Oleh : Abu Aisyah
Sudah
menjadi tradisi di seluruh suku bangsa yang ada di dunia ini bahwa ketika
bertemu antara satu orang dengan orang yang lainnya akan memberikan kode
isyarat komunikasi sebagai bentuk ungkapan penghormatan dan kegembiraan mereka
karena bisa berjumpa. Kode isyarat itu sendiri bisa berupa ucapan, gerak tubuh
(gestur) atau kombinasi dari keduanya.
Di
Jepang misalnya, ketika seseorang bertemu dengan orang lain, ia akan memberikan
penghormatan atau salam dengan membungkukkan badannya. Demikian juga yang
terjadi di Cina, mereka akan mengangkat tangan dan menggenggamnya dengan
mengangkatnya ke depan sebagai bentuk penghormatan atau salam. Di Indonesia,
pada masa-masa kerajaan dahulu, seseorang akan memberi salam dengan mangatupkan
kedua tangannya ke bagian muka sebagai bentuk penghormatan atau salam yang
sering di sebut dengan sembah.
Pada
masyarakat yang lebih modern, seringkali mereka melakukan jabat tangan atau
mengangkat dan melambaikan tangan sebagai bentuk salam kepada orang lain. Di
Eropa ungkapan salam mereka seringkali dilakukan dengan mencium pipi satu
dengan yang lainnya. Dan kita akan dapati di setiap suku bangsa yang ada di
dunia ini mereka memiliki cara masing-masing dalam mengungkapkan salamnya.
Tidak
hanya manusia, bahkan binatangpun memiliki cara tersendiri untuk mengucakan
salam. Semut misalnya, ketika ia bertemu dengan temannya maka ia akan
menempelkan "antena" yang ada di kepalanya ke "antena"
teman lainnya. Hal ini berlaku pada binatang yang lainnya.
Pada
dunia lain yang lebih sakral, salam juga digunakan sebagai bentuk penghormatan
kepada pihak lain. Malaikat memberikan salam kepada manusia, sebagaimana
tamu-tamu Ibrahim yang memberikan salam padanya :
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ
مُنْكَرُونَ(25)
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan:
"Salaaman", Ibrahim menjawab: "Salaamun" (kamu) adalah
orang-orang yang tidak dikenal. QS Adz-Dzariyat : 25.
Dalam ayat yang lain disebutkan kembali tentang
salam para malaikat ini :
وَلَقَدْ
جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ
فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ(69)
Dan sesungguhnya
utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan
membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Salaman" (Selamat).
Ibrahim menjawab: "Salamun" (Selamatlah), maka tidak lama kemudian
Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. QS Huud : 69
Tradisi salam telah
berurat-akar sejak diciptakannya Nabi Adam, sebagaimana sebuah hadits dari
Rasulullah, beliau bersabda :
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ
اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا
يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ
فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
. رواه البخاري
Dari Abu Hurairah
ra. Dari Nabi Shalallahu 'Alaihi
Wa salam, beliau bersabda : Allah
ta'ala menciptakan Adam dengan tinggi enam puluh dzira', kemudian Allah ta'ala
berfirman kepadanya "Pergilah dan ucapkanlah salam kepada para malaikat
itu, dan dengarkanlah salam penghormatan mereka, karena ia akan menjadi salam
penghormatan keturunanmu. Maka Adam mengucapkan "Assalamualaikum"
maka para malaikat menjawab "Wa'alaika salam wa rahmatullah" dan
mereka menambahkan "Wa barakatuh" . HR Bukhary.
Makna salam para
malaikat dalam hal ini adalah do'a yang diberikan kepada manusia untuk
senantiasa berada dalam kesejahteraan.
Selain itu yang
lebih mengejutkan adalah Allah ta'ala pun memberikan salam kepada Nabi Muhammad
Shalallahu 'Alaihi Wa salam dan juga kepada para penduduk
surga :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ(58)
(Kepada mereka dikatakan):
"Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. QS
Yaasin : 58
Itulah ucapan salam dari Allah ta'ala yang
bermakna keselamatan dan kesejahteraan di surga yang pasti. Sementara ayat yang
lainya menyebutkan secara rinci bahwa hal tersebut terjadi di akhirat kelak :
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا
كَرِيمًا(44)
Salam penghormatan
kepada mereka (orang-orang mu'min itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah:
"salam"; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. QS
Al-Ahzab : 44.
Ayat ini mengisahkan
mengenai para penduduk surga yang disambut dengan salam ketika mereka akan
memasuki surga :
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى
إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ
طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ(73)
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang
pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah
surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". QS Az-Zumar : 73
Ketika
penduduk surga sudah masuk ke dalamnya, ucapan merekapun adalah salam serta
ucapan-ucapan baik lainnya :
وَأُدْخِلَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ تَحِيَّتُهُمْ
فِيهَا سَلَامٌ(23)
Dan dimasukkanlah
orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka.
Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam" QS Ibrahim
: 23
Salam adalah ucapan
penghormatan bagi penduduk negeri keabadian yaitu surga. Mereka
selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan juga ucapan salam, maka tidakah kita
ingin menjadi bagian dari mereka?
Dengan
demikian salam adalah bentuk penghormatan dari satu pihak kepada pihak lain,
yang terkadang dirasa memiliki nilai lebih sehingga diperlukan adanya bentuk
penghormatan tersebut. Pada beberapa budaya bentuk penghormatan ini seringkali
berlebihan sehingga terkesan menjadi semcam "penyembahan" kepada
pihak yang dihormatinya tersebut.
Pada
masa-masa kerajaan dahulu, bentuk penghormatan seseorang kepada pemimpin atau
rajanya lebih terkesan sebagai bentuk penghambaan, sehingga di antara mereka
melakukan sujud sebagai bentuk penghormatannya tersebut. Bahkan sebagian salam penghormatan bagi seorang raja
bisa berupa meletakan kepala di tanah atau di dekat kakinya. Bagaimana dengan
Islam?
Islam
sebagai agama kedamaian dan agama kasih sayang memberikan tuntutan yang jelas
mengenai hal ini. Salam dalam Islam tidak hanya bentuk penghormatan kepada
orang lain, ia merupakan do'a dan harapan dari satu pihak kepada pihak yang
lainnya. Rasulullah telah memberikan contoh terbaik dalam hal ini. Sebuah
hadits menceritakan tentang bagaimana para shahabat beliau datang dari negeri
asing, di sana mereka melihat seseorang memberikan salam penghormatan dengan
cara yang berlebihan, maka beliau melarangnya dan memberikan contoh terbaik
dalam penghormatan yaitu dengan mengucapkan salam Islam.
Dengan
ini dapat disimpulkan bahwa salam dalam Islam memiliki nilai-nilai yang tidak
dimiliki oleh budaya yang lainnya. Ia merupakan bentuk penghormatan kepada
orang lain dan do'a baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...