Oleh : Bambang Sahaja
Akhir-akhir ini teror terhadap Islam kembali terjadi, jika dulu teror itu terjadi dalam bentuk fisik kini teror itu berupa upaya pihak-pihak yang tidak suka dengan Islam untuk mengadu domba umat, yaitu dengan cara menerbitkan buku-buku yang mengarah kepada provokasi dan mengadu domba antara satu kelompok Islam dengan kelompok lainnya. Sehingga yang terjadi adalah saling mencurigai, saling membenci dan ujungnya adalah saling menyesatkan.
Persatuan umat Islam adalah sesuatu yang sangat ditakutkan oleh musuh-musuh Islam sehingga mereka selalu berupaya agar Islam terpecah belah. Mereka berupaya agar umat Islam berkelompok-kelompok dan masing-masing mereka fanatik dengan kelompoknya masing-masing. Dan fenomena inilah yang saat ini terjadi di depan mata, pada masayarakat kita.
Bagaimana umat Islam menyikapi hal ini? Memperluas wawasan dan terus mencari kebenaran tanpa melihat dari mana saja kebenaran itu berasal. Selama itu berasal dari Al-Qur'an dan As-Sunnah maka terimalah, sedangkan yang dari selainnya maka tolaklah. Namun pemahaman seperti ini terlalu umum, ia memerlukan adanya perincian yang lebih detail.
Upaya yang dilakukan musuh-musuh Islam adalah dengan mengungkit kembali permasalahan-permasalahan ikhtilaf (perbedaan pendapat) yang terjadi di tengah masyarakat. Permasalahan yang sebenarnya adalah masalah “furu'” (cabang) yang tidak berakaitan langsung dengan aqidah Islam. Di sinilah umat Islam sering terjebak, sehingga permusuhan terus berkelanjutan.
Masih sering kita dengar masyarakat masih ribut dengan qunut atau tidak qunut, shalat tarawih sebelas atau dua puluh tiga, adzan pada shalat jum'at dua kali atau satu kali dan permasalahan fiqh lainnya yang semakin mempertajam permusuhan antar sesama Islam. Masihkah kita mau diadu domba dengan permasalahan yang demikian?
Sudah saatnya kini kita berpikir lebih dewasa dan bijaksana, marilah bersama kita bekerja sama dalam menegakan kembali kejayaan Islam. Jika terjadi perbedaan pendapat yang menyangkut masalah fiqh maka biarkanlah ia berjalan, hormatilah perbedaan itu. Jika perbedaan itu terjadi pada manhaj dan pemahaman maka berdiskusilah dengan ikhlas karena Allah ta'ala dan mencari kebenaran. Jangan lagi mau diadu domba oleh musuh-musuh Islam.... saatnya kita bersama menyongsong kejayaan Islam. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...