Dalam bidang
pendidikan langkah pembakuan mutu juga merupakan langkah penting pertama.
Sistem penjaminan
mutu model ISO 9000 bisa diterapkan di
dalam dunia pendidikan. Menurut Sallis
di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, pemikiran
untuk menerapkan mutu model ISo 9000 telah dilakukan.
Dalam bidang pendidikan apabila akan menerapkan system penjaminan mutu model ISO 9000 maka perlu ditempuh langkah-langkah sebagaimana sertifikasi dunia industry, dengan
langkah penting pertama adalah pembakuan mutu, untuk kepentingan ini
maka perlu ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi focus penjamin mutu.
Departemen for education and childrens service menyarankan agar penjamin mutu
difokuskan pada proses dan hasil
pendidikan.
Selain itu Peter
Cuttace menyarankan pula agar focus penjamin mutu dimunculkan dari jawaban
terhadap pertanyaan pertanyaan sebagai berrikut:
1.
Bagaimana
tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pendidikan, yang dijalankan oleh
sekolah-sekolah dal;am menentukan prioritas, yaitu tercapainya hasil belajar siswa.
2.
Apa yang ingin dicapai sekolah berkaitan
dengan relevansi misi sekolah dengan
kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan? Dan apa yang perlu dilakukan oleh sekolah lama kurun waktu 3-4 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih baik.
3.
Keberhasilan apa yang telah dicapai oleh
sekolah? Bagaimana sekolah mengetahui
nbahwa keberhasilan yang telah
dicapai adalah sesuaibdengan apa yang
telah direncanakan? Serta factor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan
sekolah?
4.
Bagaimana sekolah merespon tentang keberhasilan
yang telah dicapainya?
Pada penjaminan mutu
terdapat langkah-langkah yang satu sama lain saling berkaitan sebagaimana
tergambar pada bagan dibawah ini:
Langkah langkah penjaminan mutu:
( Diadopsi dari QA
Handbook,2000)
Standar yang ditetapkan mis ISO 9000
|
5.
Audit terhadap system pendidikan yang berlangsung
|
Hasil penilaian sesuai atau melibihi standar
|
Tidak
|
Identifikasi kebutuhan dalam upaya memenuhi standar
|
Pengembangan system dalam upaya mengatasi permasalahan
|
Rincian perlakuan disesuaikan dengan system yang sedang berlangsung
|
Ya
|
Pengkajian ulang kesesuaian dengan system secara berkelanjutandengan
|
Berdasarkan gambar
diatas proses penjaminan mutu terdiri dari 7 langkah yaitu:
1.
Penetapan standar
2.
Pengujian/ audit mengenai system pendidikan yang sedang berlangsung
3.
Penyimpulan tentang ada tidaknya kesenjangan antara system yang ada dengan
standar yang ditetapkan. Bila tyerdapat
kesenjangan maka akan ditempuh langkah
4.
Identifikasi kebutuhan dalam upaya untuk memenuhi standar, selanjutnya dengan pengembangan
sitem perbaikan dan memadukan system berbaikan dengan suatu system yang sedang berlangsung. Namun bila tidak terdapat kesenjangan akan ditempuh pengkajian ulang kesuaian standar
Proses penjaminan mutu harus dilaksanakan atas dasar
prinsip-prinsip berikut:
1.
Mutu bukan hanya menjadi tanggung jabab
pimpinan melainklan tanggung jawab semua
orang dalam organisasi
2.
Melakukan kegiatan yang benar pada tahapan
pertama berarti mencegah terjadinya
kesalahan. Menunda pekerjaan dapat
berakibat fatal bagi seluruh proses manajemen.
3.
Keberhasilan
melaksanakan manajemen pada suatu proses
sangat ditentukan oleh iklim
organisasi, yaitu komunikasi dan tim
kerja yang kompak. Dengan berkomunikasi dan bekerja sama semua orang
mengetahui apa yang seharusnya
dikerjakan, bagaimana mengerjakan, kapan
waktu yang tepat, dimana dan siapa setiap orang harus berhubungan
Contoh aplikasi
penjaminan mutu dalam dunia pendidikan
Siklus Sistem Penjaminan Mutu(SPM)
1.
Tetapkan
2.
Dokumentasikan
3.
laksanakan
4.
Evaluasi
5.
Dokumen
penyimpangan
6.
Perbaikan
7.
laporan
Sistem Kontrol Harian
Standar Quality Daily SMS Report
Murid
- Murid Terlambat, maks 0,15
% (T0,15)
- Kehadiran Murid Minimal
95% (HD 95)
- Ibadah Murid Minimal 98% (IB98)
- Sosial Murid Minimal 98% (S98)
- Mandiri Murid Minimal 90%
(M90)
- Mastery Learning Minimal 95% (ML95)
Guru
-
Indeks
In- Disipliner Guru Maximal 1,5 (ID1,5)
-
Persiapan
Mengajar Guru Minimal 90% (PM90
Proses Kerja I
GURU KE WALI KELAS
n Sd
15:00 Menyerahkan Kartu ML
n Murid
Tidak ML, dituntaskan pada :
-
Jam Belajar
Khusus dan jam remidi (Kelas 1 & Kelas 2)
-
Jam remidi
(Kelas 3,4 dan 5)
-
nJam yang tidak
esensi (Kelas 6)
n Bentuk
Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call,
Home Visit,
Proses kerja II
WALI KELAS Ke KOORD JENJANG
n Sd
15:10 Menyerahkan Rekap Kartu ML, di masjid sebelum sholat
n Kelas
yang tidak mencapai ML (Ikuti SOP)
n Bentuk
Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call,
Home Visit (Sesuai SOP)
Proses Kerja III
KOORD JENJANG Ke WAKASEK
n Sd
15:30 Menyerahkan Rekap Kartu ML, di ruang waka sek
n Hasil
rekapan dicatat dan disampaikan saat apel pagi oleh Koord Jenjang ke
Wali
kelas
n Kelas
yang tidak mencapai ML (Ikuti SOP)
n Bentuk
Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call,
Home Visit (Sesuai SOP)
Proses kerja IV
WakaSek
n Merekap
kartu ML dari KJ, dan melaporkan ke Ka Sek pada 16:00
n Menyampaikan
hasil rekapan ke KJ pada apel sore pada 15:55
KaSek
n Melaporkan
QDR (Quality Daily Report) ke Lembaga sd jam 16:10
n Lembaga
ke yayasan jam 16:15
Pengukuran
Kasek
bertanggung jawab terhadap akurasi report
Wakasek menilai
akurasi sumber informasi KorJen
Korjen menilai
akurasi sumber informasi wali kelas dan guru
Penanganan
Jika terjadi
ketidak sesuaian (NG) report maka report dikembalikan dan petugasnya hrs
mengikuti pembinaan (sesuai SOP)
Jika ada ketidak
hadiran petugas report maka report dilakukan oleh atasan langsungnya
Data
ketidaksesuaian disimpan dan direkap oleh Wakasek untuk dijadikan Quality
Record
Untuk kelas A
penyimpangan terbesar terjadi pada …….
Untuk kelas A
hal yang perlu ditingkatkan besaok adalah
………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...