Oleh : Abu Aisyah
Bila kita membaca Al-Qur'an maka kita akan mendapati beberapa surat di dalamnya diawali dengan kata-kata yang tersusun dari bahasa arab namun dibaca sesuai dengan hurufnya. Misalnya kalimat alif, lam dan mim maka ia dibaca sebagaimana adanya huruf tersebut. Kalimat atau kata-kata ini disebut dengan Kalimat Muqatha'ah yaitu kata-kata yang dipisah-pisah. Dalam ruang lingkup kajian tafsir maka kata-kata ini masuk ke dalam ayat-ayat mutasyabihaat (hanya Allah yang megetahui maknanya).
Bila kita hitung secara keseluruhan jumlah kalimat muqatha'ah bertebaran di beberapa ayat Al-Qur'an. Sebagian ulama tawaquf (diam) terhadap makna yang terkandung di dalamnya, semnetara sebagian ulam hikmah menafsirkannya dalam beberapa pengertian.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa kalimat muqatha'ah yang terdapat pada awal surat dalam Al-Qur'an adalah salah satu dari rahasia Allah ta'ala yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. Inilah pendapat yang rajih (kuat) sebagaimana disebutkan oleh Abdurrahman As-Sa'di dalam Taisir Karim Ar-Rahman Fi tafsir Kalam Al-Manan.
Sebagian ulama yang menafsirkan kalimat muqatha'ah ini mendasarkan pada pemaknaan yang mendalam hasil dari tadabur mereka terhadap Al-Qur'an dan pemahaman mereka terhadap Islam, namun metode ini tidak tepat karena sulit dibuktikan secara ilmiah.
Terlepas dari beberapa pendapat tersebut ternyata kalimat muqatha'ah memiliki rahasia yang dapat juga dibuktikan. Ia berfungsi sebagai tantangan bagi kaum kafir Qurasiy waktu itu yang menganggap bahwa Al-Qur'an adalah buatan Nabi. Maka ketika mereka mendengar kalimat muqatha'ah mereka takjud dibuatnya dan merasa heran ada kalimat-kalimat yang tidak biasa mereka gunakan muncul dalam bentuk yang sistematis.
Selain itu kalimat muqatha'ah juga menjadi salah satu dari mukjizat Al-Qur'an yang tidak ada dalam kitab-kitab sebelumnya. Ia menantang seluruh ahli bahas untuk membuat satu ayat saja yang semisal dengannya, semua manusia tidak bisa membuatnya inilah bukti bahwa Al-Qur'an adalah benar datang dari Allah ta'ala.
Kalimat muqatha'ah juga menjadi simbol bagi kecerdasan yang Maha Cerdas yaitu Allah ta'ala, tidak semua kalamNya dapat dipahami oleh manusia. Di sinilah fungsi iman yaitu taslim dengan semua yang datang dariNya "sami'na wa atha'na" kami mendengar dan kami taat. Itulah hakikatnya sebuah agama.... wallahu a'lam.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa kalimat muqatha'ah yang terdapat pada awal surat dalam Al-Qur'an adalah salah satu dari rahasia Allah ta'ala yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. Inilah pendapat yang rajih (kuat) sebagaimana disebutkan oleh Abdurrahman As-Sa'di dalam Taisir Karim Ar-Rahman Fi tafsir Kalam Al-Manan.
Sebagian ulama yang menafsirkan kalimat muqatha'ah ini mendasarkan pada pemaknaan yang mendalam hasil dari tadabur mereka terhadap Al-Qur'an dan pemahaman mereka terhadap Islam, namun metode ini tidak tepat karena sulit dibuktikan secara ilmiah.
Terlepas dari beberapa pendapat tersebut ternyata kalimat muqatha'ah memiliki rahasia yang dapat juga dibuktikan. Ia berfungsi sebagai tantangan bagi kaum kafir Qurasiy waktu itu yang menganggap bahwa Al-Qur'an adalah buatan Nabi. Maka ketika mereka mendengar kalimat muqatha'ah mereka takjud dibuatnya dan merasa heran ada kalimat-kalimat yang tidak biasa mereka gunakan muncul dalam bentuk yang sistematis.
Selain itu kalimat muqatha'ah juga menjadi salah satu dari mukjizat Al-Qur'an yang tidak ada dalam kitab-kitab sebelumnya. Ia menantang seluruh ahli bahas untuk membuat satu ayat saja yang semisal dengannya, semua manusia tidak bisa membuatnya inilah bukti bahwa Al-Qur'an adalah benar datang dari Allah ta'ala.
Kalimat muqatha'ah juga menjadi simbol bagi kecerdasan yang Maha Cerdas yaitu Allah ta'ala, tidak semua kalamNya dapat dipahami oleh manusia. Di sinilah fungsi iman yaitu taslim dengan semua yang datang dariNya "sami'na wa atha'na" kami mendengar dan kami taat. Itulah hakikatnya sebuah agama.... wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...