Nama: Muhammad Handoko
Ciit..cit…cit.
Kicauan burung di pagi nan cerah ditingkahi embusan angin yang sejuk masih aku
rasakan hari ini di sekitar rumahku. Tapi hatiku mengatakan, ini adalah hari
yang berbeda dari hari-hari yang lainnya. Hari ini aku harus meninggalkan
keluarga nan tercinta dan aku akan jarang bertemu dengan mereka.
Hari itu menjadi hari yang bersejarah bagiku. Hari inilah aku harus masuk ke sebuah pondok
pesantren yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
Tak bisa aku mungkiri, diriku begitu gugup karena pada hari itu aku akan mengawali hari-hari yang berbeda dari
sebelumnya, baik dalam lingkungan maupun pergaulan.
Pada pagi itu ketika aku dan ibu sedang sibuk mempersiap
kan barang-barang yang akan di bawa ke pondok tiba-tiba tampak dari luar rumah
sebuah mobil jeep yang berwarna hitam berhenti di depan rumah, maka aku segera
melihat siapa yang ada di dalam mobil tersebut. Oh, ternyata teman-teman
pengajian ibuku yang biasa membuat acara santunan untuk anak-anak yatim, maka
ibuku segera menyambut mereka, ibuku pun menanyakan apa gerangan yang membuat mereka datang ke rumah kuini, salah satu dari mereka
itu menyebutkan tujuan nya datang ke rumah ku, yaitu membawa adikku dan
anak-anak yatim di komplek perumahan ku
untuk pergi jalan-jalan bersama mereka.
Maka ibuku memeberi tahu mereka bahwa hari ini dia ingin mengantarkan aku ke
pondok pesantren. Setelah mereka mendengar
penjelasan itu mereka mengusulkan agar aku ikut bersama mereka karena
tujuan mereka searah dengan tujuan ku yaitu Bogor.
Aku pun segera bergegas untuk ikut bersama mereka, aku
segera berpamitan dengan keluarga-keluarga ku terutama kakekku. Dia merupakan
sosok ayah bagiku karena dia telah mendidikku menjadi laki-laki yang mandiri
beliau sangat ingin melihatku masuk sebuah pesantren agar aku menjadi laki-laki
yang tahu agama dan mandiri.
Walau aku ditinggal oleh ayah tapi aku tak boleh merasa
sedih karena aku masih memiliki kakek
yang ku anggap seperti ayah bagiku.
Setelah berpamitan dengan keluarga aku segera bergeas
menuju mobil jeep yang terparkir di depan rumah.
Hatiku begitu was-was apakah kau akan sampai ke pondok
tepat pada waktunya, karena jika aku terlambat aku takut tidak mendapatkan
teman.
Setelah
perjalanan yang lumayan jauh mobil yang ku tumpangi berhenti di rumah makan KFC
mereka mengajakku untuk makan di KFC maka semakin was-was hatiku. Aku pun
menuruti permintaan mereka. Setelah kami semua selesai makan ibuku pun segera
berpamitan dengan mereka karena ingin mengantarkan ku. Maka aku dan ibuku pun
pergi dan adikku pergi bersama mereka. Maka kami segera menaiki angkot yang
menuju ke arah pondok. Setelah sampai di pesantren aku begitu malu dengan
santri-santri yang ada di pesantren ini, tapi hal itu aku tidak
mempedulikannya, setelah itu, ibuku segera menemui ustad Iwan, setelah menemui
beliau , ust Iwan membawaku ke kamar tiga.
Sekian cerita
singkat tentang perjalanan ku ke PYIT.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...