Senin, 31 Oktober 2011

Misteri Ayat Muqatha'ah


Pandangan Kaum Salaf tentang
Huruf-huruf
Muqaththa'ah

 
Para peneliti terdahulu tnencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa'ah berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf hijaiyah Arab ditambah dengan huruf "hamzah" juga berjumlah 29 huruf, dengan sudut pandang bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
Merekajuga menenukan bahwa huntf-huruf tersebut, dengan tidak mengikutkan huruf-huruf ulangan, berjumlah 14 huruf. Jumlah tersebut (14) adalah setengah dari jumlah huruf hijaiyah Arab, tentu tidak termasuk huruf . Jumlah ini telah saya buktikan dan saya hitung menurut rangkaian turunnya dengan tidak memasukkan huruf-huruf ulangan, yaitu huruf
Saya yakin bahwa pada huruf-huruf tersebut terdapat setengah dari huruf-huruf mahmusah (yang dibaca lemah); di dalamnya juga termasuk huruf-huruf pembuka surat:
Dalam huruf-huruf ini, maksudnya huruf-huruf muqaththa'ah pada pembuka-pembuka surat (fawatih al-suwar), terdapat setengah dari huruf-huruf majhurah (setiap huruf Arab yang selain huruf mahmusah), yang berjumlah delapan belas, yaitu 9 huruf:
Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf halq :
Huruf halq berjumlah 6 :
Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf yang bukan halq yang berjumlah 22 huruf. Huruf-huruf yang bukan halq ialah:
Sebagian lainnya adalah huruf-huruf:
yang lembut (layyiuah). Di dalamnya juga terdapat sebagian dari huruf-huruf syadulah yang berjumlah 8, yang bisa dikumpulkan dalam ungkapan: "ajadat kaquthubin". Sebagian huruf-huruf tersebut ialah , sebagai ganti dari  
Begitu juga di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf yang tidak syadidah yang junilahnya 22 huruf, yaitu selunth huruf hijaivah Arab selain huruf-huruf syadidah. Di dalamnya juga terdapat setengah dari huruf-huruf muthbiqah yang berjumlah 4 huruf, yaitu  .
Sebagian huruf­huruf muthbiqah pada huruf-huruf pembuka surat tersebut adalah dua huruf, yaitu
Selanjutnya, di dalamnya terdapat huruf-huruf yang tidak muthbiqah yang berjuntlah 24 huruf, yaitu:
Sebagian huruf-huruf pembuka (fawatih) yang tidak termasuk huruf-huruf muthbiqah ialah huruf
 
dengan kekecualian huruf . Termasuk yang saya temukan adalah bahwa di dalamnya terdapat sebagian dari huruf-huruf layyin (lemah) yang jumlahnya 2 huruf yaitu Sebagian huruf layyin dari jawatih adalah huruf  
Para ulama terdahulu juga telah melakukan penghitungan seperti di atas, dan sebagian di antara huruf-huruf tersebut diletakkan atas dasar pengetahuan mereka. Sebenarnya ada persoalan-persoalan lain yang tampak jelas bagi saya dari celah­celah penghitungan yang saya lakukan mengenai jumlah jumlah huruf yang insya Allah akan saya jelaskan dengan baik.
Al-Suyuthi mengisyaratkan: "Dengan begitu, pembukaan surat­surat dengan huruf-huruf muqaththo'ah dan kekhasan masing­masing dengan huruf yang membukanya menyebabkan tidak mungkin "alif lam mim" dapat diletakkan di tempat "alif lam ra", juga tidak mungkin "ha mim" bisa diletakkan di tempat "tha sin mim".
Begitulah, masing-masing surat dimulai dengan salah satu huruf dari padanya sehingga kebanyakan kata-kata dan huruf­hurufnya menjadi penyerupa baginya.... Misal, surat Qaf dimulai dengan huruf  karena pada surat tersebut terjadi pengulangan kata-kata yang melafalkan huruf seperti ketika menyebutkan kata "AI-Quran", ".Al-Khalq", pengulangan kata derivat "Al-Qaul" dan perujukannya yang sering dilakukan, mengenai "AI-Qurbu" (kedekatan)-Nya dari Ibnu Adam, "talaqqiy al-malakain", kata "qa'id", "raqib". "saiq", "ilqa" (dimasukkan) ke neraka jahanam, "taqaddum" (keterdahuluan) dengan janji, "muttaqin", "qalb", "qurun", "tanqib" di suatu negeri, "ta­syaqquq" (keterbelahan) bumi, "huquq" (hak-hak) mengenai ancaman (wa'id), dan scbagainya ... Dalam surat Yunus yang dimulai dengan "alif lam ra" terdapat 200 kata atau lebih yang pada kata tersebut terdapat huruf "alif, lam dan ra."
Penjelasan Al-Suyuthi di atas jelas membuktikan tentang ada­nya perhatian kaum Salaf terhadap fenomena i’jaz AI-Quran. Bukan saja mengenai bayan (penjelasan), nudhum (sttuktur) dan ma ani (arti-arti kata), melainkan juga mengenai jumlah huruf dan kara-katanya. Pendapat-pendapat mereka mengenainya ditegaskan pula oleh para peneliti masa kini. Mengenai fenomena i’jaz 'adadi, secara spesifik, telah diteliti oleh Doktor Rasyad Khalifah,' Abdul Razak Naufal, dan Doktor Ali Hilmi Musa. Tentunya juga termasuk yang ada pada pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...