Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro
Menulis adalah ibadah, ia menjadi wasilah (sarana) untuk mendekatkan diri kepada Allah ta'ala. Sebagai sebuah wasilah, maka ia memerlukan alat untuk dijadikan obyek dalam penggunannya. Menulis dalam Spiritual Writing memiliki obyek yang menjadi inspirasi bagi setiap paragraf yang disusunnya. Apa saja yang menjadi inspirasi dalam Spiritual Writing?
Sumber inspirasi dalam Spiritual Writing adalah ayat-ayat Allah ta'ala, apakah hanya Al-Qur'an saja? Bisa dikatakan demikian namun secara lebih luas ayat-ayatNya tidak hanya sebatas pada wahyu yang diturunkan kepada rasulNya saja. Ayat-ayat Allah ta'ala meliputi wahyu yang berupa Al-Qir'an dan As-Sunnah sedangkan ayat-ayat lainnya berupa seluruh makhluk ciptaanNya yang tersebar di seluruh penjuru dunia bahkan semesta ini adalah milikNya. Semua itu adalah kekuasaanNya yang menjadi inspirasi bagi penulisan dalam bingkai Spiritual Writing.
Sebagaimana disebutkan bahwa bahwa Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah sumber inspirasi utama, pada keduanya terdapat perintah-perintah untuk membaca ayat-ayatNya yang berupa alam semesta. Sempurna........! ketika sumber inspirasi dalam Spiritual Writing adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah maka sesungguhnya di dalam keduanya telah tercakup juga ayat-ayatNya yang berupa alam semesta. Inilah yang disebut dengan ayat-ayat Allah ta'ala atau tanda-tanda atas kekuasaanNya.
Jika Al-Qur'an dan As-Sunnah adalah sumber inspirasi utama dalam Spiritual Writing maka alam semesta adalah sumber inspirasi yang menguatkan keduanya. Maka karena sama-sama berasal dari Yang Maha Satu maka keduanya saling melengkapi.
Al-Qur'an dan As-Sunnah menjadi sumber inspirasi dalam hal peribadahan ritual yang berupa hubungan hamba dengan penciptanya, ia meliputi berbagai permsalahan keagamaan yang berupa keyakinan (aqidah), ibadah dan muamalah. Ia menjadi sumber hukum dan menjadi pedoman utama dalam penulisan. Dalam hal ini keduanya adalah ayat-ayat Qauliyyah Allah ta'ala.
Sedangkan alam semesta adalah ayat-ayat Kauniyyah yang menjadi inspirasi bagi penulisan untuk menguatkan ayat-ayat qauliyyahNya. Dalam bingkai Spiritual Writing ia menjadi sumber inspirasi yang siap dijadikan obyek penelitian dalam rangka menyingkap rahasia kekuasan Allah ta'ala.
Dari sinilah sumber inspirasi penulisan dalam Spiritual Writing diambil, keduanya (ayat-ayat Qauliyyah dan ayat-ayat Kauniyyah) tidak akan pernah habis untuk dibahas, dituliskan dan menjadi obyek bagi penelitian. Yang diperlukan hanya kesungguhan dan ketelatenan untuk menyingkap semua ayat-ayatNya tersebut. Dengan demikian maka Spiritual Writing akan menjadi sarana kita dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...