Oleh: Unang Wahidin
Sejak
dahulu kaum Muslimin sangat menghargai kepandaian baca dan tulis dan
menganggapnya termasuk hal yang paling bermanfaat, karena dirasakan oleh diri
mereka kegunaannya yang sangat penting, kedudukannya yang tinggi, serta
pengaruhnya yang sangat besar.[1]
Semangat
Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam untuk
mengajar kaum Muslimin terlihat jelas dari perhatian beliau Shollallohu ‘alaihi wa sallam. Hal ini
sebagaimana Ibnu Sa’ad menyebutkan bahwa Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam perang Badar berhasil menawan
60 orang dari kalangan pasukan musuh. Beliau Shollallohu ‘alaihi wa sallam menerima tebusan dari mereka sesuai
dengan kemampuan harta mereka. Penduduk Makkah adalah orang-orang yang pandai
dalam hal baca dan tulis, sedang penduduk Madinah tidak pandai baca dan tulis,
maka Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam menetapkan
bahwa barang siapa di antara para tawanan yang tidak mempunyai harta untuk
menebus dirinya, diserahkanlah kepadanya 10 orang anak dari kalangan anak-anak
Madinah agar dia mengajari mereka baca dan tulis. Apabila murid-muridnya
berhasil bisa baca dan tulis, maka itu adalah ganti dari tebusan hartanya.[2]
Berkat
karunia Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan
perhatian Rasulullah Shollallohu ‘alaihi
wa sallam dalam mengajarkan Al-Qur’an yang dilaksanakan di Darul Qurra’ (rumah para pembaca),[3] budaya baca tulis
berkembang secara luas di Madinah dalam waktu yang cukup singkat, melihat
sebelumnya baca tulis di kalangan Arab saat itu masih sangat minim.[4] Banyaknya jumlah sahabat
yang dapat membaca ini, tentu saja sangat menakjubkan. Pasalnya, ketika sebelum
Islam datang, di kalangan kaum Quraisy hanya ada tujuh orang yang dapat
membaca.[5] Sedangkan setelah Islam datang kaum Muslimin
banyak yang belajar baca tulis sehingga kaum Muslimin banyak yang bisa baca
tulis. Salah satu bukti tentang hal ini, bahwa di kalangan Anshar terdapat 70
orang muda yang dikenal dengan sebutan al-Qurra
(orang yang pandai membaca).[6]
Kegiatan
belajar membaca yang dilaksanakan di Darul
Qurra’ (rumah para pembaca),
mengindikasikan dua hal:[7]
1.
Para pembaca (Qurra’) telah menjadi
status sosial tersendiri sejak awal Islam, yaitu tidak lama setelah perang
Badar,
2. Para Qurra telah memiliki rumah (pusat
kegiatan) tersendiri.
Kebijakan
Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam yang
sangat akurat dalam bidang pengajaran ini telah membuahkan hasil yang
diharapkan dalam waktu yang relatif singkat. Terbukti, kebijakan itu telah
menghadiahkan kepada negara Islam yang sedang tumbuh saat itu puluhan penulis,
ahli hitung, ahli administrasi, dan ahli kesekretariatan. Bahkan, mereka ini adalah
orang-orang yang kredibel dan terpercaya dalam bidangnya masing-masing. Selain
itu, mereka juga terkenal sangat cekatan, teliti, cermat, dan tangkas dalam
menjalankan tugas-tugas mereka.
Tak
lama setelah hijrahnya Rasulullah Shollallohu
‘alaihi wa sallam ke Madinah, turunlah ayat Madaniyah yang mengarahkan kaum
Muslimin untuk menuliskan perjanjian dagang mereka. Ini mengindikasikan, bahwa
masyarakat muslim saat itu telah memiliki kemampuan membaca dan menulis yang
membuat mereka siap melaksanakan perintah tersebut.[8]
Seperti
diketahui, Nabi Shollallohu ‘alaihi wa
sallam saat itu telah memiliki beberapa juru tulis yang bertugas dalam
berbagai bidang. Khususnya, adalah mereka yang bertugas menuliskan wahyu.
Jumlah mereka, menurut beberapa riwayat sekitar 42 orang.[9]
[1] Ibnu Sa’ad dalam Kitab Thabaqat yang dikutip oleh
Jamaal ’Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak, Teladan Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam, Bandung,
Irsyad Baitus Salam, 2005, hlm:312.
[2] Jamaal
’Abdur Rahman, Tahapan Mendidik
Anak, hlm:312.
[3] Sami ash-Shaqqar dalam Muhammad Amahzun, Manhaj Dakwah Rasulullah, Penerj. Anis
Maftukhin dan Nandang Burhanuddin, Jakarta, Qisthi Press, 2004. hlm:196
[4] Sami ash-Shaqqar dalam Muhammad Amahzun, Manhaj Dakwah., hlm:188.
[5] Ibid., hlm:188.
[6] Ibid., hlm:190.
[7] Ibid., hlm:196.
[8] Sami ash-Shaqqar dalam Muhammad Amahzun, Manhaj Dakwah, hlm:205.
[9] Ibid., hlm:205.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...