Oleh : Aziez El-Kareem MA
Iman seseorang pastilah mengalami pasang surut
naik dan turun sesuai dengan kadar ketaatan. Semakin kuat dan semangat dalam
ketaatan, maka hal itu sebagai indikasi imannya sedang naik. Sebaliknya, iman
akan berkurang dengan kemaksiatan. Jiwa manusia sifatnya bagaikan anak kecil,
harus terus dilatih agar terbiasa dengan ketaatan. Nah, ketika rasa malas
menghampiri dalam jiwa, harus ada usaha menepisnya, agar tidak terus-menerus
terkurung dalam rasa malas yang tiada henti. Bagaimanakah cara jitu untuk
menepis rasa malas yang menghampiri? Ikutilah kajian berikut ini.
Definisi Malas
Malas dalam bahasa Arab disebut dengan al-kaslu
yang bermakna berat untuk mengerjakan sesuatu dan berhenti dari menyempurnakan
sesuatu.[1]
Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah mengatakan,
“Malas adalah merasa berat dalam suatu urusan yang seharusnya tidak perlu
merasa berat.”
Kenapa
orang bisa terjangkit malas ?
Malas
itu menunjukkan menurunnya motivasi. Manusia memang memiliki faktor-faktor
pendorong dalam dirinya. Ada yang pemicunya materi, ada yang bersifat moral dan
ada yang dorongan ruhiyah. Supaya kita tahu apa yang menyebabkan kita
malas, kita harus menemukan motivasi yang mendorong kita melakukan pekerjaan
itu. Misalnya apa sih motivasi kuliah, nah kalau sekedar mengisi waktu, maka
ketika kita sudah memiliki kesibukan lain yang menyita waktu dan lebih
menyenangkan, maka motivasi tersebut akan hilang.tertutupi urusan lain. Atau
ketika kita motivasi kuliah untuk bekerja,mencari uang. Nah ketika pas kuliah
ternyata ada yang menawari pekerjaan bagus, gaji lumayan, ya sudah untuk apa
lagi kuliah. Ada lagi yang kuliah untuk cari gelar, maka dia akan berhenti
ketika gelar tercapai. Hilangnya motivasi inilah yang memunculkan rasa malas.
Apakah
malas itu bisa menular?
Malas
bisa menular, ketika motivasi masing-masing juga tidak kuat. Misalnya dalam
satu kost, ada yang malas, sementara tidak ada yang punya motivasi lebih.
Akhirnya semua ikutan malas. Bisa malas belajar, malas bekerja dll
Apakah
malas itu berbahaya?
Jelas
berbahaya, pada saat tidak ada kontrol pemahaman syariat pada diri individu.
Sehingga bisa saja sampai pada taraf malas melakukan kebaikan. Atau malas
melaksanakan kewajiban. Ini sangat berbahaya. Misalnya malas sholat, malas
menuntut ilmu agama, malas mengemban dakwah dll.
Bagaimana
Islam memandang sifat malas?
Sifat
malas adalah sifat yang merugikan dan tidak akan mengantarkan pada keberhasilan
atau kemajuan. Di dalam Islam setiap aktivitas memiliki nilai yang harus
dicapai dengan sungguh-sungguh. Dalam ibadah, harus dicapai nilai ruhiyah. Maka
ibadah pun harus sungguh-sungguh. Dalam muamalah, misalnya seperti berdagang,
ada nilai materi yang harus dicapai dengan sungguh-sungguh. Tetapi dalam
pencapaian setiap nilai, harus ada hukum syariat yang mengikatnya. Misalnya
dalam berdagang pun, harus terikat dengan hukum-hukum muamalah. Jangan sampai
menggunakan cara-cara Kapitalis.
Apa
juga orang yang menyadari, dia tidak boleh malas, tetapi susah juga
mengubahnya?
Di
sinilah ia harus mengubah pemikirannya. Agar terikat kepada hukum-hukum
syariat. Misalnya ketika kita merasa malas kuliah. Padahal orang tua kita sudah
berusaha bersungguh-sungguh membiayai kita. Kita memiliki amanah untuk
menunaikan harapan orang tua, yaitu lulus kuliah. Maka kita wajib
bersungguh-sungguh melaksanakannya.
Terkadang
kita sudah berusaha rajin, tapi lingkungan membuat kita malas.Bagaimana cara
mengatasinya?
Hal yang
harus dilakukan adalah meninggalkan lingkungan yang membuat kita malas dan
berkumpul dengan teman-teman yang baik dan rajin. Kita juga harus belajar ilmu
agama, hukum-hukum syariat, sehingga semakin memotivasi untuk bekerja keras.
Yang terakhir berdoa, semoga Allah Swt memberikan kekuatan kepada kita untuk bersungguh-sungguh
memberikan yang terbaik.[]
aslm sumbernya minta donk
BalasHapusIni Tulisan dari Al-Akh Aziz... sumbernya di internet browsing aja... yang nulis juga masih sekolah di Madrasah Aliyah... sedang latihan menulis... Mari Terus Menulis....
BalasHapusrajin ibadah tapi malas kerja adalah maksiat, karena menelantarkan keluarga atau bisa menjadi beban keluarga.
BalasHapusTiap pagi kenapa ya malas nya terus terusan, tiap bangun badan dan kepalah kayak g bisa di angkat berat rasan nya, sampai2 sholat subuh sering tinggal
BalasHapus