Oleh Ummu Afif
Kecantikan adalah karunia Alloh kepada hamba-Nya. Namun kecantikan dapat pula menjadi malapetaka bagi mereka yang memilikinya dan fitnah bagi para kaum Adam. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…” (Q.S. Ali Imran: 14).
Saya sendiri sebagai akhwat, sering berdecak kagum ketika melihat foto akhwat yang di pajang di facebook, begitu cantiknya. Lalu bagaimana dengan kaum Adam? Sudah tentu punya pemikiran yang sama dengan apa yang saya fikirkan. Jika saya sesama wanita memiliki rasa kagum akan kecantikan seorang wanita, kaum laki-laki mungkin tidak hanya memiliki rasa kagum, tapi juga ada rasa ingin memiliki. Walaupun bisa jadi analisa saya salah. Tapi sebagian besar mungkin ada yang membenarkan {jujurlah wahai kaum Adam).
Saat pertama kali saya gabung di Facebook, yang pertama kali ditanya oleh teman-teman adalah "Foto". Saya memang tidak meng-upload foto. Karena saya fikir dengan data yang ada, lambat laun orang akan mengetahui diri saya.
Pernah saya coba meng-upload foto diri saya dengan penampilan saya yang telah berhijab dengan tujuan untuk memberikan identitas pada teman-teman yang telah terpisah sekian tahun. Namun apa yang terjadi..? Begitu banyak ikhwan yang meng-add saya. Banyak pula sanjungan, tapi diantara sanjungan itu ada pula yang menasihati agar saya menghapus foto saya, dan tidak menjadikan diri saya sebagai fitnah bagi kaum laki-laki. Dari situlah saya tersadar bahwa dengan meng-upload foto diri saya di Facebook, berarti saya telah menjadikan diri saya sebagai fitnah bagi para ikhwan (laki-laki).
Ketika saya tidak menggunakan foto di Facebook, tiba-tiba ada pesan di inbox yang isinya foto seorang laki-laki ditambah pesan teks yang tertulis agar saya mengirimkan foto saya. Saya mulai berfikir, jika ingin menjalin sebuah persahabatan karena jarak yang begitu jauh, haruskah dengan bertukar gambar diri? Bukankah dengan hanya berkirim kabar itu sudah cukup? Lalu buat apa saling bertukar foto? Sedangkan facebook adalah dunia maya, bukan dunia nyata. Bisa saja foto yang di-upload sang ikhwan bukan foto dirinya. Dengan gambar ikhwan yang handsome itu, sang akhwat mulai tertarik. Lalu sang ikhwan mengajak sang akhwat berkenalan, kemudian bertukar foto dan bio data, kemudian meminta ta'aruf, bahkan kopi darat. Syeitanpun mulai berperan, mengambil kesempatan saat jiwa-jiwa anak manusia terlena, hingga terjerumus ke dalam fitnah syahwat, ikhtilat bahkan kepada mereka yang telah terikat perkawinan bisa menjadi jalan menuju perselingkuhan hanya karena melihat sebuah foto.
Al Imam Al Mubarokfuri –rahimahullah- menjelaskan tentang bentuk bahaya fitnah wanita dalam Al Tuhfah Al Ahwadzi 8/53. "Semua perasaan condong padanya, perbuatan harampun terjadi karenanya. Mengundang terjadinya pembunuhan, permusuhan pun disebabkan karenanya. Sekurang-kurangnya ia sebagai insan yang disukai di dunia. Kerusakan mana yang lebih besar daripada ini ?"
Semoga kita dapat mengambil ibrah dari tulisan ini, dan lebih menjaga diri dari fitnah.
Wallohu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...