Senin, 21 Maret 2011

Khawatir...


Oleh : Bambang Sahaja



Kesibukan kerja seringkali membuat seseorang lupa untuk menjaga kesehatannya. Bisa jadi ia mengesampingkan segala kebutuhan makanannya karena sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Akhirnya karena pola makan yang tidak teratur ditambah nilai gizi yang kurang mengakibatkannya terserang berbagai penyakit. Biasanya pada tahap awal ia hanya merasakan rasa lelah, namun karena pekerjaan lebih diutamakannya maka rasa itu dikesampingkan “Zaman sekarang kalau gak mau capek mana bisa maju” begitu kata-kata yang diyakininya. 
Hingga pada suatu masa ketika pekerjaan mulai berkurang dan dia merasakan ada sesuatu yang mengganjal dalam kesehatannya ia baru berpikir “Sakit apa saya?” Sebuah kekhawatiran kini menggeliat di dada, rasa sakit yang selama ini diacuhkan semakin terasa. Ia ragu apakah sakit ini berbahaya atau hanya sakit biasa, ia tidak pernah pergi ke dokter kecuali terpaksa, ia juga jarang minum suplemen kesehatan karena berita yang didengarnya minuman supllemen itu banyak mengandung zat tertentu yang mengakibatkan kecanduan. 
Namun kini ia harus merasakan “akibat” dari sikapnya yang acuh terhadap kesehatan, ia diserang penyakit yang belum jelas juga apa penyakitnya, yang ia rasakan hanya rasa sakit di sekujur tubuhnya. Rasa khawatir itu muncul, namun ia juga harus terus bekerja, “Sakit adalah anugerah, maka nikmatilah” Kata-kata yang selalu dipegang teguh..... 
Namun tentunya bukan berarti harus melupakan kesehatan kita khan? Bukankah kita bekerja untuk kita, kenapa hanya karena sibuk kerja kita melupakan kesehatan. Kalau sudah sakita baru kita berfikir  “Kenapa tidak dari dulu saya menjaga kesehatan”. Penyesalan tentu tidak ada manfaatnya, karena itu bekerjalah namun jangan lupakan juga menjaga kesehatan.  Dan rasa khawatir terserang penyakit berbahaya juga tidak harus ada, ketika merasa khawatir bisa jadi justru kita akan terserang oleh penyakit yang kita takutkan tersebut. Serahkan semua pada Allah ta'ala, kalaupun penyakti itu benar adanya..... nikmatilah ia, semoga dapat mengurangi dosa-dosa kita.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...