Rabu, 01 Februari 2023

Jangan Cari Penyakit di Media Sosial

Oleh: Misno bin Mohamad Djahri

 


Manusia dengan segala potensi yang ada selalu melakukan hal-hal yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya, baik kebutuhan material dan spiritual. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terkadang tidak memedulikan aturan agama dan budaya, sehingga yang terjadi adalah kerusakan baik untuk dirinya sendiri ataupun orang lainnya. Bagaimana jika kerusakan yang terjadi karena pemenuhan kebutuhan terkait dengan hasrat dan gejolak raga manusia?

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa manusia selalu berupaya memenuhi semua kebutuhannya, termasuk kebutuhan hasrat biologis yang begitu kuat bergejolak di raga. Ia akan mencari obyek yang dapat memenuhi kebutuhannya, dan agama telah memberikan solusi yang sangat mulia yaitu memiliki pasangan dari jenis manusia lainnya. Sayangnya ada seribu satu sebab yang menjadikan kadang-kadang  salah satu dari pasangan memenuhi kebutuhan biologisnya di luar yang sudah ditetapkan. Apalagi dengan media sosial yang menyediakan semaunya, maka dengan mudah setiap orang untuk mencari apa yang dia inginkan.

“Jangan Cari Penyakit”, adalah sebuah kata yang menggambarkan nasehat seorang teman yang memahami kekurangan kita karena terkadang masih mencari kepuasan lain di luar sana khususnya melalui media sosial. Sayangnya saat ini memang banyak manusia baik muda maupun tua yang telah terjerat ke dunia media sosial, sehingga mereka sangat betah berlama-lama di sana. Apalagi jika apa yang dia cari memang ada di sana, tersedia kapan saja, dan berbagai sajian yang memberikan kepuasan jiwa dan raga.

“Jangan Cari Penyakit”, bermakna mencari-cari hal-hal yang dapat memuaskan raga tanpa melihat efek negatif darinya. Berbagai penyakit lahir ataupun batin adalah sebab dari upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya tanpa melihat etika agama dan budaya. Belum lagi candu yang mengakibatkan ia terjerat dengan kepuasan sementara padahal masih banyak hal lain yang bisa dilakukannya. Belum lagi membuang waktu sia-sia di depan media sekadar memuaskan segala keinginannya.

“Jangan Cari Penyakit”, gunakanlah media sosial sesuai dengan fungsinya, melandasinya dengan iman dan takwa serta menjadikannya sebagai media dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar secara agama dan budaya. Faktanya, walaupun kita tidak berniat mencari-cari sesuatu yang tidak baik di media sosial, faktanya ia juga datang tanpa diundang apalagi dengan rumus al-goritma setiap yang kita klik akan diperhitungkan dan menjadi analisis untuk menghadirkan berbagai tayangan yang diprediksi sesuai dengan selera kita. Maka berhati-hatilah dan menyukai (like) atau mengklik sesuatu karena akan menjadi boomerang bagi kita.

“Jangan Cari Penyakit”, karena tanpa dicaripun ia akan datang di media sosial kita. Maka solusinya adalah kuatkan iman dan takwa serta berdoa agar kita mampu menggunakan media sosial dengan bijak sehingga dapat menghantarkan kita ke dalam surgaNya. Wallahu a’lam, 01022023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...