Iman, Imun dan Amin
Oleh: Dr. . Abdurrahman Misno BP, MEI
Covid-19 masih terus berlanjut, data terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada 05 Mei 2020 menunjukan bahwa jumlah orang yang positif terkena virus ini sebanyak 12.071, jumlah meninggal 872 dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 2.197. Jumlah real tentu saja akan lebih banyak mengingat penyebarannya tidak bisa terdeteksi.
Sebagai seornag muslim tentu saja kita harus terus menyikapi wabah ini berdasarkan keyakinan iman dan Islam. Iman atau meyakini bahwasanya wabah ini adalah kehendak dari Allah Ta’ala, ia menjadi cobaan bagi orang-orang beriman, bala bagi mereka yang berdosa dan hukuman bagi mereka yang tidak beriman. Termasuk dalam konteks iman ini adalah meyakini bahwa terkena atau tidak terkena virus ini sejatinya sudah menjadi takdirNya. Jangan pernah menyesal dan putus asa ketika kita terkena virusnya, jangan sombong dan jumawa ketika kita selamat darinya. Semua itu berada di bawah kehendaknya.
Mereka yang terkena virus ini adalah sudah menjadi takdirNya, maka jangan mengeluh apalagi sampai menyalahkan semuanya termasuk takdirnya. Bersabar, terus berusaha mengobatinya adalah solusi terbaiknya. Bagi yang belum terkena jangan sekali-kali sombong, karena jika Allah berkehendak dengan mudah virus itu akan di dalam jasad kita. Kasih dan sayangNya yang telah mengatur setiap yang ada di semestaNya. Iman dengan yakin bahwa semua yang terjadi pada diri kita, pada keluarga kita dan pada dunia adalah sudah menjadi takdir dari Allah Ta’ala, itulah yang pertama dan utama.
Ikhtiar manusia tentu adalah menjadi hal yang harus diusahakan manusia. Tindakan pemerintah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah usaha yang patut di laksanakan. Demikian juga secara individual menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain dan berusaha untuk menjauhkan segala bentuk kerumunan orang adalah ikhtiar yang disyariatkan. Termasuk menjaga kesihatan kita dengan menstabilkan sistem imun agar selalu berjalan dengan normal. Sehingga diharapkan mekanisme dalam tubuh ini berjalan dengan baik sehingga akan dapat menolak setiap virus yang masuk ke dalam tubuh. Menjaga imun tubuh adalah ikhtiar agar diri kita dan orang-orang di sekitar kita terjaga dari virus ini.
Keyakinan iman yang mendalam ditambah dengan menjaga imun menjadi jalan agar kita terbebas dari segala jenis virus yang membahayakan. Amin atau Aamiin adalah ucapan doa yang bermakna semoga semua itu bisa dikabulkan, tentu saja hanya ada satu dzat yang maha mengabulkan yaitu Ar-Rahman. Iman, imun dan aamiin menjadi bagian dari kehidupan sehingga mudah-mudahan wabah ini segera berakhir dan kita semua dapat selamat dari segala bentuk kemudharatan. Kota Hujan, 05 Mei 2020.
Amen
BalasHapus