Minggu, 31 Juli 2022

Bukan Merasa Lebih Baik tapi Berusaha Menjadi Lebih Baik

Oleh: Misno Mohd Djahri

 


Manusia diciptakan dengan segala godaan, dari godaan yang berasal dari dalam dirinya berupa hawa yang ada, hingga godaan dari luar dirinya yang berasal dari Iblis dan bala tentaranya. Jika godaan Iblis dan bala tentaranya terlihat nyata berupa bisikan-bisikan yang biasanya selalu membawa kepada kerusakan, maka godaan yang berasal dari dalam dirinya sangat tersembunyi dan seringkali seolah-olah merupakan fitrah insani. Ia mengalir bersama dengan aliran darah manusia hingga masuk ke dalam setiap sendinya. Salah satu dari godaan dalam diri adalah merasa lebih baik dari orang lain, bagaimana mengatasi hal ini?

Menjadi yang terbaik adalah keinginan semua insan, namun jika merasa lebih baik ini menjadi persoalan. Menjadi yang terbaik sebagai sebuah cita-cita dan harapan, dilakukan dengan usaha optimal agar apa yang diharapkan dapat diraih dalam genggaman. Sebagai sebuah harapan, menjadi yang terbaik dilakukan dengan mengoptimalkan setiap potensi yang ada. Menjadi terbaik sesuai dengan bidangnya masing-masing terkadang menjadikan kehidupan insan semakin dapat dirasakan. Sebagai sebuah proses maka menjadi yang terbaik akan menjadi energi bagi insani agar terus dapat menapaki kehidupan ini.

Merasa lebih baik berkaitan dengan sifat merasa lebih dibandingkan orang lain, ia adalah bibit-bibit kesombongan yang melihat orang lain tidak lebih baik dari dirinya. Sifat merasa lebih baik dari orang lain biasanya juga berefek kepada menyepelekan dan memandang rendah orang lain. Ini adalah sifat yang sangat buruk baik dari tinjauan agama maupun budaya di masyarakat, di mana pelakunya selalu melihat dirinya lebih baik baik dan memandang orang lain tidak lebih baik.

Ketika menjadi yang terbaik belum didapatkan, maka setiap insan akan terus berusaha untuk mendapatkannya. Masalahnya akan berbeda ketika menjadi yang terbaik sudah di tangan, akan muncul keinginan lainnya yang tidak akan pernah terpuaskan. Efek negatif lainnya Ketika telah menjadi yang terbaik adalah sifat sombong dan takabur insan, hingga terkadang menyepelekan orang lain dan mereka yang ada di sekitar. Maka jangan pernah merasa menjadi yang terbaik, karena sejatinya terbaik-nya kita pada suatu bidang sejatinya lebih banyak kekurangan di bidang lainnya.

Berusaha menjadi lebih baik lebih tepat untuk dilakukan, perbaikan secara terus menerus dengan tetap mensyukuri apa yang telah didapatkan. Terus berusaha menjadi lebih baik mencerminkan proses usaha yang terus-menerus tanpa memendang rendah orang lain. Sebagai sebuah proses yang tidak ada akhirnya maka berusaha menjadi lebih baik dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada tanpa melihat orang lain tidak lebih baik dari dirinya. Sebaliknya ia akan berusaha untuk bekerjasama dengan orang lain agar bersama-sama menjadi lebih baik. Karena terus menjadi lebih baik bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain, bahkan menjadi lebih baik sejatinya dapat diukur dari kebaikannya kepada orang lain.

Semoga kita dapat terus menjadi lebih baik tanpa merasa lebih baik, karena terus menjadi lebih baik berarti proses untuk terus berusaha menjadi lebih baik tanpa merasa lebih baik dari orang lain. Sedangkan merasa lebih baik berarti memandang lebih baik dirinya dibandingkan orang lain. Wallahua’lam, 31072022.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...