Oleh: Abu Aisyah
Kebahagiaan adalah sebuah kata yang begitu
banyak diburu oleh manusia, ia menjadi semacam tujuan hidup setiap manusia.
Bahkan manusia rela berkorban hanya untuk mencari kabahagiaan hidup. Sebenarnya apa sih bahagia itu, dan bagaimana
kita meraihnya? kemudian... bagaimana
pula dapat bahagia seumur hidup?
Mungkin kalau kita tanyakan kepada setiap orang
tentang apa arti dari bahagia itu mereka akan menjawab bermacam-macam, ada yang
bahagia karena baru menikah, bahagia karena punya anak, atau kata kakek bahagia
karena punya cucu. Mungkin bahagia yang disebutkan hanya sebagian kecil dari
makna bahagia padahal bahagia secara luas adalah perasaan damai, ringan dan
tidak ada beban berat yang ditanggungnya.
Ada juga yang mendefinisikan bahwa bahagia
adalah menunda sesuatu yang baik saat ini untuk sesuatu yang lebih baik di masa
datang.
Terlepas dari semua itu mungkin setiap kita
akan mendefinisikan bahagia sesuai dengan apa yang kita pahami. Terus bagaimana
cara kita agar dapat menggapai bahagia tersebut? tulisan ini akan memberikan
semacam jalan agar kita dapat bahagia seumur hidup bahkan sampai hidup
lagi di akhirat.
عَجَبٌ
لِلْمُؤْمِنِ ، إِنْ أصَابَهُ خَيْرٌ حَمِدَ اللَّهَ وَشَكَرَ ، وَإِنْ
أَصَابَتْهُ مُصِيبَةٌ حَمِدَ اللَّهَ وَصَبَرَ ، فَالْمُؤْمِنُ يُؤْجَرُ فِي
كُلِّ أَمْرِهِ حَتَّى يُؤْجَرَ فِي اللُّقْمَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى فِي
امْرَأَتِهِ
“Sangat menakjubkan perkara seorang muslim,
karena semuanya merupakan kebaikan (kebahagiaan) apa bila dia mendapat nikmat
dia bersyukur dan itu terbaik baginya dan jika ditimpa musibah dia bersabar dan
itu yang terbaik baginya, dan tidaklah perkara ini berkumpul kecuali pada diri
seorang muslim“ HR. Al-Baghawi.
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam ini
memberikan sebuah sinyalemen bahwa salah satu jalan menuju kebahagiaan adalah
menjadi seorang muslim yang beriman dengan takdirNya, di mana setiap apa yang
menimpa kita itu sudah ditentukan. Ada beberapa langkah agar kita dapat
mencapai puncak kebahagiaan :
Kebahagiaan berhubungan dengan pilihan
Jika kita diberi dua pilihan yang satu baik dan
yang satu buruk tentu kita akan memilih yang baik, namun jika dua pilihan
tersebut adalah baik semua, apa yang anda pilih? Ya... seseorang yang ingin
meraih kebahagiaan harus bisa memilih hal-hal yang bersifat prioritas yaitu
hal-hal yang harus didahulukan. Itulah hubungan antara kebahagiaan dengan
pilihan, jadi ketika seseorang telah mampu memilih apa-apa yang menjadi
prioritasnya maka dia telah menuju kebahagiaan itu.
Kebahagiaan dan kebiasaan
Kita semua mungkin mengetahui apa itu bahagia
tapi bahagia tersebut tidak akan mungkin kita raih jika kita tidak
menjadikannya kebiasaan. Yup... bagaimana agar bahagia itu menjadi kebiasaan?
ada tiga langkah yang harus kita tempuh yang :
Pertama pengetahuan (ilmu) yaitu mengetahui
tentang apakah sesuatu itu mendatangkan kebahagiaan atau tidak.
Kedua motivasi (ghirah) yaitu keinginan kita
untuk melakukan amalan yang mendatangkan kebahagiaan.
Ketiga Keterampilan (skill/kasb) yaitu cara kita
dalam menuju kebahagiaan itu.
Langkah-langkah tersebut harus kita praktekkan
untuk membuat sebuah kebiasaan baru yaitu kebiasaan untuk selalu hidup
berbahagia. Nah... ketika kita sudah terbiasa dengan kebiasaan yang positif
(bahagia) maka anti tesisnya adalah kebiasaan negatif kita (kesedihan dll) akan
hilang dengan izin Allah ta’ala.
a. Kebahagiaan bukan berarti
membahagiakan semua orang. Tepat sekali... bahwa kebahagiaan bukanlah berarti
harus membahagiakan semua orang, Bill Cosby pernah mengatakan “Saya tidak tahu
bagaimana caranya sukses, yang saya tahu adalah kegagalan terjadi ketika anda
berusaha menyenangkan semua orang“, itu kata orang Amrik bagaimana kata Islam?
jelas ketika kita menyenangkan semua orang itu bukanlah sumber kebahagiaan
bahkan bisa jadi itu adalah sumber malapetaka. Kebahagiaan adalah ketika anda
dapat membahagiaan Pencipta anda yaitu Allah ta’ala, bagaimana caranya? dengan
menjalankan syariat-Nya. Itulah sumber utama kebahagiaan.
Setelah kita tahu bagaimana agar hidup kita
lebih berbahagia, maka tidak ada jawaban lain kecuali kita harus kembali kepada
Islam karena itulah sumber kebahagiaan, sebagaimana firman-Nya
:
اللهُ
نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ
مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ
وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللهِ ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَآءُ
وَمَن يُضْلِلِ اللهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Allah telah menurunkan perkataan yang paling
baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian
menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk
Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa
yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. QS Az-Zumar
: 23.
Nah.. dari sini cukup jelaskan kalau kita ingin
bahagia seumur hidup berarti kita harus memilih kebiasaan untuk hidup bahagia.
Sekarang saatnya kita membekali diri agar kita dapat menikmati hidup bahagia
seumur hidup :
1. Cerna
Masalah. Hadapi masalah dengan bijak sesuai Syari’at
2. Ikuti
Fitrah Ilahi. Islam adalah Fitrah di mana manusia diciptakan
3. Namai
Emosi. Kendalikan hawa nafsu (emosi) anda, didik dengan Islam
4. Tentukan
Prioritas. Akhirat adalah prioritas yang
harus diutamakan
5. Ambil
Lembaran baru. Lupakan semua masa lalu, berhijrahlah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...