Oleh : Ananda Muhammad
Udah sering baca khan tulisan kaya' gini nempel di belakang motor? Kalo basa sundanya “Motor Aing, Kumaha Aing” basa Jawa Cilacapan “Motore Enyong, Kepriwe Enyong” . Emang sih... namanya motor sendiri terserah yang punya mau diapain juga terserah. Mau joknya dibalik atau diganti pakai kulit buaya, setangnya diputar ke belakang, bannya diganti pake ban traktor atau knalpotnya suaranya kaya' geledek siang bolong terserah. Nah..... yang terakhir ini nih.... yang lagi kita omongin. Motor gue gimana gue.... emang bener tapi gue juga punya kuping, so.... kuping gue gimana gue, jadi kalo kuping gue gak mau ngedengirin suara knalpot yang na'udzubillah kencengnya terus gue ngerusakin knalpot loe, khan kuping gue juga punya hak. Ya gak?
Cuman masalah “Motor Gue Gimana Gue”, (Gue singkat jadi “MG3” keren khan?) nggak cuman masalah loe-loe pade. Ini masalah serius yang menyangkut ideologi lho.... gak percaya?. MG3 adalah life style (tau khan?) plus ideologi para individualis yang gak mau banget idup bermarakasyat (bermasyarakat). Bayangin aja, mentang-mentang motor sendiri ngeganti knalpot dengan suara menggelegar, kalo di rumah sendiri yang dikunci or di peti mati yang terpatri sih gak peduli. Ini di jalan raya banyak manusia, kendaraan di mana-mana mengumbar suara tanpa rasa, jelas ini adalah sebuah pelanggaran kemanusiaan, termasuk para hewan juga akan terganggu, andai kucing bisa bicara, “Loe gak menghormati privasi (apaan nih....) kami”
Satu lagi masih ngomongin knalpot, yang sering banget menguji iman gue kalo pas lagi di jalan, yaitu knalpot yang sengaja dibuat nungke (bahasa Ende:nungging) ke atas and so pasti orang yang ada di belakang langsung kena semburan penuh racunnya. Wuih...... huok..... kesiksaan gak sih? Tidak usah dijawab karena sudah jelas berefek pada rasa su'udzan dan menguji keimanan. Sabar..... Ya Ikhwan.
Kembali ke knalpot..... Ini jelas mengganggu kenyamanan umat manusia dan juga hewan-hewan di dunia. Karena itu harus dihentikan.... kalau tidak saya yang akan berhenti meneruskan tulisan ini. Tapi tulisan ini nggak cuman ngomongi itu doang, inti dari tulisan ini cuman mau ngomong kalo MG3 itu adalah gaya hidup yang jauh banget dari nilai-nilai Islam. Gue yakin Islam ngelarang yang kaya' githuan (apaan coba?) mengganggu orang di jalan dengan suara dan asap buangannya. Sangat berbahaya bagi dunia dan umat manusia seisinya, apalagi bagi manusia tanpa dosa (bayi maksudnya).
So.... MG3 ternyata bukan sekadar simbol ketidakpedulian seseorang pada lingkungan tapi lebih kepada ideologi yang tidak lagi menghormati sesama insani di dunia ini. And jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai Ilahi.... mau tau lanjutannya lagi..... komentari aja tulisan ini dijamin akan dibahas lagi. Termasuk masalah polisi tidur yang sampai-sampai seorang temen keukeuh (ngotot) akan dijadikan bahan skripsi (kaya'nya rame nih..... ) tunggu aja di blog ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...