Oleh : Abu Aisyah
Malas adalah perasaan tidak nyaman untuk melakukan segala sesuatu. Perasaan ini biasanya muncul ketika kita dihadapkan pada sesuatu yang tidak kita sukai. Perasaan malas dengan pemalas sangat berbeda, pemalas bisanya dikonotasikan dengan seseorang yang tidak memiliki semangat untuk melakukan sesuatu. Tidak mau bekerja, tidak mau belajar dan tidak mau berbuat yang bermanfaat bagi dirinya. Sementara malas adalah sifat dari seorang pemalas.
Dari pengalaman pribadi yang saya rasakan, rasa malas muncul dikarenakan beberapa sebab :
Pertama, biasanya malas untuk melakukan sesuatu karena tidak adanya “iming-iming” berupa harapan dengan suatu tindakan yang kita lakukan. Untuk apa melakukan sesuatu tapi tidak kita tidak mendapatkan apa-apa dari tindakan itu? Jika dikaitkan dengan masalah keduniaan sikap ini mungkin sah-sah saja terjadi. Misalnya malas untuk melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk diri kita. Hal ini tentu tidak hanya boleh tapi menjadi sebuah keharusan bagi setiap muslim untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.
Kedua, perasaan malas muncul karena jiwa yang tidak tenang. Misalnya ketika kita sedang menghadapi suatu masalah (problem), apalagi jika masalah tersebut adalah masalah besar yang rumit dan susah dicari jalan keluarnya. Maka ketika kita menghadapi masalah ini bisanya kita akan cenderung ogah-ogahan (malas) untuk melakukan segala bentuk aktifitas. Perasaan malas pada suasana di mana banyak masalah biasanya akan hilang kembali ketika masalah tersebut telah selesai.
Ketiga, sifat malas juga muncul ketika melakukan aktiftas atas dasar “keterpaksaan” karena disuruh orang lain atau dipaksa untuk melakukannya. Memaksakan kehendak kepada orang lain sering kali berakibat pada tidak nyamannya seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Karena terpaksa inilah sering kali perasaan mala situ muncul. Seorang anak yang dipaksa untuk belajar maka ia akan cenderung cuek dan bersikap acuh dan cenderung malas untuk belajar. Kalau tidak dipaksa anak-anak tidak mau belajar dong? Ya… betul, hanya saja memaksa anak untuk belajar bukan cara yang efektif. Cara yang efektif agar anak mau belajar adalah dengan proses penyadaran yaitu dengan memberikan gambaran-gambaran bahwa belajar adalah sebah kebutuhan, sehingga anak tidak terpaksa dalam belajar.
Dari ketiga sebab munculnya sifat malas tersebut, saya melihat yang paling dominan adalah dikarenakan adanya permasalahan yang sedang dihadapinya. Saya sendiri mengalaminya, bagaimana ketika sebuah permasalahan yang cukup pelik menimpa saya sehingga untuk melakukan aktifitas keseharian merasa enggan dan timbul kemalasan. Setelah saya cermati ternyata rasa malas ini akan sirna ketika masalah sudah dapat diselesaikan.
Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana jika ternyata walaupun masalah itu sudah selesai namun tetap saja rasa malas masih muncul? Jika hal ini terjadi sebaiknya kita pikir ulang kenapa rasa malas ini muncul. Apakah karena tidak ada “iming-iming” ketika melakukan hal itu? Atau bisa jadi tidak ada manfaat yang dapat kita dapatkan ketika melakukan suatu tindakan sehingga kita merasa malas?
Saya sendiri berusaha untuk memompa diri (push) agar selalu bersemangat. Caranya, biasanya saya akan menguatkan kembali tekad dan mengingat-ingat apa yang harus saya capai dengan tindakan tersebut. Misalnya ketika hujan deras namun saya harus pergi untuk melakukan sesuatu maka saya akan membisikan dalam hati “Ini adalah Perjuangan” maka dengan mengucapkan bismillah saya berangkat juga. Bisa jadi awalnya muncul rasa malas namun dengan tekat dan harapan rasa mala situ akan hilang.
Berbicara tentang malas, saya rasa jiwa manusia yang cenderung kepada kejelekan (QS Yusuf : 53) akan selalu mengajak kepada sifat kemalasaan kecuali yang diberikan rahmatNya. Dari sini kita dapat lihat bahwa ternyata rasa malas terjadi karena dua jalan yaitu godaan Iblis dan balatentaranya dan jiwa manusia yang cenderung inginnya bermalas-malasan. Karena itu benarlah sabda Nabi yang Mulia di mana beliau mengajarkan kepada kita doa agar terhindar dari rasa malas….. Ya Allah aku berlidnung kepadaMu dari rasa malas…..Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...