Rabu, 23 November 2011

Prasangka Pembawa Bencana


Oleh : Abdul Mukhsin


Firman Allah:        {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُو ا }
“Hai orang-orang yang beriman jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”.
Dalam ayat yang mulia ini perintah untuk menjauhi kebanyakan dari berprasangka, karena sebahagiannya adalah dosa, dan larangan dari mencari-cari kesalahan orang lain, yaitu mencongkel-congkel tentang kejelekan orang lain, hal itu terjadi adalah akibat dari berburuk sangka.
Rasulullah r bersabda:
((إِيَّاكُمْ وَالظَنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً)).
“Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan dan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara” (H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563).
Berkata Amirul Mukminiin Umar bin Khatab: “Janganlah kamu menyangka terhadap sebuah perkataan yang keluar dari mulut saudaramu yang beriman kecuali terhadap hal yang baik, sa’at engkau dapat untuk membawanya kearah yang baik”. (disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam mentafsirkan surat Alhujurat).
Berkata Bakar bin Abdullah Al Muzany, sebagaimana yang terdapat dalam biografinya dalam kitab “Attahzibut Tahziib”: Hati-hatilah kamu terhadap perkataan sekalipun kamu benar dalamnya kamu tidak diberi pahala, dan jika kamu tersalah kamu memikul dosa, yaitu berburuk sangka terhadap saudaramu”.
Berkata Abu Qilabah Abdullah bin Zaid Al Jurmy sebagaimana dalam kitab “Al Hilyah” karangan Abu Nu’aim (2/285): “Bila sampai kepadamu sesuatu yang kamu benci dari saudaramu, maka berusahalah untuk mencarikan alasan untuknya, jika kamu tidak menemukan alasan untuknya, maka katakanlah dalam hatimu: mungkin saja saudaraku punya alasan yang aku tidak mengetahuinya”.
Berkata Sufyan bin Husain: “Aku menyebut kejelekan seseorang dihadapan Iyas bin Mu’awiyah, maka ia menatap mukaku, dan berkata: apakah engkau ikut berperang melawan Romawi?, aku jawab: tidak, ia bertanya lagi melawan Sanad, India, dan Turki, aku jawab: tidak, ia berkata lagi: apakah merasa aman darimu Romawi, Sanad, India dan Turki, namun saudaramu sesama muslim tidak merasa aman darimu, berkata Sufyan bin Husain: aku tidak mengulanginya lagi sesudah itu”. (lihat Al Bidayah wan Nihayah karangan Ibnu Katsir (13/121).
Alangkah bagusnya jawaban dari Iyas bin Mu’awiyah tersebut yang sangat terkenal dengan kecerdasannya, jawaban diatas adalah salah satu bukti dari kecerdasannya.
Berkata Abu Hatim bin Hibban Al Busty dalam kitabnya Raudhatul ‘Uqola’, halaman (131) : “Keharusan bagi orang yang punya akal untuk tetap berada dalam keadaan selamat dari mencari-cari tentang kejelekan (‘ayib) orang lain, hendaklah ia sibuk memperbaiki kejelekan dirinya, sesungguhnya orang yang sibuk dengan kejelekannya sendiri dari pada mencari kejelekan orang lain, badannya akan tentram dan jiwanya akan tenang, maka setiap ia melihat kejelekan dirinya, maka akan semakin hina dihadapannya apabila ia melihat kejelekan tersebut pada saudaranya, sesungguhnya orang yang sibuk dengan kejelekan orang lain dari memperhatikan kejelekan dirinya, hatinya akan buta, badannya akan letih, dan akan sulit baginya untuk meninggalkan kejelekan dirinya sendiri”.
Ia (Ibnu Hibban berkata lagi) masih dalam kitab tersebut, halaman (133): “Mencari-cari kejelekan orang lain adalah salah satu cabang dari sifat kemunafikkan, sebagaimana berbaik sangka adalah salah satu dari cabang keimanan, orang berakal sehat selalu berbaik sangka dengan saudaranya, dan menyendiri dengan kesusahan dan kesedihannya, orang yang jahil (tolol) selalu berburuk sangka dengan saudaranya, dan tidak mau berfikir tentang kesalahan dan penderitaannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...