Rabu, 15 Februari 2012

Hadits Dakwaan dan Bukti

Syarah dan Kritik dengan Metode Takhrij tentang Dakwaan dan Bukti
(Hadis dari Abdullah bin Abbas)
الشرح و النقد علي طريقة التخريج  في الحديث عن اَلْبَيِّنَةُ وَالْيَمِينُ
(حديث عن اِبْنِ عَبَّاسٍ)
Oleh: Abu Aisyah

A.  Teks Hadits
Syarah dan Kritik dengan metode takhrij (pembahasan) hadis tentang dakwaan dan bukti di pengadilan. Hadits dari Abdullah bin Abbas, dimulai dengan ditemukannya Hadits dalam kitab Takhrij Maudu’i Bulugh al-Maram Karya Ibn Hajar al-Asqalani, sebagai berikut :[1]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( لَوْ يُعْطَى اَلنَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ, لَادَّعَى نَاسٌ دِمَاءَ رِجَالٍ, وَأَمْوَالَهُمْ, وَلَكِنِ اَلْيَمِينُ عَلَى اَلْمُدَّعَى عَلَيْهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه.
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seandainya orang-orang selalu diberi (dikabulkan) dengan dakwaan mereka, niscaya orang-orang akan menuntut darah dan harta orang lain, namun bagi yang didakwa berhak bersumpah." Muttafaq Alaihi. Dalam hadits selanjutnya disebutkan :
  وَلِلْبَيْهَقِيِّ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ:   اَلْبَيِّنَةُ عَلَى اَلْمُدَّعِي, وَالْيَمِينُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ
Menurut riwayat Baihaqi dengan sanad shahih: "Bukti diwajibkan atas pendakwa dan sumpah diwajibkan atas orang yang ingkar."
Berdasarkan footnote di atas, maka Mashadir ashliyah nya adalah Shahih Bukhari, Muslim dan Sunan Baihaqi.
Dilalah atau Tautsiq diawali dengan menggunakan Kitab Kamus Al-Jami’ al-Shaghir susunan Al-Suyuti dengan menggunakan lafazh awal  لَوْ يُعْطَى اَلنَّاسُdiperoleh petunjuk sebagai berikut : [2]
7495- لو يعطى الناس بدعواهم لادعى ناس دماء رجال وأموالهم‏‏:‏‏ ولكن اليمين على المدعى عليه - ‏‏(‏‏حم ق ه‏‏)‏‏ عن ابن عباس
- ‏‏(‏‏صح‏‏)‏‏
"Seandainya orang-orang selalu diberi (dikabulkan) dengan dakwaan mereka, niscaya orang-orang akan menuntut darah dan harta orang lain, namun bagi yang didakwa berhak bersumpah." HR Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah dari jalan Ibnu Abbas dengan sanad shahih.
Selain itu pencarian juga menggunakan lafazh awal اَلْبَيِّنَةُ  maka diperoleh petunjuk sebagai berikut : [3]
3225 - البينة على المدعي، واليمين على المدعى عليه - ‏(‏ت‏)‏ عن ابن عمرو - ‏(‏ض‏)
Bukti diwajibkan atas pendakwa dan sumpah diwajibkan atas orang yang didakwa. Hadits Riwayat Tirmidzi dengan derajat Dha’if (lemah). 
3226 - البينة على المدعى، واليمين على من أنكر، إلا في القسامة ‏[‏‏(‏‏"‏القسامة‏:‏ ‏؟‏‏؟‏‏)‏‏]‏ـ - ‏(‏هق‏)‏ وابن عساكر عن ابن عمر - ‏(‏ض‏)
Bukti diwajibkan atas pendakwa dan sumpah diwajibkan atas orang yang mengingkari kecuali pada Qasama. Hadits Riwayat Baihaqi dan Ibnu Asakir dari Ibnu Umar dengan derajat dha’if.  
Dilalah dan Tautsiq selanjutnya memakai Kitab Kamus Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadis al-Nabawi karya A.J. Wensinck dengan menggunakan lafaz البينة maka diperoleh petunjuk sebagai berikut[4] :
Berdasarkan petunjuk di atas maka  mashadir ashliyahnya adalah Shahih Bukhari, Sunan Thirmidzi dan Sunan Ibnu Majah.
Pencarian selanjutnya menggunakan lafadz  maka diperoleh petunjuk sebagai berikut “
Berdasarkan petunjuk di atas maka  mashadir ashliyahnya adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan Musnad Ahmad.  
Dilalah dan Tautsiq yang bersifat cek ricek menggunakan CD Maktabah Syamilah dengan proses :
1.      Klik tab search (بحث) , kemudian muncul jendela شاشة البحث   
2.      Selanjutnya pilih  بحث في النصوص   dan memasukan kalimat الْبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِي pada kolom ابحث عن حميع هذه العبارة  
3.      Selanjutnya pilih Kitab al-Mutun, Al-Ajza al-Haditsiyah dan kitab al-Takhrij dan centang/klik pilihan المجموعة كلها  
4.      Langkah selanjutnya adalah klik tab تنفيذ البحث   .
Dari proses tersebut maka diperoleh hasil pencarian bahwa Hadits tersebut terdapat dalam mashadir ashliyah sebagai berikut : Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi, Mustakhraj Abu Awwanah, Sunan Al-Daruquthni dan Musnad Syafi’i.
Selain itu digunakan juga kata kunci dengan lafadz وَالْيَمِينُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ maka diperoleh hasil pencarian bahwa hadits tersebut diriwayatkan oleh : Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi dan Sunan Daruquthni.  


[1] Al-Asqalani, Bulug al-Maram min Adillat al-Ahkam (Riyadh : Dar al-Falaq, 1424 H), hlm.
[2] Jalaludin  Abdurahman Ibn Abi Bakr Al-Suyuti, Al-Jami’ al-Shagir fi Ahadits al-Basyir al-Nadzir, Juz II, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th), hlm.
[3] Jalaludin  Abdurahman Ibn Abi Bakr Al-Suyuti, Al-Jami’ al-Shagir fi Ahadits al-Basyir al-Nadzir, Juz II, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th), hlm.
[4] AJ Wensinck, Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits al-Nabawi, Juz I (Leiden: EJ Brill. 1962), hlm. 358

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...