Oleh : Abu Aisyah
Di antara ciri majunya suatu bangsa adalah berkembangnya ilmu pengetahuan. Dan di antara tanda berkembangnya ilmu pengetahuan adalah minat baca yang tinggi terhadap wasilah ilmu tersebut. Membaca menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, ia adalah sarana untuk menggali ilmu pengetahuan.
Dalam khazanah peradaban Islam budaya membaca menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan keseharian. Membaca menjadi budaya yang dilestarikan dan diwariskan secara turun temurun. Seorang ayah akan mengajarkan bagaimana agar anaknya suka untuk membaca, menelaah buku dan menuntut ilmu. Ketika mereka tidak bisa mengajari secara langsung maka mereka akan memasukan anak-anak mereka ke majelis ilmu agar kebiasaan membaca dan menelaah mereka terus berkembang.
Sebagai bukti bahwa budaya membaca dan menulis telah menjadi kebiasaan hidup umat Islam terdahulu adalah yang disebutkan oleh anak-beranak Abu Hatim dan Ibnu Abi Hatim. Keduanya adalah anak dan ayah yang sama-sama suka membaca dan menelaah buku. Dengan keuletan keduanya akhirnya mereka menjadi ahli ilmu yang termasyhur dalam dunia Islam, bahkan keduanya mendapat gelar Syaikhul Islam.
Kebiasaan membaca menjadi salah satu kunci sukses mereka. Dengarlah apa yang diceritakan oleh Ibnu Abi Hatim rahimahullah tentang kebiasaan membacanya : “Aku membaca di hadapan bapakku di saat dia menulis, di saat dia jalan, di saat berkendara, di saat dia di rumah, di saat dia di kamar mandi”. Kebiasaan membaca yang luar biasa….. di mana saja dan kapan saja mereka membaca. Ini adalah wujudnya cintanya mereka kepada ilmu, sehingga membaca sebagai salah satu caranya dilakukan di mana saja.
Bagaimana dengan kita? Tidak ada waktu terlambat, jadilah generasi yang suka membaca. Dengan membaca ilmu pengetahuan akan kita dapatkan dan semua itu adalah untuk mengharapkan ridha Ar-rahman. Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...