Oleh : Abu Aisyah
Aktifitas menulis adalah upaya untuk menyajikan kebajikan kepada para pembaca. Dengan aktifitas ini diharapkan pembaca mendapatkan setetes ilmu yang diamanahkan kepada kita. Sudah selayaknya bahwa ilmu itu disebarkan kepada orang lain, karena itu adalah hak ilmu. Berbeda dengan harta yang ketika dibagikan akan berkurang maka ilmu semakin dibagikan kepada orang lain semakin ilmu itu bertambah. Rasulullah sendiri memberikan acuan mengenai kewajiban untuk menyampaikan ilmu ini dalam sabdanya : “Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat”.
Satu ayat adalah samudera ilmu yang maha luas, ia bukan hanya barisan kata yang bisu, namun penuh makna dan sejuta hikmah yang dapat dipetik oleh manusia. Jika selama ini kita beranggapan bahwa satu ayat adalah satu ilmu sungguh ini adalah kesalahan, karena dalam satu ayat akan terhimpun berbagai hukum-hukum dan panduan yang menjadi penerang bagi kehidupan manusia. Satu ayat dalam Al-Qur'an adalah samudera hikmah tidak ternilai, ia adalah bentuk komunikasi Allah ta'ala dengan para hambaNya. Sehingga sabda nabi tersebut seharusnya tidak dipahami hanya satu ayat saja, apalagi dijadikan acuan dalam menyebarkan pemahaman yang setengah-setengah. Ini adalah syarat berikutnya bahwa ketika menyampaikan satu ayat seharusnya ia memahami secara mendalam ayat tersebut sehingga dapat dikaitkan dengan ayat lainnya atau sabda nabi yang mulia.
Walaupun satu ayat? ya..... walaupun satu ayat sampaikanlah, tuliskanlah dan sajikanlah kepada manusia agar mereka memahami sendi-sendi agama Islam ini. Satu ayat adalah tahapan yang harus dilakukan secara terus menerus, bukan berhenti hanya satu ayat saja. Jika dalam pengajian tafsir kita hanya membahas satu ayat dalam sehari maka ketika mencapai satu tahun berarti kita sudah membahas 365 ayat, banyak bukan? Satu ayat juga merupakan metode efektif bagi umat manusia, ibarat air yang terus menetes, maka setiap tetesan akan memberikan pengaruh dan kekuatan dalam jiwa manusia. Walaupun hanya satu ayat yang disampaikan tapi berlangsung secara terus menerus bisa jadi iakan menjadi kekuatan dahsyat yang akan membuat batu sekeras apapun akan luluh. Satu ayat yang disampaikan dan dipahami secara perlahan akan lebih baik daripada seribu ayat yang disampaikan tapi membuat manusia merasa berat. Bukankah Al-Qur'an juga diturunkan secara bertahap? Maka menyampaikan satu ayat kepada orang lain dan menuliskan satu ayat kepada para pembaca adalah cara efektif dan mudah dilakukan dan akan memberikan dampak luar bisa jika dilakukan secara terus menerus.... percaya......? Silahkan coba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...