Allah Ga Salah Nyipta Loe !

Ibnu Muhammad

Kamu percaya gak kalau Alloh udah nyipatin kamu bener-bener sempurna? Ya... gue sih percaya cuman, kenapa ya gue ko' diciptakan dengan gigi yang agak mancung, hidung yang tembem, kulit yang setara Barack Obama, rambut yang bersaing ketat dengan mie keriting and tinggi badan yang proporsional di antara para kurcaci. Wah hati-hati kamu nih... kalau ngomong kayak gini, soalnya bisa-bisa kufur nikmat lho. Emang iya sih... cuman ya begituah faktanya, Fakta tidak dapat berdusta.

Sobat....... bagaimanapun keadaan tubuh kita itu adalah sudah dari sononya jadi bagaimanapun kamu bencinya dengan keadaan tubuh kamu itu tidak akan berpengaruh banyak kepada perubahan yang signifikan. Ya kalau giginya mancung, bisa lah pakai behel. Eh... kalau cowok gimana ya? Ada gak cowok yang pakai behel? Idih... amit-amit deh, centil amat nih cowok ya. Tapi kalau mau ya..... its oke aja deh.

Eh... tadi sudah sampai mana ya? Yup.... kita tadi sudah sampai mengenai tubuh kita, kalau ane mau jujur sih.... gambaran tadi yang pertama kayaknya 90 % melekat pada diri penulis. Eit.... tapi jangan bilang kalau gue jelek ya. Awas nih… saya bilangin bapak saya nanti. Benar sobat ternyata bagaimanapun keadaan body kamu, semua itu adalah anugerah, biarpun orang bilang musibah (kayak Changcuters aja nih). Ternyata nih…. Fakta membuktikan bahwa Alloh Sang Pencipta kita tidak salah dalam nyiptain kita. Saya ingat dulu di sebuah majalah remaja dibuat semacam kuisioner (bener gak nulisnya?) tentang bentuk tubuh seperti apa yang diinginkan dan diidam-idamkan oleh pria dan wanita sedunia. Ternyata hasilnya sangat mencengangkan ketika hasil kusioner itu dijadikan satu. Bagaimana hasilnya? Sabar dong.... orang bodong gak bakal kaya' berondong.

Diulang dari awal lagi ya....setelah kuisioner disebarkan ternyata menurut mereka adalah :

a.                   Bibir yang mereka inginkan adalah seperti bibirnya Batman

b.                  Mata paling seksi adalah matanya Harry Potter

c.                   Tubuh paling atletis adalah tubuhnya Spiderman

d.                  Dagu yang paling manis adalah dagunya Jhon Travolta

e.                   Pipi paling menggairahkan adalah pipinya MR. Bean

f.                   Dll, dsb, de es teh... de es kelapa and other.

Nih hasilnya..... ternyata hasil dari berbagai bagian tubuh yang para audience itu diidam-idamnkan setelah dikumpulkan menjadi makhluk yang sangat mengerikan, ancur se ancur-ancurnya. Sobat.... itulah manusia mereka menginginkan sesuatu yang ada pada diri mereka sempurna. Moga-moga kita tidak termasuk dari mereka. Kalaupun iya.... usahakanlah dari sekarang kita merubah sikap kita itu.

Seperti judul di awal bagian ini Alloh itu nggak salah nyiptain kita. Coba deh baca salah satu dari firmanNya di surat At-Tin ayat 4. Kamu seneng khan kalo ngaji lagi? Ini Cuma mau negbuktiin bahwa Alloh itu udah nyiptain kita sebagai manusia itu dengan sebaik-baik penciptaan. Saya tu;liskan terjemahnya ya..."Sungguh Kami (Alloh ta'ala) telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan". Kamu percaya sama Al-Qur'an khan? Harus ya.... dalam ayat ini ternyata Alloh ta'ala itu emang udah nyipati ana, kamu dan semua manusia dengan sempurna, nggak ada yang dibuat jelek. Kalaupun ada yang jelek (ngerasa gak?) itu karena ada yang lebih ganteng dari yang jelek itu (ehmm.....). tapi semuanya sudah ditakdirkan, bahkan 50.000 tahun sebelum adanya dunia ini. Wow...... amazing, pasti lah hebat. Memang benar ternyata semua yang menjadi bagian dari tubuh kita dan segala takdir manusia serta alam semesta itu emang udah dirancang dan ditetapkan sejak lima puluh ribu tahun yang lalu.

Jadi kalo masih ada yang merasa dirinya jelek... itu tidak berpengaruh kepada takdir justru akan membuat kita semakin tersiksa bagai di neraka selamanya tanpa saudara hanya air mata dan siksaan tanpa hentinya.

Kuncinya adalah bahwa Alloh ta'ala tidak salah dalam nyiptain kita dari segi fisik dan juga lingkungan kita. Semua itu adalah takdirNya, maka kewajiban kita untuk memanage takdir itu. Keren khan?

Oh..... ya..... kalau tadi berkaitan dengan kondisi fisik (udah tahu kesimpulannya?) kalau belum saya ulangi lagi deh... Alloh itu tidak salah dalam menciptakan kita artinya dari segi fisik tubuh kita itu sudah ditakdirkan sejak lima puluh ribu tahun yang lalu jadi tidak bisa dirubah, kecuali yang kecil-kecil. Jadi jalan keluarnya adalah jangan sampai kita merasa tersiksa dengan kondisi fisik kita. Hanya diperlukan sedikit sentuhan seni agar semua "musibah" itu berubah jadi anugerah. Sentuhan kecil itu adalah iman or percaya pada yang namanya qodho dan qodar atau takdir yang telah Alloh ta'ala tetapkan pada diri kita. Simpel to'?

Dengan ini diharapkan kamu gak lagi minder dengan penampilan fisik kamu, kalau sudah begini dijamin deh kamu akan PD every day. Biarin aja orang bilang rambut kayak ijuk, yang penting orangnya kayak cucunguk, eit salah tulis... maksudnya kayak Bos kerupuk. Biarin aja orang bilang giginya kepanjangan, yang penting hatinya Budiman...(itu sih teman saya Pak Budiman). Pokoke semua yang sepertinya hal-hal negatif pada diri kita itu sudah takdirnya kalau kita semakin tersiksa dengan hal itu maka ia akan semakin menjadikan kita semakin tidak bersyukur dengan nikmatNya.

Kayaknya nggak bosen ngomongin soal body atawa badan kita. Iya... soalnya yang pertama kali dilihat dari penampilan seseorang yang badan ini, muka ini, pipi ini, hidung ini, mata ini... pokoknya yang di bagian depan deh... terus apa hubungannya dengan buku ini? Lagi-lagi kamu kudu sabar, soalnya kita akan bahas satu-satu dan runtut masalahnya.

Tadi itu ada yang tanya apa hubungannya antara kondisi tubuh kita dengan buku ini? Jawaban yang benar adalah B, yaitu betul-betul ada hubungannya. Kenapa begitu? Karena sering kali kita terjebak ke dalam penampilan. Berapa banyak musang berbulu domba, macan berbulu rusa, ular berkulit kuda (ini mah... gak ada). Artinya banyak sekali orang-orang yang tampangnya baik padahal penjahat, dari depan tampak manis di belakang pembunuh sadis. Di depan dia seperti seorang bos berdasi di belakang ternyata pelaku mutilasi. Ih.... ngeri.