Oleh: Abd Misno MDJ
Covid-19 yang masih menjadi pademi
hingga saaat ini memunculkan berbagai reaksi masyarakat. Ada yang masih
konsisten dengan keimanannya hingga masih tetap yakin bahwa wabah ini adalah fitnah
dari Allah Azza wa Jalla. Ia yakin pasti ada hikmah dari apa yang
sedang berlaku hingga hari ini berupa menyebarnya virus Corona, bahkan
korbannya di Indonesia sudah mencapai 1.181 yang meninggal dunia. Sebagian lagi
mulai merasa resah dengan keadaan ini, hingga mereka merasa bahwa wabah ini sangat menyusahkan hidupnya. Sebagian
lainnya jahil dengan agamanya hingga menganggap bahwa Covid-19 hanyalah
kejadian wabah biasa, mereka tidak pernah merasa bahwa ini adalah teguran dari
Sang Pemilik semesta. Bahkan lebih dari itu mereka semakin jauh dari Rabb-nya
ketika wabah ini melanda semesta.
Tentu saja sebagai orang yang
beriman, kita haruslah mengikuti kelompok pertama. Kita harus yakin bahwa
Covid-19 adalah takdir dari Allah Ta’ala, maka bersabar dan terus berusaha
untuk bisa selamat darinya serta agar manusia tidak terinfeksi karenanya. Terus
bersabar hingga wabah ini selesai, dengan tetap meyakini bahwa ini adalah
teguran dari Allah Ta’ala sehingga satu-satunya cara terbebas dari wabah ini
adalah dengan semakin mendekatan diri kepada Allah Ta’ala. Keyakinan ini yang
kemudian memunculkan kepasrahan secara total, Indonesia
Terserah Allah-lah.
Indonesia,
Terserah Allah-lah... adalah
rasa pasrah secara total dan mengembalikan semua masalah kita hanya kepadaNya.
Inilah sejatinya makna Islam, yaitu tunduk patuh dan berserah diri hanya kepada
Allah Ta’ala. Menyerahkan semua hal berkaitan dengan wabah ini hanya kepada
Allah Ta’ala, semua kembali kepadaNya. Tugas kita adalah berusaha agar wabah
ini tidak lagi menyerang semua umat manusia, melakukan protokol yang benar dan
lebih dari itu menjalankan seluruh syariahNya.
Lamanya wabah ini melanda,
janganlah menjadikan kita menjadi putus asa. Karena harapan itu pasti ada,
dengan syarat kita tetap berusaha mendekatkan diri kepadaNya. Terus berusaha
untuk menyelesaikan masalah ini dengan sebenar-benarnya. Tidak boleh kita
berputus asa untuk terus berusaha, karena syariat Islam yang mulia ini telah
memberikan pedoman kepada kita bagaimana menyikapi setiap musibah yang ada. Ya,
jangan pernah menyerah, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Karena
keputusasaan bukan ciri dari orang-orang yang beriman. Syaratnya adalah dengan
terus berusaha dan berikhtiar, karena keyakinan tanpa ikhtiar juga akan
menjadikan kita tersesat di jalanNya.
Keyakinan dan ikhtiar menjadi kunci
dalam menyikapi Covid-19 ini. Keyakinan bahwa wabah ini adalah ujian hingga
seharusnya menjadikan kita semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Jika
adanya wabah ini justru banyak manusia semakin jauh dari syariatNya, bahkan
menjauhkan umat dari agamanya maka berhati-hatilah mereka akan mendapatkan balasan
apa yang mereka lakukan. Bisa jadi balasan bagi orang-orang yang menggunakan
kesempatan dalam kesempitan yang dilakukan oleh umat Islam akan disegerakan di
dunia. Kalaupun tidak maka di akhirat mereka tidak akan lari dari adzabNya. Terserah Allah-lah...
Ikhtiar adalah sebuah keniscayaan,
sehingga jika kita ingin segera terbebas dari wabah ini maka ikutilah
protokolnya dengan benar. Jangan merasa bahwa kita sudah aman atau terlalu
percaya diri tidak akan terinfeksi virus ini. Sikap ini justru akan menjadikan
virus ini semakin berpesta pora, karena semakin banyak media yang menjadi
tempat bersarangnya. Terserah Allah-lah... jika kita masih ngeyel atau degil
tidak mau mengikuti aturan yang telah dibuat sebagai cara untuk mengatasi
wabah Corona.
Terserah
Allah-lah... serahkan semua
kepada Allah Ta’ala. Jika ada pejabat yang menggunakan wabah ini untuk
menyakiti umat Islam. Kita yakin ia akan mendapatkan balasan di dunia ataupun
di akhirat. Terserah Allah, jika masih ada umat Islam yang hanya kepentingan
dunia kemudian mengorbankan banyak manusia dengan menjadi media penularan
Corona. Terserah Allah-lah... Setiap kita akan mendapatkan apa yang
kita lakukan. Terserahlah... Gerimis
manis di Kota Hujan, 18052020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...