Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Rumah adalah salah satu nikmat Allah ta'ala yang diberikan kepada manusia, di mana di dalamnya menjadi tempat untuk berteduh, beribadah, sarana untuk menutup aurat dan juga sebagai tempat untuk mendapatkan keridhoan-Nya.
Di era mutakhir ini rumah telah
mengalami berbagai revolusi dari rumah panggung dengan bahan dasar kayu kini
telah berubah menjadi rumah kaca dengan desain yang mengagumkan. Kelebihan akal
yang diberikan oleh-Nya kepada manusia membuat manusia begitu kreatif dengan
rancangan hunian ini.
Namun adakah hal itu berhubungan
dengan Islam sebagai keyakinan kita ? mungkin sepintas terkesan mengada-ada
ketika kita menyebutkan desain hunian Islamy, namun Islam sebagai sistem hidup
yang lengkap pasti telah mengatur tentang hal ini (desain hunian Islamy).
Fungsi dari rumah itulah yang
membedakan desain hunian Islamy dengan desain dari aliran manapun, ketika
berbagai desain ditawarkan oleh para perancang bangunan dari mulai hunian super
mewah dengan sentuhan Eropa sampai Hunian Etnik dengan citarasa budaya daerah,
tapi sayang hampir semua style (gaya / model) desain tersebut kurang
memperhatikan fungsi utama dari hunian sehingga mereka hanya mengedepankan gaya
saja. Hasilnya jangan heran jika ada desain rumah yang isinya terllihat dari
luar, dari sini tentu tidak sesuai dengan syari’at Islam karena salah satu dari
fungsi hunian (rumah) adalah untuk menutupi aurat penghunianya, lalu bagaimana
kalau rumah tersebut transparan sehingga penghuninya begitu mudah terlihat dari
luar.
Aliran lain lebih menonjolkan pada
gaya dari Eropa sehingga simbol-simbol yang berasal dari sana yang notabene
memiliki makna religiuspun terbawa tanpa mendapat perhatian dari masyarakat
kita, apakah ini adalah sebuah masalah kecil ? sama sekali bukan, ketika sebuah
desain rumah memiliki lambang-lambang semisal salib atau bintang David maka itu
bukanlah masalah kecil tapi itu menyangkut masalah keyakinan yang tidak bisa
dianggap remeh.
Demikian juga desain rumah dengan
begitu banyak aksesoris semisal gambar-gambar bernyawa yang tergantung di
dalamnya, sekali lagi ini bukanlah masalah kecil tapi masalah besar yang
berkaitan erat dengan keyakinan kita.
Desain hunian Islamy itulah
pembahasan kita, bagaimana mewujudkannya ? ada beberapa pedoman sebelum kita
mendirikan sebuah hunian, mudah-mudahan pedoman ini memberikan sebuah
sumbangsih bagi kita semua :
1.
Lokasi
Hunian. Sebagian anda masih percaya dengan Feng Shui ? kalau masih sepertinya
anda tidak perlu meneruskan membaca tulisan ini, karena Desain Hunian Islamy
sama sekali tidak mempergunakannya bahkan membuangnya. Lokasi Hunian sama
sekali tidak berpengaruh kepada nasib baik atau buruk penghuninya, keyakinan
ini adalah kesyirikan karena mempercayai adanya kekatan selain Allah. Karena di
manapun anda membangun tidak ada pertimbangan baik atau buruk yang berhubunugan
dengan keyakinan atau sesuatu yang ghaib.
2.
Fungsi
Hunian. Seperti disebutkan di atas bahwa desain hunian Islamy menekankan kepada
fungsi dari hunian tersebut, sehingga seluruh sudut hunia tersebut harus
mencerminkan fungsi Syari’ah Islam misalnya :
a.
Pembuatan
kaca diusahan untuk lebih tinggi dari kepala manusia, atau kalau tidak bisa
menggunakan kaca riben yang tidak tembus pandang dari luar.
b.
Kemudian
untuk pintu jika memungkinkan mempunyai dua pintu depan sehingga kalau ada tamu
laki-laki dan perempuan tidak terjadi ikhtilath.
c.
Ruang
tamu sebaiknya tidak menghadap langsung ke ruang keluarga sehingga ketika ada
anggota keluarga yang berada di ruang keluarga tidak terlihat oleh tamu yang
datang apalagi jika tamu itu bukan mahram.
d.
Mushola
rumah. Trend pembuatan mushola rumah mungkin sudah banyak dilakukan oleh
masyarakat kita namun sayang mushola tersebut biasanya begitu mudah dijangkau oleh
orang luar yang bukan mahram, atau tempatnya kurang tersembunyi, padahal
sebagai tempat sholat bagi penghuni rumah yang perempuan atau untuk beribadah
di waktu malam haruslah berada tersembunyi dalam artian tidak terlihat oleh
tamu atau orang lain hal ini seperti disebutkan oleh Nabi : “Seorang perempuan
itu lebih utama sholat di dalam kamarnya dari pada di rumah bagian
luarnya".
e.
Toilet/Wc/hamam.
Walaupun ada sebagian ulama menganggap bahwa tidak mengapa wc itu menghadap
atau membelakangi kiblat namun untuk ikhtiyath (hati-hati) maka lebih
utama jika wc itu tidak menghadap atau membelakangi kiblat. Sebenarnya jika
kita mampu lebih utama wc itu berada terpisah dari rumah hal ini mengingat
bahwa wc adalah tempat tinggal jin, namun hal ini jika memungkinkan tentunya
dengan syarat harus tertutup dari pandangan orang luar.
f.
Kamar
Tidur. Setiap kita tentu menginginkan ruang tidur dalam satu rumah lebih dari
satu, dan hal ini memang sesuatu yanhg ideal mengingat bahwa kamar tidur itu
harus dipisahkan antara orang tua dan anak demikian juga antara anak laki-laki
dan anak perempuan seperti sabda Nabi : “Dan pisahkanlah mereka pada tempat
tidurnya“ HR Abu Daud, Syaikh Albani Mengatakan hadits hasan shahih.
g.
Ruang tidur untuk tamu. Jika kita ingin mendesain
hunian yang cukup besar maka kita usahakan untuk membuat ruang tidur khusus
untuk tamu, tentunya harus diperhatikan lokasinya jangan sampai bergabung
dengan kamar untuk penghuni rumah apa lagi yang bukan mahram, mungkin untuk
rumah bertingkat bisa diusahakan untuk ruang tidur tamu ini berada di lantai
bawah sementara kamar tidur penghuni rumah berada di ruang atas.
h.
Ornamen rumah. Salah satu ciri dari rumah Islamy adalah
tidak adanya simbol-simbol yang bermakna menyimpang dari keyakinan Islam,
karena itu ketika kita hendak mendesain hunian Islamy jangan sampai simbol-simbol
tersebut ada padanya, sedangkan untuk penampilan selama hanya sebuah model itu
dibolehkan.
Demikianlah
sekilas tentang bagaiaman menata rancangan desain hunian Islamy, mudah-mudahan
pembahasan kita bermanfaat. Adapun mengenai desain interior rumah insya Allah
akan kita bahas di masa-masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...