Oleh:
Abd Misno MDJ
Tidak salah menyukai dan mencintai
seseorang, walaupun diawali dengan dasar hawa. Kesalahannya adalah ketika cara
mengungkapkan tidak sesuai dengan nilai-nilai dari agama. Menyukai seseorang
itu boleh, mencintai seseorang itu tidak terlarang tetapi jika rasa suka dan
cintanya cenderung kepada hawa nafsu yang kemudian direalisasikan dengan
cara-cara yang tidak sesuai agama maka akan menjadi bencana.
Menyukai dan mencintai seseorang
dan semua yang ada di dunia memang menjadi fitrah manusia yang telah Allah
Ta’ala ciptakan. Sayangnya rasa cinta ini terkadang melampaui cintanya kepada
Sang Pencipta dari Tercinta. Akibatnya ia menyukai dan mencintai seseorang atau
sesuatu secara berlebihan hingga cintanya kepada Yang Maha Cinta terkorbankan.
Tentu saja akhirnya adalah kekecewaan yang didapatkan, karena perlahan tapi
pasti rasa cinta itu akan sirna dengan berjalannya masa.
Maka, mencintai seseorang atau
sesuatu itu sewajarnya saja. Jangan melampaui cinta kita kepada Allah Ta’ala.
Apabila suka dan cinta kita kepada seseorang atau sesuatu secara berlebihan
maka bersiap-siaplah akan kecewa adanya. Menyukai sesuatu atau mencintai
seseorang secara berlebihan akan membawa kepada kekecewaan, kenapa? Karena tak
ada yang abadi di dunia ini. Menyukai dengan sangat sesuatu akan membuat kita
kecewa, karena ia akan hilang adanya. Demikian pula mencintai seseorang secara
berlebihan maka kekecewaan akan didapatkan. Karena orang tersebut akan berpisah
dengan kita, entah karena perpisahan ketika di dunia atau ketika salah satu
dari kita meninggal dunia.
Maka, sukailah sesuatu serta
cintailah seseorang itu sewajarnya saja. Siapa saja yang berlebihan menyukai
sesuatu akan kecewa, demikian pula seseorang yang mencintai orang lain dengan
berlebihan akan kecewa nantinya. Menyukai benda-benda yang kita miliki secara
berlebihan akan menjadikan kita kecewa ketika benda-benda tersebut sudah tidak
ada. Mencintai seseornag secara berlebihan makan akan membuat kita kecewa
ketika orang itu pergi meninggalkan kita atau salah satu dari kita meniggal
dunia.
Cinta karena Allah itulah yang
utama, menyukai dan mencintai karena Allah. Misalnya kita menyukai masjid
karena Allah cinta dengan masjid sebagai tempat beribadah kepadaNya. Kita
mencintai Rasulullah karena Allah cinta kepada beliau Shalallahu Alaihi
Wassalam. Jangan kita menyukai sesuatu padahal Allah tidak suka dengan
sesuatu itu, jangan kita mencintai seseorang padahal Allah murka dengan orang
tersebut.
Sukailah sesuatu itu sewajarnya
sahaja, cintailah seseorang itu sewajarnya sahaja. Mencintai Sang Pencipta
Tercinta adalah hakikat cinta sebenarnya. Am15n0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...