Oleh : Abu Aisyah
Kematian, sebuah kalimat yang membuat manusia merasa berat. Ia menjadi puncak ketakutan manusia manakala datang menyapa. Kematian adalah pintu gerbang, ia sebagai sarana unuk beralih ke alam keabadian. Jika demikian kenapa kita harus takut dengan kematian? Ia datang tidak diundang, sedikit orang yang mengharapkan bertatap pandang. Namun, bagaimanapun kita menghindar jika sudah saatnya ia akan menghadang. Hanya satu yang dapat kita lakukan, persiapkan perbekalan menyambut kedatangannya yang tidak terduga.
Bersahabat dengan maut berarti memahami apa yang akan terjadi setelah kematian itu tak ada lagi. Maksudnya bekal apa yang harus kita persiapkan untuk menghadapi masa-masa setelah kematian datang.
Sejatinya kematian hanyalah pintu gerbang, ia adalah perantara bagi insan untuk beralih ke alam keabadian. Sebagai pintu gerbang tentua di sana ada penjaga yang akan menanyakan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk ke dalam negeri penuh keabadian. Bisa jadi selama ini kita tidak pernah menyiapkan semua persyaratan itu sehingga ketika tiba-tiba ia harus melewati pintu gerbang hanya kaget dan rasa tidak percaya yang ada di hadapan. Padahal kaget tidaklah diperlukan, hanya kepasarahan dan ketundukan total kepada Sang Pemilik Alam yang akan membuat jiwa ini tenang. Terutama ketika melewati gerbang kematian.
Sebagai pintu gerbang, kematian hanya jalan untuk menuju alam yang belum pernah kita bayangkan. Jika persiapan telah ada di tangan niscaya perjalan akan sangat menyenangkan. Namun jika persiapan masuk jauh dari harapan bersiaplah untuk merasakan berbagai cobaan menuju alam keabadian.
Karena itu, bershahabat dengan maut berarti sedari sekarang siapkan perbekalan. Tak ada waktu untuk menundanya, ia akan datang walau kita tidak senang. Dengarlah kalam Allah yang mulia :
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ [٥٦:٦٠]
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, QS Al-Waqi'ah : 60.
baik kita senang atau tidak senang, setuju tidak setuju kematian akan datang menjelang. Walaupun kita selalu lari darinya ia akan tiba di mana saja kita berada. Dalam ayat yang lainnya disebutkan secara tegas :
baik kita senang atau tidak senang, setuju tidak setuju kematian akan datang menjelang. Walaupun kita selalu lari darinya ia akan tiba di mana saja kita berada. Dalam ayat yang lainnya disebutkan secara tegas :
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ [٥٠:١٩]
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. QS Qaf : 19.
Kebanyakan manusia takut dengan kematian, ada yang takut karena tidak mau berpisah dari dunia dan ada pula yang katanya merasa bekalnya belum cukup. Terlepas dari semua itu, bahwa apapun alasannya seharusnya tidak menjadikan kita takut dengan kematian. Mari bersahabat dengan maut agar kita semakin dapat menyiapkan apa yang seharusnya dibawa menuju negeri keabadian. Wallahu a'lam.
Kebanyakan manusia takut dengan kematian, ada yang takut karena tidak mau berpisah dari dunia dan ada pula yang katanya merasa bekalnya belum cukup. Terlepas dari semua itu, bahwa apapun alasannya seharusnya tidak menjadikan kita takut dengan kematian. Mari bersahabat dengan maut agar kita semakin dapat menyiapkan apa yang seharusnya dibawa menuju negeri keabadian. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...