Oleh Wanty Handayani Sutrisno
Love is Blind, bisa jadi kalimat ini ada benarnya. Jika seseorang sedang jatuh cinta or fall in love, yang bermain di kala itu adalah perasaan. Kalau sudah main perasaan bisa repot tuh, logika sudah tidak berfungsi lagi. Kata orang sih…yang namanya cinta pertama or the first love itu susah untuk dilupakan, benar ngga sih..? Eh..tapi orang yang mana dulu yang ngomong. Entar orang yang nggak setuju, bisa-bisa protes lagi. Dunia ini ngga selebar daun kelor bro…begitu kata orang yang pakai logika.
Setelah sekian tahun, bahkan belasan atau puluhan tahun berpisah, tiba-tiba kabar si “dia” datang. Kenangan lama yang telah terkubur di dasar hati yang paling dalam pun timbul ke permukaan (laut kaleee…). Kenangan manis saat kali pertama cinta bersemi, walau hanya dalam kategori “cinta monyet” (nah loh..). Dan ternyata si dia pun merasakan hal yang sama, klop banget deh..jadilah cerita “asmara senja” (hi..hi..hi..kaya udah maghrib aja).
Iseng-iseng dari bertanya kabar, sudah berkeluarga belum, berapa anaknya, tinggal di mana, bla..bla..bla. Biasa…jurus maut rayuan mulai diumbar. Syeitan pun makin tertawa. Dua anak manusia mulai terlena oleh sebuah cerita lama (jadi puitis amat nih..he). Janjian ketemuan dengan alasan reunian. Eh..ngga taunya reuni berdua. Cerita punya cerita sampailah pada kalimat “Dulu gue suka banget sama elo, tapi gue ngga berani ngungkapinnya. Coba kalau dulu gue langsung tembak elo “Dor…dor”, mungkin elo bisa jadi milik gue sekarang, bukan milik dia” (ih…basi amat deh…). Eh, bang..yang namanya ajal, rizki, jodoh, sehat, sakit, kaya, miskin, senang and susah itu sudah menjadi ketentuan Alloh di lauhul mahfudz. Bukannnya karangan elo sendiri yang di pas-pasin sama keinginan, angan-angan and impian elo. Kalau emang belum jadi milik, ya emang belum jodoh kalee… Emang ya kalau cinta sudah melekat, kotoran bisa terasa coklat (maaf ye..), rasanya semuanya endah aja dah… Dunia milik berdua yang lain ngontrak…(cuaapek deh..)
Rencana syeitan semakin mulus, logika pun ditolak, yang ada main perasaan terus. Benar juga kata pepatah “rumput tetangga itu lebih hijau”. Gimana coba? Wong sudah dapat yang “lebih baik”, kenapa juga harus mencari yang “baik”? Kan sudah dapat lebihnya, istri sholihah, bakti sama suami, anak-anak yang jamilah and handsome, rumah udah ngga ngontrak, punya mertua yang sayang sama mantu. Mau nyari apa lagi..? Coba deh…di tela’ah and diinget-inget lagi…”Dari satu kekurangan istri or suami, pasti ada banyak beribu kebaikkan di sana”.
Alloh عز وجل berfirman:
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisâ’: 19)
Al Hâfidz Ibnu Katsîr رحمه الله ketika menafsirkan ayat ini menyatakan:
“Yakni baguskan ucapan kalian terhadap para istri dan perbaiki perbuatan dan penampilan kalian sesuai kadar kemampuan kalian sebagaimana engkau suka dia melakukan hal tersebut, maka engkau pun melakukan yang semisalnya."
Enggak ada tuh CLBK, Cinta Lama Belum Kelar…Yang ada semua malah menderita. Belum tentu juga orang yang kita pandang baik, bisa lebih baik dari pasangan kita. Nah bila sudah mendapat yang “lebih baik”, mengapa harus mencari yang “baik”..?
Tetaplah menjadi orang yang setia pada pasangan…!
Good luck ya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...