Oleh: Misno bin Mohamad Djahri
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka. At-Tahrim : 6.
Menjaga keluarga adalah sebuah kewajiban besar
agar selamat dunia kahirat, namun bagaimana mungkin kita akan mampu menjaga
mereka sementara kita melalaikan diri
kita sendiri, karena itu sebelum kita menjaga keluarga kita maka terlebih dahulu kita menjaga diri sendiri,
setelah itu baru menjaga keluarga.
Hal ini agar kita jangan sampai menyerupai
orang-orang yang disebutkan dalam QS Al-Baqarah : 44
:
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ
أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Apakah engkau menyuruh manusia ( orang lain )
berbuat baik padahal kalian melupakan diri kalian.
Karena itu sebelum kita berbicara tentang bagaimana cara mengasuh anak dan menjadi
orang tua yang Islamy, maka kita terlebih dahulu memperbaiki diri kita sendiri
sebagai orang tua atau calon orang tua. Mungkin gagasan dari bang Reza
Syarif bisa mewakili tipe-tipe orang tua
, berikut dengan modifikasi untuk menyesuaikan
:
Orang tua yang seadanya
Orang tua yang Mengada-ada
Orang tua yang ada-ada saja
Orang tua yang lebih dari adanya
1. Orang
tua yang seadanya : Biasanya orang tua tipe ini hanya meneruskan budaya
leluhurnya, kalau ditanya kenapa sih anak kecil harus pakai kalung / benang
yang ada isimnya, biasanya dia menjawab : itu mah... sudah tradisi ..... atau
paling banter Pamali’ kalau tidak meneruskan tradisi.
2. Orang
tua yang mengada-ada : Buat anak kok coba-coba !!!! pernah denger khan potongan
kalimat di atas ?. Yap… Orang tua tipe ini biasanya selalu mencari
metode-metode baru dalam mendidik anak, kelihatannya sih bagus tapi sayang dia
terlalu open sehingga semua teori yang datang langsung “embat“ dan dipraktekkan
tanpa disaring terlebih dahulu hasilnya anak seperti kelinci percobaan.
3. Orang
tua yang ada-ada saja : “Kamu jodohnya
seret banget sih , udah ke Mbah anu saja nanti juga beres“ nah... orang tua
yang begini yang ada-ada saja dan tidak rasional, masak masalah-masalah yang
manusia tidak mampu, dimintakan kepada manusia juga, dan ternyata di zaman
modern ini masih baaaanyyaaak tipe orang tua seperti ini, contohnya di Taiwan
saja yang katanya negaranya sudah maju mahasiswanya masih percaya pada hal-hal
yang berbau klenik, Na’udzubillah deh ... kalau kita jadi tipe orang tua kaya
gini.
4. Orang
tua yang lebih dari adanya : Roman-romannye tipe nyang bontot ini yang paling
ideal, soalnya orang tipe kayak gini itu rasional and tahu persis tugas apa yang diembannya yaitu bahwa dia harus
mendidik anak dan itu berarti akan mencetak generasi yang akan datang sekaligus
dia sedang beribadah kepada Allah ta’ala. Dia sangat memahami bahwa cara
mendidik anak haruslah disesuaikan dengan keyakinannya yaitu Islam dan ketika
Islam berbicara tentang bagaimana mendidik anak maka dia menyerahkan semuanya
pada Islam.
Berdasarkan sini dapat dipahami bahwa menjadi Islamic Parenting adalah dimulai dari mendidik diri kita terlebih dahulu. Yaitu bagaimana orang tua atau calon orang tua memahami bahwa tugasnya sebagai pendidik adalah sebuah amanah dan ibadah. Dan orang tua yang ideal adalah orang tua yang dapat medidik dengan cita rasa Islam kepada para anak didiknya. Dari pendidikan terhadap pendidik ini diharapkan akan mampu melanjutkan bagaimana Islamic Parenting selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...