Oleh : Abu Aisyah
Siklus kehidupan telah mengantarkan seorang anak, remaja dan dewasa menjadi seorang yang tua. Tua yang dimaksud adalah dengan bertambahnya umur atau usia. Masa tua adalah mas di mana raga mulai mengalami penurunan fungsinya. Jika dulu ketika muda kita mampu mengangkat beban berat, melakukan perjalanan jauh dan aktifitas lainnya kini dengan memasuki masa tua semua aktifitas yang memerlukan tenaga ekstra sudah tidak mampu lagi dilakukan. Bahkan pada usia melebihi 65 tahun fungsi dari otakpun mulai berkurang dan cenderung mengalami pikun.
Masa tua adalah masa di mana kenikmatan dari Allah ta'ala mulai dikurangi. Tak ada yang bisa menahannya, kulit yang mulai keriput tidak bisa lagi dikencangkan, badan yang dulu tegap kini sudah mulai sulit untuk melangkah dan otak yang dulu dapat berpikir cemerlang kini mulai kehilangan kecerdasannya. Itulah masa tua dan setiap kita pasti akan merasakannya, saya, anda dan semua pembaca akan mengalami yang namanya tua. Bagaimana kita mempersiapkan kehidupan di masa tua? Atau bagaimana kita menikmati masa tua?
Jika kita masih muda tentu dari sekarang hendaknya kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa tua. Menyiapkan perbekalan bagi masa-masa tidak berdaya. Perbekalan yang dimaksud bukan hanya dengan mengumpulkan harta dan kekayaan. Barangkali selama ini kita berpikir bahwa untuk menghadapi masa tua kita harus mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya agar di masa tua bisa menikmatinya. Kita menyisihkan pendapat kita sebagai tabungan di hari tua, kita juga membeli rumah, tanah dan kendaraan untuk persiapan di hari tua. Benarkah demikian?
Tidak ada salahnya mengumpulkan kekayaan untuk bekal di masa tua selama itu adalah dari penghasilan yang halal. Yang menjadi permasalahan adalah ketika kita hanya terfokus mengumpulkan harta benda untuk bekal di masa tua, padahal kebutuhan kita di masa tua bukan hanya harta. Ada perbekalan yang lebih utama dan lebih mulia serta akan lebih bermanfaat di masa tua, perbekalan itu adalah ilmu sebagai pondasi iman dan takwa.
Dengan ilmu inilah kita dapat menikmati masa tua dengan bahagia, harta tidak menjamin masa tua akan sejahtera. Bisa jadi ketika harta kita melimpah justru menjadi ajang rebutan keturunan kita. Ketika rumah kita banyak sulit bagi kita untuk memelihara semuanya. Kendaraan yang mewah belum tentu bisa kita naiki di masa tua. Hanya dengan ilmu kita bisa menikmati masa tua, ilmu yang menjadi dasar bagi iman dan takwa yang akan membuat seseorang menjadi bijaksana di akhir kehidupannya.
Bagi yang sudah tua tentu akan merasakan bagaimana ilmu itu akan bermanfaat di masa tuanya. Pemahaman yang mendalam tentang agama akan menjadikan masa tua begitu mulia, penuh tawa bahagia dan mudah dalam menikmatinya. Menikmati masa tua berarti menjadikan masa tua sebagai persiapan untuk masa berikutnya yaitu masa penuh suka atau di duka di alam sana. Bersyukurlah bagi kita yang dapat menikmati masa tua, karena dengan anugerah masa tua berarti kita telah diberikan kesempatan untuk bertaubat dan mempersiapkan lebih banyak perbekalan untuk menghadapi kematian.
Tidak semua orang dapat mengalami masa tua dengan bahagia, sebagian masa tua justru menjadi bala' (cobaan). Ada orang tua yang semakin pikun sehingga menjadi beban bagi anak-anaknya, yang lainnya semakin tua penyakitnya yang dirasa semakin banyak. Ternyata masa tua menjadi semacam sesuatu yang mengerikan dan menakutkan.
Pada beberapa wanita, masa tua menjadai momok yang menakutkan karena akan melunturkan kecantikannya. Ketika masa tua mulai menjelang kecantikannya memudar. Maka ia dengan berbagai usaha mencoba mengembalikan masa mudanya walaupun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pada pria sebenarnya juga tidak jauh berbeda, hanya mereka cenderung lebh dapat berpikir logis sehingga bisa menerima kenyataan masa tua tersebut.
Banyak bersyukur adalah salah satu dari seni dalam menikmati masa tua, dengan bersyukur akan tampak kepada begitu banyak kenikmatan Allah ta'ala yang telah kita nikmati selama ini. Masa tua bukan hanya masa memanen namun ia juga masih dalam masa menanam, ketika masa tua berakhir dan kita dihadapkan pada kematian itulah awal masa panen kita.
Karena itu menikmati masa tua berarti mempersiapkannya dengan ilmu dan iman sebagai perbekalan yang utama dan mulia. Ketika masa tua di depan mata nikmatilah ia sebagai sebuah anugerah yang harus kita manfaatkan untuk kembali mempersiapkan bekal menuju kematian. Berdoa agar terbebas dari masa tua yang tidak berguna adalah solusi dalam mengadapinya. Inilah seni dalam menghadapi masa tua. Anda siap menjadi tua? Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...