Oleh : Abu Aisyah
Menentukan judul tulisan memang gampang-gampang susah. Padahal judul adalah mahkota dari sebuah tulisan. Pemilihan judul yang salah akan mengakibatkan tulisan sebagus apapun tidak akan dibaca oleh orang. Sebaliknya walapun tulisan itu tidak bagus tapi judulnya mengundang rasa penasaran maka pembaca akan segera membaca tulisan tersebut. Judul menjadi salah satu kunci bagi pembaca untuk me,ihat lebih jauh apa yang ada di dalam sebuah tulisan.
Judul sebuah tulisan, baik itu untuk buku ataupun artikel hendaknya memperhatikan hal-hal yang mendukung agar judul tersebut benar-benar mewakili isi dari tulisan. Sebuah judul yang bagus tidak harus bersifat bombastis, judul yang sederhana juga menjadi ciri khas tersendiri dari sebuah tulisan.
Pemilihan judul juga ditentukan oleh segmen pembaca, siapa yang akan membaca tulisan kita. Tidak mungkin tulisan untuk anak-anak menggunakan judul yang rumit dan menggunakan kata-kata ilmiah. Demikian juga pemilihan judul untuk anak-anak remaja tentu akan berbeda dengan untuk orang dewasa. Jadi bagaimana sebenarnya menentukan suatu judul tulisan? Sederhana saja, sebuah judul yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut ini :
1.Judul tulisan benar-benar mewakili isi dari tulisan tersebut. Ini adalah sesuatu yang harus ada pada setiap judul. Ketika kita sedang menulis tentang masalah aliran-aliran sesat maka judul yang dipilih haruslah mencerminkan aliran-aliran sesat tersebut.
2.Memiliki keunikan. Ini sangat penting terutama untuk menarik rasa penasaran pada pembaca, khususnya pada tulisan yang hanya dibaca sekilas saja semisal artikel. Keunikan sendiri berarti sebuah ide yang jarang atau belum pernah dibuat oleh orang lain.
3.Memiliki Kekhasan. Judul seperti ini biasanya berlaku pada artikel atau tulisan pendek yang dibuat oleh seseorang. Sebenarnya kekhasan ini akan secara otomatis ada pada setiap tulisan yang dibuat oleh satu orang. Tulisan saya sendiri ketika dibaca oleh banyak orang akan dapat diketahui bahwa itu adalah tulisan saya.
Ketiga kriteria di atas hanya sebagai pedoman saja, dalam prakteknya semuanya diserahkan kepada penulis masing-masing. Hanya saja jangan sampai pembaca kecewa ketika membaca sebuah judul yang menarik namun ketika dalamnya dibaca ternyata biasa saja.
Pemilihan judul yang bombastis atau kontroversi juga bisa dijadikan pertimbangan. Misalnya buku-buku yang mengangkat tentang hal-hal di luar mainstream (kebiasaan masyarakat), sebagai contoh buku-buku Agus Mushtofa yang dari judulnya mengundang kontroversi, seperti judul “Ternyata Akhirat Tidak kekal”, “Ternyata Adam dilahirkan” dan yang lainnya. Judul-judul seperti ini biasanya mengundang rasa penasaran pembaca untuk melihat apa isi dari buku tersebut.
Tidak semua pembaca menyukai judul-judul yang kontroversi, pada kalangan konservatif mereka akan cenderung melihat sebuah buku atau tulisan dengan judul yang spesifik dan menukik. Misalnya judul “Pedoman Shalat Lengkap” jelas ini adalah judul sederhan yang semua orang pasti memahami apa yang ada di dalamnya.
Pemilihan judul sebuah tulisan diserahkan sepenuhnya kepada penulis untuk menentukannya. Hanya saja penulis juga harus jeli ketika memilihnya. Judul yang bagus akan menentukan apakah seseorang akan membaca tulisan atau buku tersebut atau hanya melihat sekilas saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...