Oleh : Abdurrahman
Al-Islam menurut bahasa berarti tunduk dan patuh. Sedangkan menurut istilah adalah menyerahkan diri kepada seluruh aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan oleh pencipta dan sesembahan manusia yaitu Allah Ta'ala.
Islam adalah agama yang sangat mudah dan sesuai dengan fitrah manusia, karena itu sangat salah apabila ada orang yang mengatakan bahwa Islam itu sulit dan terlalu banyak aturannya. Perkataan ini bisa jadi karena beberapa sebab, di antaranya bodohnya orang tersebut dengan hakikat Islam serta menganggap Islam itu agama yang kaku dan tidak fleksibel. Padahal kalau kita mau meneliti lebih jauh tentang Islam, maka akan kita lihat bahwa Islam adalah agam yang fleksibel dan tidak memberatakan pemeluknya. Misalnya saja dalam masalah shalat, jika seseorang sakit maka boleh baginya untuk shalat dalam keadaan duduk, kalau tidak mampu maka boleh sambil berbaring bahkan kalau masih terasa berat maka dengan isyarat kedipan mata pun telah dianggap syah shalatnya. Juga dalam berwudhu seseorang yang tidak mendapatkan air untuk berwudhu atau karena sakit, maka dia boleh menggatikannya dengan tayamum.
Di dalam Islam hal-hal yang sekiranya tidak bisa dilaksanakan oleh semua orang pasti hukumya tidaklah wajib misalnya haji, zakat, jihad dan lain lain. Ini menunjukan bahwa Islam adalah agama yang sangat memahami keadaan manusia. Karena itu jika seseorang merasa berat dengan Islam ini maka bisa jadi seseorang itu telah dipengaruhi oleh hawa nafsunya serta pemikiran-pemikiran yan bersumber dari musuh-musuh Islam, yang selalu memojokkan dan menghina Islam, oleh sebab itu marilah kita melaksanakan Islam yang mudah ini.
Ibadah Dalam Islam
Kalu kita berbicara masalah ibadah maka yang terbayang dalam benak kita adalah shalat, puasa, wudhu dan sebagainya. Padahal mana ibadah dalam Islam tidaklah terbatas hanya masalah-masalah di atas saja, makna ibadah dalam Islam sangatlah luas, ini sebagaimana yang di katakan oleh para ahli ilmu bahwa ibadah adalah segala sesuatu yang kita laksanakan karena Allah Ta'ala. Dan sesuatu itu bisa mendatangkan keridhoan Allah Ta'ala, itulah ibadah yang sebenarnya. Jadi cakupannya sangat luas dari mulai kita bangun pagi, sampai kita tidur lagi semua itu bisa dinamakan ibadah, selama kegiatan-kegiatan itu diniatkan untuk mencari ridha Allah, misalnya kita sarapan pagi ini bisa bermakna ibadah karena dengan sarapan pagi maka tubuh kita bisa kita gunakan untuk mencari nafkah yang mana mencari nafkah adalah termasuk ibadah, karena mencari nafkah adalah kewajiban bagi seseorang yang mempumyai tanggungan keluarga.
Demikian juga kita tidur maka ini adalah ibadah untuk mengistirahatkan tubuh kta agar pada esok harinya kita bisa bekerja kembali. Sampai hal-hal lain yang lebih kecil dari itu pun masih di sebut ibadah seperti membuang sampah pada tempatnya, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Ini adalah hal-hal yang di atur dalam Islam dan termasuk ibadah oleh karena itu marilah jadikan seluruh hidup kita bermakna ibadah hanya untuk mnecari keridhoan Allah Ta'ala saja, serta dengan tuntunan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam, karena ibadah itu haruslah mempunyai dua syarat yaitu ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Nabi.
Kemandirian Berpikir dalam Islam
Abad pertengahan adalah masa-masa gelap bagi dunia, karena pada masa itu kebebasan berfikir dikebiri oleh pihak gereja. Gereja dalam hal ini para pendeta memberikan doktrin-doktrin yang wajib diikuti oleh manusia tanpa adanya upaya dari manusia untuk mengetahui kebenaran yang bersumber dari kitab sucinya. Karena itu sangat sedikit kaum kristiani waktu itu yang paham dengan kebenaran yang sebenarnya. Lalu bagaimana dengan abad-abad selanjutnya, yang sampai abad ke 21 ini ternyata fakta membuktikan bahwa sistem kepercayaan mereka tidak jauh berbeda, dimana sebagian besar pemeluknya hidup beragama dengan meniru dan mengikuti para pendeta mereka, tanpa ada usaha untuk mencari kebenaran dari sumber aslinya yaitu Al-Kitab mereka.
Kalau kita hubungkan dengan umat Islam saat ini, ternyata disengaja atau tidak disengaja sistem kepercayaan umat kristiani itu masuk ke dalam pemikiran umat Islam. Sebagian umat Islam ini banyak beramal hanya dengan modal perkataan dan amalan dari seseorang yang mereka anggap lebih berilmu dari mereka, kalau kita mau mencermati dan mengamati fenomena ini maka kita akan melihat dampak negatif di antaranya adalah umat akan semakin bodoh dengan agamanya. Serta menolaknya akal dan pikiran untuk mencapai sebuah kebenaran hakiki, karena kebenaran hakiki bisa di dapat hanya dengan pertimbangan akal dan pikian serta kehendak dari Allah Ta'ala, bagaiman mungkin kita mengetahui sebuah kebenaran tanpa adanya usaha kita untuk mencarinya?
Sang pencipta memberiakan anugerah panca indera adalah agar kita dapat mengetahui kebenaran dan semua itu akan dimentai pertangggung jawabannya.
وَلاَتَقْفُ مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
" Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan di minta pertanggung jawabannya. (QS, Al-Isra: 36).
Ayat ini juga menunjukan kepada kita tentang wajibnya mempergunakan pendengaran, penglihatan dan hati untuk memilih kebenaran dan membuang kebathilan-kebatilan baik yang nampak maupun yang tercampur oleh hal-hal yang samar-samar.
Demikianlah Islam mengajarkan kepada umatnya agar terbebas dari pemikiran-pemkiran orang lain yang belum tentu benar dan selalu memberikan tempat seluas-luasnya untuk kemerdekaan berfikir dalam suatu kerangka yang jelas dan telah diatur dalam Islam, karena kebenaran yang di hasilkan oleh pemikiran dan pengetahuan yang mendalam tentu akan mempunyai nilai lebih dari pada kebenaran yang di dapat dari seseorang tanpa adanya usaha maksimal untuk mencapai ke arah itu.
Lalu bagaiman agar pemikiran kita bebas dan bisa mencapai kebenaran tanpa dipengaruhi oleh pikiran orang lain? Tentu kita harus banyak memperdalam dan menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan Islam ini, dengan merujuk kepada sumber hukum Islam yaitu A-Qur'an dan As-Sunnah dengan praktek nyata dari para sahabat Nabi yang telah dijamin oleh Allah Ta'ala tentang kebenarannya sistem dan pola hidup beragama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...