Oleh: Abd Misno Mohd
Djahri
Covid-19 yang melanda semesta memberikan
hikmah luar biasa bagi kita, salah satunya adalah ianya semakin mendekatkan umat
manusia kepada Sang Pemilik Jagad Raya yaitu Allah Azza Wa Jalla. Meyakini
bahwa virus ini datang dariNya sebagai bala’ dan cobaan bagi umat
manusia yang beriman kepadaNya dan pelajaran keras bagi mereka yang ingkar
denganNya.
Selain itu, ia juga memberikan hikmah
bagi setiap muslim untuk menyiapkan segala sesuatu khususnya ketika dihadapkan
pada masa-masa sulit seperti ini. Masa ketika harus stay at home, tidak
boleh bebas keluar rumah, pekerjaan yang tidak menentu dan pada beberapa orang
penghasilan yang tidak pasti. Semua itu harus ada solusi, agar mereka dapat
keluar dari tragedi yang lebih parah lagi.
Pandemi ini mengajarkan kepada
kita untuk kembali mengambil ibrah atas hikmah dan kebijaksanaan dari
Nabi Yusuf Alaihi Salaam yang memerintahkan masyarakat di Mesir ketika
panen raya agar tetap berhemat, bahkan sebagian besarnya harus disimpan untuk
masa-masa paceklik di tahun-tahun yang akan datang (QS. Yusuf: 47-49). Demikian
pula pada QS. Al-Hasyr: 18 yang memerintahkan kita untuk menyiapkan segala sesuatu
untuk masa depan kita, khususnya masa depan yang belum pasti baik di dunia
ataupun di akhirat.
Persiapan untuk masa-masa sulit
dilakukan memang ketika masa-masa lapang itu berlangsung. Sebuah hadits
memberikan wasiat kepada kita untuk menggunakan masa lapang sebelum masa sulit,
maka inilah saat-saat sulit di mana umat manusia sedang diuji dengan merebaknya
virus Corona. Masa-masa di mana pendapatan kita tidak lagi pasti adanya, bahkan
banyak di antara manusia telah kehilangan penghasilannya.
Kembali ke persiapan yang dimaksud,
berkaitan dengan pandemi ini adalah bahwa pentingnya persiapan “perbekalan”
dalam menghadapi masa-masa sulit. Pandemi ini begitu menyulitkan dan menyusahkan
banyak manusia, hingga memberikan pelajaran bagi kita untuk menyiapkannya. Persiapan
dalam bentuk persiapan keyakinan iman, bahwa ini semua adalah kuasaNya. Persiapaan
mental, untuk dapat menhadapinya dengan penuh kesabaran. Serta persiapan finasial
atau keuangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan harian.
Persiapan keuangan dalam bentuk
tabungan atau simpanan menjadi hal yang sangat penting ketika menghadapi
masa-masa seperti ini. Tentu saja menyisihkan uang untuk ditabung untuk
disimpan dilakukan di masa-masa lapang. Sebagaimana Nabi Yusuf memerintahkan
penduduk Mesir untuk menyimpan gandum di masa panen untuk persiapan di masa
paceklik. Munculnya virus Corona menghadirkan masa-masa paceklik bagi umat
manusia, maka baru terasa saat ini betapa simpanan atau tabungan menjadi hal
yang sangat diperlukan. Bahkan sudah seharusnya simpanan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dalam beberapa bulan ke depan.
Wabah yang tidak dapat diprediksi
berakhirnya memaksa kita untuk menggunakan simpanan kita untuk melanjutkan
kehidupan. Maka, tabungan menjadi tumpuan dalam menghadapi hari-hari ini. Tentu
saja penggunaannya pun harus sebijak mungkin, karena lagi-lagi kita tidak tahun
kapan wabah ini berakhir.
Bagaimana jika ternyata kita tidak
memiliki tabungan? Jika saat ini kita masih memiliki penghasilan walaupun
berkurang dari waktu-waktu biasa maka berhemat adalah jawabannya. Memangkas semua
pengeluaran yang tidak penting dan tidak prioritas. Bahkan kalau perlu menunda
semua belanja yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Hanya membelanjakan pada
keperluan yang dapat menyambung kehidupan, kebiasaan makan di luar sebaiknya
ditinggal. Menu makanan yang nampak mewah dikurangi, demikian pula belanja pakaian
atau kebutuhan yang tidak harus dikeluarkan di masa-masa seperti sekarang.
Bagaimana pula bila ternyata
penghasilan yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini? Maka bersyukur
dan beristighfar adalah solusinya. Bersyukur dengan yang ada dan beristighfar
atau semua kesalahan sehingga akan mendatangkan rizki dari Allah Ta’ala. Sebagaimana
disebutkan dalam QS. Nuh: 12 bahwa istighfar akan mendatangkan bertambahnya
harta. Tentu saja semua itu harus dibarengi dengan ikhtiar dan usaha, yakin
bahwa Allah Ta’ala pasti memberikan rizkiNya asalkan kita berusaha.
Pandemi Virus Corona memberikan
hikmah dan pelajaran kepada kita pentingnya mengatur keuangan kita dalam bentuk
simpanan, sebagai perbekalan di masa-masa yang menyulitkan. Cara ini dalam
pengertian modern dikenal dengan istilah Islamic Wealth Management yaitu
pengelolaan kekayaan secara Islami, yaitu satu disiplin ilmu bagaimana
mengelola kekayaan kita dengan cara Islam. Salah satunya adalah menyimpan untuk
masa-masa kesusahan dan berhemat dalam pengeluaran untuk kebaikan dunia dan
akhirat.
Bagi yang perbekalannya semakin
menipis atau telah habis maka berhemat adalah solusinya. Gaya hidup yang telah
diajarkan oleh Islam memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh
umat manusia, bersabar ketika susah dan bersyukur ketika senang. Semoga pandemi
ini menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia pentingnya mengelola harta dengan
cara Islami.
Pagi yang Tenang di Kota Hujan
02 Syawal 1441 H
25 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...