Oleh : Bambang Sahaja
Assalamualaikum
Wa'alaikum salam
Bagaimana kabarnya akhi?
Al-Hamdulillah sehat, antum bagaimana sehat?
Alhamdulillah, udah lama nggak ketemu..... eh... udah punya anak berapa?
Satu, tapi udah gede.... udah sekolah SMP.
Ko' baru satu sih... ga' nambah lagi?
Penginnya sih nambah, usaha juga sudah. Santai aja dikasihnya satu ya nikmati aja....
Jadi kaya' cerpen ya.... tapi bener, dialog seperti ini sering banget didenger. Kaya'nya orang yang bertanya “Ko' anak cuman satu sih... gak pengin nambah?” bener-bener gak punya perikemanusiaan, tapi itu belum apa-apa ternyata kaya'nya orang yang sering nanya kaya gini imannya kurang deh. Bayangin aja dikemanain iman kepada takdirNya? (Ko' jadi senewen gini sih...?) enggak sih... santai aja, emang sih anak ana juga baru satu, tapi ana enjoy aja tuh... nikmati aja apa yang ada. Ya.... setuju saya juga kaya' gitu. Coba kalau antum ditanya “Anak ko' cuman satu... apa nggak kepengin nambah... usahanya mana?” Paling-paling kalau ditanya seperti ini jawabannya “Usaha sih... sudah cuman khan....” (Khan apa coba?)
Khan Allah yang menentukan.... Eit langsung ke pembahasan.... ternyata terkadang ucapan atau pertanyaan seperti itu yang kita tanyakan ke orang lain bisa jadi membuat orang lain terluka di dada.... (Sakit tau....) tapi emang bener ko' nggak etis alias nggak beradab kali ya... masa' nanya kaya' githu. Lagian juga apa urusannya dan itu khan emang udah takdirNya. Kalau sudah ditakdirkan seperti itu (anakanya satu atau gak punya anak) berarti ada faktor XXX yang orang lain tidak tahu.
Nah... membahas tentang faktor XXX ini, berarti kita juga membahas tentang iman kepada takdirNya. Bener.... jadi kalau kita masih nanya “Ko' anak cuman satu sih... gak pengin nambah?” berarti kita sudah melanggar salah satu hukumNya yaitu takdir yang ada pada setiap hambaNya. Jelas lah.... lagian pertanyaan seperti ini sering banget ana denger.... keliatannya sih bercanda tapi kalau sampai merasuk ke sukma (hati maksudnya) bisa jadi kufur dengan takdirNya plus terlalu berbangga dengan banyaknya anak, coba deh baca ayat ini :
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ [٥٧:٢٠]
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. QS Al-Hadid : 20.
Coba kita yang banyak anak baca ayat ini, apa kira-kira komentarnya? Anak adalah fitnah dan tidak boleh dibanggakan dengan banyak jumlahnya. Ya gak? (Enggak kali..... itu khan penafsiran antum). Ya udah nanti coba cari penafsiran para ulama tentang ayat ini, cuman yang pasti bahwa anak adalah fitnah (cobaan) :
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ [٦٤:١٥]
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. QS Ath-Thaghabun : 15.
Jadi, selain lalai dari takdir Allah ta'ala orang-orang yang bertanya seperti pertanyaan di atas berarti terlalu bangga dengan banyaknya anak, padahal apa untungnya berbangga dengan fitnah (baca: anak).
Wah.... pembahasannya jadi serius begini nih.... kalem.... kembali ke awal. Jadi kalau kita mau nanya kaya' gituan ya mikir dulu deh.... apakah bercanda (tapi kaya'nya bercanda juga ada tempatnya deh.....) Oh...... masih lanjut ya.....? soalnya banyak faktor yang bisa jadi kita tidak tahu kenapa seseorang tidak punya anak atau anaknya hanya satu. Jelas faktoor-faktor tersebut adalah XXX. Mau tahu penjelasannya ?
Faktor X pertama adalah takdirNya. Itu harus diyakini dan diimani..... jadi kalau masih ada yang nanya “Kenapa gak punya anak atau kenapa anak cuman satu?” berarti keimanannya kepada takdir dipertanyakan !!! (Segitunya.....)
Faktor X kedua adalah faktor X yang kita sebagai orang luar tidak tahu, mungkin dia punya penyakit tertentu sehingga tidak bisa memiliki keturunan, atau ia mengalami berkali-kali keguguran yang kita tidak tahu terjadinya dan terakhir kita tidak tahu apakah itu atas kehendaknya atau faktor luar dirinya.
Faktor X ketiga.... coba anda pikirkan...... apa kira-kira?
Intinya adalah anak kita adalah fitnah.... karena itu tidak pantas berbangga-bangga dengan banyaknya anak dan tidak pantas pula ketika menanyakan “Kenapa anaknya hanya satu saja”, jelas ini melanggar hak asasi manusia, terutama hak ber............ (sensor ya....). Afwan jika kurang suka....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...