pipimu yang merona. Kegenggam jemarimu, membawamu terbang ke langit biru. Semoga di sana tak ada lagi nafsu, yang membuat diri ini kelu. Mari bersama melangkah, melanjutkan perjalanan yang telah berada di tengah. Satu langkah dengan gagah, meraih mardhatillah... 
Jika hawa ini menyapa, kuatkan rasa karena itu adalah sebuah alpha. Jangan terlena, walaupun kadang terbawa pesona durjana. Inilah manusia... bukan untuk membenarkan rasa tapi jiwa yang menjerit lara. Mengharap nikmat raga yang pasti suatu saat akan sirna. Rasa ini memang penuh aroma, hingga jiwa dan raga tak kuasa menghadangnya. Kita bukan manusia setengah dewa, hanya tetesan air hina yang banyak manusia menjauhinya. 
Saudaraku, semua orang pasti ingin masuk ke surgaNya, demikian juga kita berdua. Maka teruslah memperbaiki jiwa dan raga yang sudah mulai layu, sebelum ia betul-betul tertimbun di bawah pohon perdu. Pergunakan masa jaya, sebelum kemunduran menghampir kita. Ingatlah bahwa hari-hari ke depan umur ini akan terus bertambah, sementara jatah hidup akan terus berkurang. Maka manfaatkanlah usia empat puluh ini, agar ianya berbuah surgawi. 
Life Begin At Fourty Today, hidup dimulai hari ini. Kemudian, perlahan tapi pasti akan terus dikurangi. Lihatlah rambut di kepala yang mulai memutih, fungsi organ mulai berkurang dan rasa sakit di sekujur badan mulai dirasakan. Semua itu adalah tanda dan peringatan dari Ar-Rahman. Ia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hingga mengirimkan utusan untuk menyadarkan bahwa inilah masa untuk mulai tunduk pada Sang pemilik Alam. 
Akhi, Uhibbuka Fiillah. Semoga ukhuwah ini tetap abadi, selama di dunia ini hingga mati nanti dan bersama menjadi penghuni Surga negeri abadi. Maafkan semua khilaf yang telah dan mungkin ke hadapan akan terjadi, karena sisi insani ini kadang tidak terkendali dan saling menasehati itu solusi hakiki. Mari bersama untuk terus menjadi lebih baik, karena kita tak tahu kapan ajal menjemput diri. Kita harus siap, bila-bila Malaikat Maut menghampiri. 
Perbanyaklah bersyukur, atas segala nikmat yang tidak terukur. Ingatlah kalamNya yang mulia, “... sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". QS. Al-Ahqaaf: 15. Ada enam hikmah yang ada di dalamnya; agar kita senantiasa memohon hidayah agar bisa bersyukur atas segala nikmat, memohon agar dapat beramal sholeh yang diridhai, memohon kebaikan untuk diri sendiri dan keturunan, bertaubat kepada Allah dan berserah diri hanya kepadaNya. 
Saudaraku, selamat hari lahir, sanah helwah, happy milaad. Semoga umurmu semakin diberkahi Allah Ta’ala, Baarakallahu fi umrika. Dari sahabat, saudara dan teman perjalananmu.... Abd Misno BP. Kota Hujan, 05 Mei 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...