Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro
Membaca beberapa milis dan ruang diskusi (debat) yang ada di beberapa situs saya merasa terenyuh. Terutama jika diskusi tersebut berkenaan dengan hal-hal yang sifatnya "khilafiyah". Saling meyalahkan, saling mencela dan saling menyesatkan, semua itu adalah fenomena yang terjadi dalam sebuah debat. Sejatinya berdebat tidaklah salah, ia adalah salah satu jalan untuk mendiskusikan permasalahan yang seringkali belum kita pahami secara benar. Allah ta'ala berfirman : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. QS An-Nahl : 125. Dalam ayat ini disebutkan mengenai perintah untuk membantah suatu perkataan yang tidak tepat, dengan kata lain "wa jadilhum" yang berarti "...dan debatlah mereka...." berarti terjadi diskusi.
Permasalahan yang sering muncul adalah kenapa debat yang terjadi di dunia maya bersifat kontra produktif? apakah karena kurangnya ilmu? atau mengedepankan hawa nafsu? saya sendiri tidak terlalu suka dengan perdebatan, apalagi itu berkaitan dengan masalah-masalah khilafiyah di bidang fiqh. Walaupun terkadang suka "panas" juga membaca beberapa komentar yang jauh dari "kebenaran". dari semua perdebatan dan diskusi yang terjadi khususnya di dunia maya saya lihat memang "kurang bermanfat". Karena persyaratan sebagai seorang "pendebat" kurang dipenuhi. Belum lagi bnyaknya orang-orang yang tidak suka dengan Islam yang sengaja mengadu domba umat ini, hingga yang terjadi adalah saling memusuhi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Rasa dengki itu telah mewabah di kalangan umat Islam hingga munculah apa yang sering disebutkan orang "ente bukan golongan ane"
Saya sendiri juga ketika membaca tulisan-tulisan yang berisi perdebatan tersebut sering tidak nyaman. Bisa jadi jika iman kita sedang turun perasaan "Ashabiyah" kita juga ikut muncul. Sehingga yang terjadi adalah kebenaran hanya ada pada kelompok saya. Karena itu saya juga tidak mau Majelis Penulis ini menjadi ajang perdebatan yang kontra produktif.
Masih banyak permasalahan lain yang harus kita pelajari, mari bersama kita belajar bersama. Niat ikhlas karena Allah ta'ala, bukan untuk membela kelompok kita. Dengan ini semoga Allah ta'ala memberikan hidayahNya kepada kita sehingga kita bisa memahami hakikat hidup ini.
Ilahi.... Jauhkan kami dari rasa dengki...... Terutama rasa dengki kepada saudara sesama muslim. Satukan kami dalam ikatan ukhuwah suci. Jangan biarkan kami bercerai-cerai sehingga musuh-musuh kami gembira dengan hal ini. Ilahi.... kabulkanlah permohonan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Uktub Your Ro'yi Here...