Selasa, 19 Juli 2022

Kematian yang Tak Dapat Diramalkan

Oleh: Misno Mohd Djahri


 

Kematian adalah keadaan di mana manusia meninggalkan kehidupan yang ada di dunia, jasad yang selama ini membungkus ruhnya akan binasa dan menjadi tiada bermakna. Sebagai orang beriman kita meyakini bahwa kematian itu pasti adanya (QS. Ali Imran: 185), serta kehadirannya tidak ada satu jua yang dapat meramalkannya. Ia datang dengan berbagai keadaan, dan manusia tidak dapat menghindar darinya (QS. An-Nisaa: 78).

Kecelakaan yang terjadi di wilayah Cibubur beberapa hari lalu menyisakan duka yang sangat mendalam, lebih kurang 12 orang meninggal dunia dan Sebagian lainnya luka-luka. Kerugian secara materiil sangat terasa, namun tentu saja yang lebih terasa adalah hilangnya nyawa dari orang-orang yang meninggal di sana. Kejadian yang tidak disangka-sangka, sebuah mobil pembawa bahan bakar mengalami rem blong dan menabrak ke kendaraan yang sedang ada di sekitar lampu merah. Hanya dalam waktu beberapa saat puluihan belasan nyawa melayang.

Mereka yang menjadi korban tidak pernah berfikir bahwa ajal mereka sampai di hari itu, bahkan tidak ada tanda apa-apa. Pun mereka tidak ngebut atau membahayakan pengendara lainnya, benarlah apa yang dikatakan orang “Namanya juga di jalan, kalua gak nabrak yang tertabrak”. Tentu saja istilah ini sebagai bahan candaan dan upaya meredam kemarahan Ketika kecelakaan datang. Kita turut berduka akan kejadian ini, semooga mereka yang menjadi korban kecelakaan mendapatkan tempat yang layak di sisiNya. Amiin.

Kematian memang begitu dekat dengan kita, kehadirannya tidak bisa diramalkan. Bahkan seseorang yang sehat wal afiat tiba-tiba meninggal tanpa ada penyebabnya. Sebaliknya seseorang yang sakit-sakitan bertahun-tahun namun belum juga meninggal. Itulah misteri kematian. Ia memang datang tidak diundang, dan tidak ada yang bisa melarang Ketika waktunya sudah ditentukan.

Sebagai orang beriman kita harus meyakini, bahwa kematian adalah perpindahan kehidupan dari alam dunia ke alam akhirat. Kesenangan yang ada di dunia ditinggalkan untuk selamanya menuju kesenangan atau kesengsaraan yang abadi. Kematian adalah pintu gerbang menuju alam keabadian. Sayangnya, mungkin Sebagian dari kita sangat takut dengan kematian itu, apalagi jika kematian itu Nampak “mengerikan” di mata manusia. Kecelakaan, tabrakan, terbakar, tenggelam dan kejadian tidak biasa lainnya adalah beberapa bentuk kematian yang menurut mata manusia mengerikan adanya.

Padahal sejatinya, kematian hanyalah pintu gerbang di mana bagaimanapun keadaannya sejatinya hanyalah jalan menuju negeri keabadian. Bahkan Islam memberikan banyak kabar kebaikan tentang orang-orang yang meninggal tidak dalam keadaan biasa, yaitu mereka yang meninggalnya karena melahirkan, tenggelam, terbakar, tertimpa benda keras dan yang lainnya termasuk meninggal dalam keadaan sahid di dunia. Inilah salah satu dari kemuliaan Islam, di mana tidak hanya melihat dari dzahirnya, tapi juga kepada hakikat sebenarnya.

Kembali kepada kematian yang tidak dapat diramalkan, maka menyiapkan diri dengan berbagai perbekalan untuk menghadapi negeri setelah kematian adalah sebuah keniscayaan. Membersihkan hati dari segala noda dosa dan maksiat, membersihkan diri dari iri dengki kepada orang lain, berusahan untuk menjauhi segala bentuk kedzaliman dan melaksanakan semua yang disyariahkan oleh Ar-Rahman. Semoga Allah ta’ala memberikan kepada kita husnul khatimah, yaitu akhir hidup yang baik. Bukan hanya dilihat dari dzahir mata manusia namun akhir yang baik di sisi Allah ta’ala. Amiin Ya Rabbal aalamiin. Pagi cerah, 19 Juli 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...