Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
Semua yang ada disekitar kita yang
dimiliki dan menjadi tanggung jawab kita akan dimintai pertanggung jawabannya
di akhirat. Termasuk tentang tekhnologi yang kita gunakan Allah ta’ala
berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا(36)
Dan janganlah kalian melakukan
apa-apa yang kalian tidak ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya. QS Al-Isro’ ayat 36.
Demikian pula tekhnologi yang berda
di sekitar kita. Tekhnologi pada dasarnya bersifat netral, namun setelah
manusia mempergunakannya maka kenetralannya hilang dan berubah menjadi pisau
bermata dua bisa bermanfaat atau mendatangkan mudharat.
Jika tekhnologi tersebut dapat
dimanfaatkan oleh seorang muslim yang baik maka tekhnologi tersebut dapat
semakin mendekatkan dirinya kepada sang Pencipta yaitu Allah ta’ala, namun jika
jatuh ke tangan orang-orang fasik dan kafir, maka ia akan menjadi bencana bagi
dunia.
Dalam usaha untuk mengoptimalkan
tekhnologi yang ada disekitar kita maka mau tidak mau kita harus dapat
menguasainya. Dan penguasaan ini harus didasari oleh iman sehingga tekhnologi
tersebut mampu menjadi sebuah alat dalam rangka mendapatkan keridhaan-Nya.
Kita dapat mengoptimalkan
tekhnologi ini dengan shalih jika kita mampu memahami apa manfaat dari
tekhnologi tersebut, contohnya adalah penggunaan HP, sebagian kita mungkin
menggunakannya hanya sebagai bagian dari gaya hidup untuk ngobrol ngalor
–ngidul janjian sama teman, ber-medsos, menonton video atau yang lainnya. Lalu
bagaiman agar Hp tersebut dapat dijadikan sebagai saran ibadah? jawabannya
adalah bahwa ibadah bermakna sangat luas ketika kita menggunakannya untuk
sesuatu yang positif atau memperlancar ibadah maka itu berarti kita telah mampu
untuk mengoptimalkan tekhnologi secara Islamy.
Handphone, laptop, note book, komputer
dan berbagai gadget lainnya adalah bagian dari gaya hidup masyarakat modern dan
sepertinya tidak bisa dilepaskan darinya, lalu bagaimana kita dapat
menggunakannya sesuai dengan Islam? sangat banyak kita bisa membuat risalah
da’wah, buletin, menulis naskah, belajar
Al-Qur’an, Bahasa Arab, Nahwu dan semua masalah diniyah kini dengan mudah dapat
kita lakukan dengan menggunakan smartphone atau di depan Personal Computer (PC).
Tekhnologi Komunikasi telah
mengalami kemajuan yang begitu pesat ditandai dengan semakin menyebarnya
penggunaan Internet. Apakah ummat Islam akan diam saja? tidak, kita harus mampu
menguasainya dan mengoptimalkannya di jalan Islam. Dengan Internet kita dapat
berkirim Email secara panjang lebar surat da’wah chating dengan mad’u kita
atau orang-orang yang akan kita ajak menuju Islam. Belum lagi adanya fasilitas
tele-converencing dan radio streaming yang memungkinkan kita mengikuti taklim
di kota lain secara langsung. Semua itu adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa
kita diamkan begitu saja.
Masih banyak lagi tekhnologi di
sekitar kita yang harus kita manfaatkan secara Islamy seseorang yang mempunyai
motor jika diniatkan agar terhindar dari ikhtilat tentu akan mendapatkan pahala
atau untuk pergi taklim (mengaji). Semua itu kembali kepada keimanan kita.
Bagaimana kita harus berfikir agar tekhnologi yang ada di sekitar kita dapat
menjadi saran untuk tugas mulia kita yaitu beribadah kepada-Nya. Wallahua’alam,
22-22-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...