Oleh : Abdurrahman
Ramadhan yang telah berlalu membawa nuansa spiritual yang sangat
kuat bagi setiap muslim, ia telah mematri nilai keagamaan yang sangat kuat
hingga strata keimanan di bulan inipun semakin meningkat. Maka ketika ia telah
pergi meninggalkan kita, masihkah kita bisa merasakan nuanasa ramadhan
sepanjang zaman? Sejatinya ramadhan adalah awal dan kawah candradimuka bagi
setiap muslim untuk bisa mengaplikasikannya di bulan-bulan berikutnya. Bagaimana
tidak, ramadhan yang hanya berlangsung 29-30 hari terlalu cepat untuk memenuhi
seluruh kebutuhan umat akan kedekatan kepada sang Khaliq. Sebagai medan
pelatihan maka ramadhan menjadi pondasi dasar untuk melanjutkan hari-hari ke
depan. Jika ramadhan ini kita bisa optimalkan saya yakin hari-hari ke depan
akan memiliki nilai-nilai sebagaimana yang ada pada bulan ramadhan.
Lantas, bagaimana cara menghadirkan ramadhan sepanjang zaman? Nuansa
ramadhan dengan segala kenikmatannya tidak bisa lepas dari amal ibadah yang ada
di dalamnya, puasa (shaum), shalat tarawih, berbuka puasa, sahur, membaca
Al-Qur’an dan berbagai amalan “khas” ramadhan menjadikannya bulan special. Maka
ketika kita ingin menghadirkan kembali ramadhan maka hanya ada satu cara yaitu
menghadirkan kembali amalan-amalan tersebut di bulan-bulan berikutnya. Di antara
amalan yang bisa menghadirkan kembali nuansa ramadhan adalah :
1.
Berpuasa
: jika pada bulan ramadhan kita diwajibkan untuk berpuasa, maka di bulan-bulan
lainnya kita disunnahkan untuk berpuasa. Ada banyak sekali ragam puasa sunnah
diantaranya adalah puasa enam hari pada bulan syawwal, puasa pada hari senin
dan kamis, puasa Nabi Dawud yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak, puasa pada
13, 14 dan 15 bulan hijriah dan puasa sunnah lainnya. Dengan melaksanakan
puasa-puasa tersebut niscaya nuansa ramadhan akan bisa kita rasakan.
2.
Shalat
malam (shalat taraweh) : Siapa bilang shalat tarawih atau shalat malam hanya
ada di bulan ramadhan? Justru shalat malam sangat di tekankan pada bulan-bulan
yang lainnya, kita mengenalnya dengan shalat tahajud. Ketika kita merasakan
kenikmatan shalat malam di bulan ramadhan maka kenikmatan itu akan terasa
ketika dilaksanakan sendiri di seperti malam pada bulan-bulan selain ramadhan,
tidak percaya? Silahkan mencobanya.
3.
Membaca
Al-Qur’an : perintah untuk membaca Al-Qur’an tidak terkait langsung dengan
bulan Ramadhan justru pada bulan-bulan yang lainnya kita juga diperintahkan
untuk membaca kalamnya tersebut. Oleh karena itu bacalah Al-Qur’an tidak hanya
pada bulan ramadhan
4.
Berbuka
puasa bersama keluarga dan makan sahur : Jika berpuasa tidak hanya ada pada
bulan ramadhan demikian juga berbuka puasa dan makan sahur. Karena itu jika
ingin menghadirkan kembali nuansa ramadhan maka berpuasalah niscaya nikmatnya
berbuka puasa dan makan sahur di bulan ramadhan akan kembali dirasakan.
5.
Bersedekah
: Jika kita diperintahkan untuk membayar zakat di bulan ramadhan, maka di bulan
yang lainnya kita juga diperintahkan untuk memberikan sebagian harta kita untuk
membantu orang-orang yang tidak mampu. Bukankah orang-orang yang tidak mampu
membutuhkan bantuan tidak hanya pada bulan ramadhan? Mereka jelas membutuhkan
bantuan kita setiap saat, karena itu bersedekahlah sebagaimana bersedekahnya kita
di bulan ramadhan.
Selain amalan-amalan tersebut maka masih ada ibadah lainnya yang
bisa kita lakukan di luar bulan ramadhan, misalnya I’tikaf di masjid. Ia tidak
hanya dilakukan di bulan ramadhan saja namun bisa juga dilakukan di luar
ramadhan. Mari hadirkan ramadhan sepanjang zaman….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...